Gula darah (diabetes melitus)
Selamat sore dok izin bertanya,orang tua saya habis amputasi dibagikan jari kaki karena diabetes melitus type 2
Saya mau nanya kenapa habis amputasi penglihatan jadi kaya buta,badan lemas tidak berdaya,ingatan sangat lemah,saat berbicara jadi kaya terkena struke atau gak jelas dan ngelantur,sama orang tua saya jadi tidur aja ya dok atau tidak ada daya buat bergerak sedikitpun,mohon bantuannya dan solusinya dok
Halo, terima kasih atas pertanyaannya.
Diabetes melitus merupakan penyakit akibat gangguan pada produksi insulin, atau tubuh tidak berespons terhadap insulin atau keduanya.
Hal yang dikhawatirkan dari DM yaitu komplikasinya yang dapat menyerang berbagai organ, mata salah satunya, yaitu retinopati diabetik, menyerang area syarat mata sehingga penglihatan akan terganggu. Kadar gula darah sangat berpengaruh, apabila tinggi maka penglihatan mungkin buram dan sebaliknya saat rendah akan normal kembali.
Setelah amputasi maka permasalahan untuk anggota gerak yang terdampak telah tertangani. Namun tentu saja dengan adanya riwayat DM, kadar gula darah sangat perlu terkontrol untuk mencegah komplikasi lainnya.
DM ini dapat terkontrol baik dan tidak terjadi komplikasi dengan cara:
- modifikasi gaya hidup (diet untuk pasien diabetes, batasi konsumsi gula, zat gizi lain tetap harus terpenuhi. Hindari konsumsi makanan yang manis, hal ini mungkin sulit tapi harus dilakukan, support system sangat diperlukan karena tubuh secara fungsi sudah berbeda dari yang tidak sakit DM)
- konsumsi obat anti diabetes oral atau insulin sesuai dosis yang diberikan, tidak berhenti semau sendiri dan harus dikonsumsi rutin untuk menjaga kadar gula darah.
- lemas adalah keluhan wajar pada penderita DM karena sel tubuh kelaparan akibat gula bertumpuk dalam darah tidak masuk dalam sel tubuh, itulah mengapa harus minum obat dan batasi dietnya agar kadar gula stabil dan lemas bisa teratasi
Apabila disertai gejala batuk yang tidak kunjung hilang dan berat badan turun drastis (DM dapat juga menyebabkannya namun hati-hati infeksi paru lainny juga bisa menyebabkan hal itu),
silakan berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis penyakit dalam terdekat.
Sebaiknya kontrol kembali ke dokter spesialis penyakit dalam terdekat.
Semoga membantu, terima kasih