Gigi.goyang dan gusi srg bengkak

Hallo dok ..saya punya dm tipe2 dan gula sy terkontrol.yg jadi pertanyaan saya apa penyebab gusi bengkak dan gigi goyang.apakah itu akibat sakit gula.mksh dok

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
44
4
1

1 komentar

Halo Budiman, terima kasih atas pertanyaan anda.


Gigi goyang adalah kondisi ketika gigi mudah goyah atau bergerak ketika Anda merabanya dengan lidah atau jari tangan. Gigi dapat goyah karena akarnya perlahan terlepas dari gusi dan tulang penyokong rahang. Mengunyah makanan bertekstur keras dan menyikat gigi terlalu kencang dapat menyebabkan gigi semakin mudah bergerak. Gigi yang goyah dapat mengganggu aktivitias sehari-hari Anda. Jika dibiarkan terus, gigi akhirnya bisa tanggal atau terlepas sendiri.


Ada beberapa penyebab gigi goyang :

1. Karies Gigi -> Karies gigi merupakan awal mula proses gigi berlubang. Menurut Journal Indian Social Periodontology, karies merupakan penyebab gigi goyang tersering pada orang berusia 20–30 tahun. Bila Anda menggosok gigi secara rutin dan dengan teknik yang benar, sisa-sisa makanan masih akan menempel di sela-sela gigi. Hal itu akan memicu pembentukan plak yang mengandung bakteri. Semakin banyak bakteri, semakin besar pula zat asam yang akan dikeluarkan mikroorganisme tersebut. Hal ini bisa membuat gigi Anda ‘terkikis’ sehingga terjadilah karies gigi. Apabila karies gigi sudah terjadi dan Anda tidak segera berobat ke dokter gigi, maka gigi berlubang tak bisa dihindari lagi.

2. Penyakit Gusi -> Salah satu penyebab gigi goyang pada orang dewasa yang berusia di atas 40 tahun adalah penyakit gusi. Kondisi ini terjadi ketika terdapat penumpukan karang gigi yang tidak dibersihkan, sehingga menyebabkan radang gusi atau gingivitis. Radang gusi memang tidak selalu menimbulkan rasa sakit. Namun, kondisi tersebut bisa mencetuskan gejala lain, seperti gusi berdarah, pembesaran gusi, dan gusi berwarna kemerahan. Oleh karena itu, banyak orang yang tidak sadar sudah mengalami radang gusi. Mereka baru tahu ketika terdapat darah saat menyikat gigi. Faktanya, penyakit radang gusi bisa membuat perlekatan gigi ke gusi terlepas. Hal inilah yang membuat gigi menjadi goyang pada orang dewasa.

3. Bruxism -> Hal lain yang menjadi penyebab gigi goyang pada orang dewasa adalah bruxism atau sering disebut kebiasaan menggemeretakkan gigi. Secara tidak sadar, aktivitas ini membuat permukaan gigi menjadi atrisi atau aus. Selain itu, bruxism juga dapat menyebabkan komplikasi lain, seperti sakit pada sendi rahang, wajah, maupun kepala.

4. Trauma atau Cedera -> Trauma atau cedera juga menjadi salah satu penyebab gigi goyang, tak terkecuali pada orang dewasa. Trauma saat jatuh, kecelakaan saat berkendara, atau cedera saat berolahraga sangat mungkin menjadi penyebab gigi goyang, bahkan hingga terlepas.

5. Kebiasaan Merokok -> Kebiasaan merokok juga dapat menjadi penyebab gigi goyang. Zat beracun di dalam rokok dapat menghambat sirkulasi darah yang mendukung kesehatan gusi dan sekitarnya. Gusi pun menjadi mudah untuk terkena penyakit gusi. Penyakit gusi—seperti disebutkan di atas—dapat menyebabkan gigi goyah.

6. Penyakit Diabetes -> Penyakit diabetes yang tidak terkontrol dapat menjadi penyebab gigi goyang. Selain itu, penderita penyakit tersebut juga bisa mengalami kondisi luka yang sulit sembuh.Oleh karena itu, penderita diabetes harus lekas berobat ke dokter gigi jika mengalami gejala penyakit gusi, seperti kemerahan, tampak lebih besar, atau berdarah.

7. Perubahan hormon -> Tak banyak diketahui, perubahan hormon selama kehamilan juga bisa menyebabkan gigi Anda goyang. Kenapa? Faktanya, hormon progesteron dan estrogen yang meningkat selama masa kehamilan menyebabkan tulang dan jaringan lunak di sekitar gigi melonggar. Anda tak perlu khawatir. Gigi Anda akan kembali normal setelah melewati masa kehamilan. Meski begitu, jangan mengabaikan gejala apa pun yang muncul pada gigi dan mulut Anda selama masa kehamilan. Apalagi bila Anda sudah punya riwayat gangguan gigi dan mulut sebelumnya. Hal ini penting supaya Anda dapat mendeteksi kemungkinan adanya masalah lain pada gigi dan mulut.

8. Osteoporosis -> Osteoporosis adalah penyakit yang menyebabkan tulang menjadi rapuh, keropos, dan rentan mengalami kerusakan. Walaupun lebih sering terjadi pada tulang punggung dan pinggang, kondisi ini ternyata juga dapat memengaruhi tulang penyokong gigi. Mengutip dalam laman resmi National Institute of Health (NIH), wanita yang terkena osteoporosis 3 kali lebih berisiko mengalami gigi goyang dibanding wanita yang sehat. Hal ini disebabkan karena osteoporosis juga dapat menyerang jaringan tulang pada rahang yang berfungsi menyokong gigi. Nah, tulang rahang yang rapuh ini tidak akan mampu menopang gigi seperti sebelumnya. Akibatnya, gigi Anda akan menjadi goyang atau bahkan copot. Di samping itu, sejumlah obat-obatan yang digunakan untuk mengobati osteoporosis juga dapat menyebabkan masalah kesehatan gigi. Salah satunya obat bifosfonat. Obat bisfosfonat bekerja dengan mencegah kerusakan tulang dan meningkatkan kepadatan atau ketebalan tulang.


berikut beberapa prosedur medis yang bisa dilakukan untuk mengatasi gigi goyah.

1. Scaling gigi -> Sisa-sisa makanan dan plak yang ada di celah antara gigi dan gusi dapat mengeras membentuk karang gigi. Karang gigi inilah yang kemudian dapat melonggarkan celah sehingga membuat gigi Anda jadi lebih mudah goyah. Teksturnya yang keras membuat karang tidak akan hilang bila hanya dibersihkan dengan rutin menyikat gigi saja. Anda butuh perawatan scaling yang hanya bisa dilakukan oleh dokter gigi. Dengan scaling, karang gigi yang sudah sangat keras pun dapat hilang. Membersihkan karang gigi dengan scaling umumnya dilakukan minimal setiap enam bulan sekali. Setelah selesai membersihkan karang yang menempel di gigi, dokter biasanya akan melanjutkan dengan metode root planing. Prosedur ini berguna untuk menghaluskan permukaan akar gigi dan membantu perlekatan gusi pada gigi yang longgar. Dengan begitu, gigi Anda akan kembali menancap kuat di gusi.

2. Minum antibiotik -> Penggunaan antibiotik dibutuhkan untuk mencegah penyebaran infeksi ke bagian tubuh lainnya. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, penyakit gusi alias periodontitis adalah infeksi gigi yang paling sering menyebabkan gigi goyang. Apabila infeksi ini dibiarkan tanpa pengobatan yang tepat, bakteri penyebab penyakit gusi dapat menyebar melalui aliran darah. Kalau sudah begini, Anda akan berisiko tinggi mengalami sejumlah masalah kesehatan. Meliputi seperti penyakit jantung, stroke, hingga infeksi seluruh tubuh. Inilah sebabnya, dokter sering kali meresepkan obat antibiotik pada pasien yang mengalami penyakit gusi. Minum antibiotik sesuai yang diresepkan dokter. Jangan mengurangi atau melebihi dosis obat tanpa persetujuan dokter. Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai aturan dapat menyebabkan resistensi antibiotik. Kondisi ini membuat penyakit yang Anda alami lebih sulit untuk diobati.

3. Operasi flap -> Dalam kasus tertentu, operasi sering kali jadi pilihan terbaik untuk mengatasi gigi goyang. Dokter akan menganjurkan Anda menjalani operasi flap bila jaringan gusi sudah terlanjur mengalami kerusakan akibat banyaknya tartar yang menumpuk di bagian dalam gusi.Operasi flap dilakukan dengan mengangkat gusi melalui sayatan di gusi sehingga bagian dalam gusi terlihat. Dengan cara ini,tartar di bagian dalam akan mudah terlihat dan mudah dibersihkan. Setelah tartar selesai dibersihkan, gusi dikembalikan ke tempat asalnya dan sayatan dijahit.

4. Splinting -> Bila gigi yang goyah masih menempel kuat pada gusi, dokter biasanya akan melakukan prosedur splinting. Prosedur ini dilakukan dengan cara memasangkan potongan logam pada gigi-gigi yang bersebelahan dengan gigi yang goyang. Pemasangan potongan logam ini bertujuan untuk membantu menyokong gigi sehingga posisinya kembali menancap kuat pada gusi.

5. Bone grafting -> Bila Anda mengalami kerusakan jaringan gigi hingga menyebabkan jaringan tulang menjadi keropos, menjalani prosedur bone grafting bisa jadi solusi. Prosedur ini melibatkan sayatan kecil pada gusi tempat gigi yang bermasalah berada. Selanjutnya, prosedur ini dilanjutkan dengan scaling dan root planing untuk membersihkan jaringan gigi.Kemudian, bagian jaringan tulang yang keropos ditambal dengan jaringan cangkok. Jaringan ini dapat berasal dari tulang Anda sendiri ataupun bahan sintetis.

6. Cabut gigi -> Pada kasus gigi yang goyah terlalu parah, dokter biasanya akan langsung mencabutnya. Anda tak perlu khawatir ketika dokter menyarankan cabut gigi. Dengan perencanaan yang matang, Anda dapat menjalani prosedur ini dengan tenang. Agar tidak memengaruhi penampilan dan fungsi normal gigi, Anda bisa menjalani prosedur implan gigi. Implan gigi adalah sekrup titanium yang ditanam pada rahang gigi sebagai pengganti akar gigi yang copot. Sekrup ini berfungsi sebagai gigi pengganti untuk menggantikan bagian akar gigi. Sederhananya, implan gigi adalah gigi tanam. Implan gigi dapat digunakan untuk menggantikan satu atau lebih gigi yang lepas. Gigi yang akan ditanam memiliki bentuk dan fungsi yang sama dengan gigi asli. Dengan begitu, prosedur ini akan memberikan hasil yang natural dan lebih stabil saat digunakan.


Untuk itu sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter gigi untuk menangani masalah gigi yang goyang tersebut.


Sekian dan Terima Kasih

3 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan