Diabetes Tipe 2
Selamat pagi Dok, saya ijin bertanya orang tua saya mengidap diabetes selama 5 tahun, tanggal 16 kemarin orang tua saya masuk ugd dan tidak sadarkan diri gula darah sangat tinggi sekali mencapai angka 700an, perut juga sakit, dan sesak nafas..
Nah kemarin tanggal 20 orang tua saya sudah pulang dinyatakan sudah normal semua akan tetapi orang tua saya masih lemas dan sesak, perut sakit, kepala masih pusing mata masih kunang2.. itu penyebabnya apa yaa dok? Dan sudah di usg hasilnya bagus tidak ada penyakit lainnya.. Terimakasih dokter
Halo Yasin, terima kasih atas pertanyaan anda.
Kemungkinan gejala yang orang tua anda alami adalah HHS atau Hiperglikemi Hiperosmolar Nonketotik. Tingginya kadar gula darah pada penyakit diabetes melitus dapat menyebabkan komplikasi serius yang mengancam nyawa. Jika kadar gula darah dibiarkan tinggi dalam waktu lama, diabetesi (penderita diabetes) bisa mengalami Hyperosmolar Hyperglycemic State (HHS) atau hiperglikemi hiperosmolar nonketotik. Kondisi ini ditandai dengan gejala buang air secara menerus sampai mengalami dehidrasi parah sehingga membutuhkan pertolongan medis darurat.
HHS atau hiperglikemi hiperosmolar nonketotik merupakan komplikasi yang muncul pada diabetes tipe 2. Namun, HHS adalah komplikasi yang sebenarnya jarang terjadi dibandingkan komplikasi diabetes lainnya. Hyperosmolar Hyperglycemic State terjadi ketika kadar gula di dalam darah penderita diabetes terlalu tinggi. Pada kondisi HHS, gula darah biasanya telah naik secara ekstrem hingga mencapai 600 mg/dL (33.3 mmol/L). Padahal kadar gula darah normal adalah di bawah 100 mg/dL atau kurang dari 140 mg/dL setelah makan. Meskipun ditandai dengan tingginya kadar gula darah, penyebab HHS pada diabetes tidak semata disebabkan kelalaian menjaga gula darah dari penerapan gaya hidup sehat.
Menurut studi dari jurnal American Family Phisician terdapat berbagai faktor lain yang dapat memicu kenaikan gula darah penderita diabetes menjadi sangat ekstrem seperti berikut.
- Penyakit infeksi, seperti pneumonia, infeksi saluran kencing, dan sepsis.
- Obat-obatan diuretik yang menurunkan toleransi gula dalam tubuh atau membuang cairan dari tubuh.
- Kondisi diabetes yang tidak terdiagnosis sejak lama.
- Keberadaan penyakit kronis lain, seperti stroke, penyakit jantung, dan gangguan fungsi ginjal.
- Tidak menjalani pengobatan diabetes seperti yang dianjurkan dokter.
- Penderita diabetes tipe 2 yang berusia di atas 65 tahun.
Ketika gula di dalam darah terlalu tinggi, ginjal akan mencoba mengeluarkan kelebihan gula yang menumpuk melalui urine. Pada kondisi HHS, pembuangan gula darah melalui urine yang terlalu sering lantas menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan sehingga mengalami dehidrasi. Alih-alih menurunkan kadar gula darah, kondisi dehidrasi malah mengakibatkan ketidakseimbangan cairan di dalam tubuh sehingga darah menjadi terlalu kental (hiperosmolaritas). Pengentalan darah selanjutnya dapat menimbulkan pembengkakan pembuluh darah (edema) di otak.
HHS biasanya berkembang dalam hitungan hari hingga minggu. Gejala HHS akan semakin memburuk dari hari ke hari, seperti:
- tingginya kadar gula darah hingga mencapai 600 mg/dL,
- rasa haus yang berlebihan,
- mulut kering,
- buang air kecil terus-menerus,
- kulit kering dan terasa hangat,
- demam,
- kelelahan dan lemas,
- halusinasi,
- penurunan penglihatan, dan
- kehilangan kesadaran.
segera cari pertologan ke unit gawat darurat jika mengalami tanda dan gejala HHS seperti:
- kadar gula darah mencapai 400 mg/dL meskipun telah minum obat sesuai yang dianjurkan dokter,
- penurunan penglihatan,
- kejang-kejang, dan
- kehilangan kesadaran.
Hiperglikemia yang diabaikan tanpa pengobatan bisa menyebabkan kerusakan sistem saraf pusat. Apalagi HHS ini juga menyebabkan dehidrasi yang membuat penurunan cairan tubuh dalam jumlah drastis. Pada ulasan ilmiah dari peneliti The Brooklyn Hospital Center dijelaskan bahwa kondisi dehidrasi parah membuat cairan tubuh mengental dan dapat mengakibatkan pembengkakan di otak (edema otak). Pada anak-anak kondisi edema otak dapat berakibat fatal hingga menyebabkan koma diabetik.
Anda dapat melakukan beberapa hal berikut untuk mencegahnya.
- Menjalani pengobatan diabetes secara teratur.
- Mematuhi anjuran pola makan sehat untuk diabetes.
- Berolahraga secara rutin.
- Selalu mengikuti jadwal kontrol kondisi diabetes ke dokter.
- Mewaspadai gejala awal dari HHS
- Memeriksa kadar gula darah Anda secara teratur, terutama jika Anda merasa sakit.
- Segera menemui dokter ketika mengetahui kadar gula darah sudah terlalu tinggi.
- Beri tahu keluarga, teman, rekan kerja, atau orang terdekat Anda mengenai tanda-tanda dari HHS dan minta mereka untuk mencari pertolongan medis sesegera mungkin.
Segera konsultasikan orang tua anda ke dokter spesialis penyakt dalam konsultan endokrin metabolik.
Sekian dan Terima Kasih