Diabetes 500level

Halo dokter, saya mau nanya, kebetulan saudara saya punya penyakit diabetes yg mencapai 500, lalu d bawah ke rs, dan kata dokternya andaikata sembuh bisa pikun krna sudah menyerang saraf,, jadi kalo sembuh apakah benar bisa pikun? ☹️

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
80
1

1 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.


Orang yang menderita diabetes dapat mengalami berbagai komplikasi kesehatan jika tidak memantau kondisi kesehatannya secara rutin. Komplikasi kesehatan ini bisa berdampak pada berbagai organ tubuh, termasuk pada otak. Hal ini dapat membuat penderita diabetes lebih berisiko terkena demensia atau pikun. Orang yang pikun atau menunjukkan gejala demensia mengalami gangguan pada bagian otak yang bertanggung jawab atas proses belajar, mengingat, berpikir, dan berbahasa. Penyakit Alzheimer adalah salah satu jenis penyakit demensia yang paling sering terjadi.


Walau masih diperlukan lebih banyak penelitian, kini diketahui bahwa semakin tua usia penderita diabetes, terutama diabetes tipe 2, ternyata semakin tinggi risiko orang tersebut mengalami demensia. Di bawah ini adalah beberapa kemungkinan penyebabnya:

1. Kerusakan saraf -> Penderita diabetes rentan mengalami peningkatan atau penurunan kadar gula darah yang ekstrem karena adanya gangguan pada efek kerja hormon insulin. Akibatnya, sel saraf otak tidak dapat menggunakan gula darah sebagai sumber energi. Inilah sebabnya kemampuan berpikir dapat terganggu jika kadar glukosa terlalu tinggi atau terlalu rendah. Dalam kondisi parah, kondisi ini bahkan bisa menyebabkan kerusakan saraf karena otak kekurangan energi.

2. Aliran darah ke otak tidak lancar -> Diabetes yang tidak terkontrol dalam jangka panjang dapat meningkatkan peradangan di dalam tubuh, sehingga berisiko merusak pembuluh darah. Jika kerusakan pembuluh darah terjadi pada otak, aliran darah ke otak bisa terganggu, sehingga meningkatkan risiko terjadinya penyakit Alzheimer.

3. Kadar protein beta amyloid meningkat -> Tingginya kadar gula darah ternyata juga berhubungan dengan tingginya kadar protein yang disebut beta amyloid. Penumpukan protein ini dapat mengganggu kerja otak dan memutus sinyal antara sel-sel saraf otak, sehingga muncul gejala demensia.

4. Kadar gula darah yang terlalu rendah -> Orang yang menderita diabetes memang cenderung mengalami peningkatan kadar gula darah. Namun setelah mendapatkan pengobatan, kadar gula darah ini dapat tiba-tiba menurun. Jika kadar gula darah menurun drastis hingga terjadi hipoglikemia, maka sel saraf otak akan kekurangan energi. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan pada otak, dan membuat penderita diabetes mengalami kesulitan untuk berpikir dan mengingat. Bila dibiarkan, hal ini lama-kelamaan bisa menyebabkan demensia.


Namun hal ini tidak serta merta begitu saja, butuh waktu lama untuk seorang yang terkena diabetes dapat menjadi pikun. Namun ada baiknya anda berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik untuk penanganan saudara anda.


Sekian dan Terima Kasih



2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan