🔥 Diskusi Menarik

Diabetes

Dokter kadar Hba1c saya 11% itu cara menurunkannya bagaimana yaa? Apa ada kemungkinan ada kebocoran ginjal dok?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
4
2

2 komentar

Halo Nirmala, terima kasih atas pertanyaan anda.


Untuk mengetahui apakah anda terkena diabetes atau tidak maka anda harus mengenal ciri diabetes terlebih dahulu. Anda harus mengetahui dahulu ciri dari diabetes melitus :

- Pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥126 mg/dl. (Puasa adalah kondisi tidak ada asupan kalori minimal 8 jam)

- Pemeriksaan glukosa pla sma ≥200 mg/dl 2-jam setelah Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) dengan beban glukosa / gula 75 gram. (nama lainnya Gula darah 2 jam post puasa)

- Pemeriksaan glukosa plasma sewaktu ≥200 mg/dl dengan keluhan klasik (Keluhan klasik DM: poliuria (lebih banyak kencing dari biasanya walau minum sedikit) , polidipsia (lebih sering merasa haus dan ingin minum terus lebih dari biasanya) , polifagia (lebih sering merasa lapar dan ingin makan terus lebih dari biasanya) dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya

- Pemeriksaan HbA1c ≥6,5% dengan menggunakan metode yang terstandarisasi oleh National Glycohaemoglobin Standarization Program (NGSP)



Prinsip penting dalam pengobatan diabetes melitus adalah modifikasi gaya hidup yang dimulai dari :

a. Tepat Jumlah, Komposisi Makanan yang dianjurkan :

- Karbohidrat 45-65 % total asupan energi (minimal 130 gram / hari atau 9 sendok makan / hari dan diutamakan karbohidrat yang berserat tinggi)

- Lemak 20-25 % kebutuhan energi (atau < 200 mg / kgBB / hari dan hindari lemak jenuh serta lemak trans)

- Protein 0,8 gram/ kgBB per hari atau 10 % dari kebutuhan energi

- Natrium < 1500 mg / hari atau 0,3 sendok makan / hari

- Serat 20-35 gram / hari atau 1,4 – 2,4 sendok makan / hari

- Pemanis buatan dapat dipakai secukupnya (hindari pemakaian Fruktosa)

- Kebutuhan kalori

 Laki-laki = 30 kalori / kgBB /hari (min 1200- maks 1500 kalori / hari)

 Perempuan = 25 kalori / kgBB/ hari (min 1000- maks 1200 kalori / hari)

b. Tepat Jenis, Jenis makanan yang DIANJURKAN :

- Karbohidrat = beras buang kulit, beras merah, beras hitam, oat, bubur gandum, roti gandum tidak berperasa

- Protein = ikan, ayam tanpa kulit (lebih baik bagian dada), daging tak berlemak, segala produk olahan susu tanpa atau rendah lemak, putih telor, tahu, tempe.

- Lemak = mengutamakan sumber lemak tidak jenuh seperti minyak zaitun, minyak jagung, minyak biji bunga matahari.

- Serat = semua sayuran warna hijau dan kuning serta buah seperti apel, alpukat, pir, semua jenis jeruk (kecuali jeruk mandarin dan jeruk valensia), papaya, mangga, kiwi, nanas, semua jenis pisang (kecuali pisang berkadar tepung tinggi seperti pisang kapok atau pisang tanduk), sirsak, melon.

- Pemanis = gula stevia, gula kelapa, gula lontar, madu asli (maksimal hanya 1 sendok makan / hari)

c. Tepat waktu, jadwal makan harus selalu terdiri dari 3x makan besar diselingi 2x snack dan jadwalnya teratur seperti: (disesuaikan dengan jumlah kalori)

- Makan pagi (20 % kalori)

- Snack siang (15 % kalori)

- Makan siang (30 % kalori)

- Snack Sore (10 % kalori)

- Makan malam (25 % kalori)

d. Olahraga / Latihan Fisik

Jenis Olaharga yang dianjurkan :

- Frekuensi berolahraga 3-5 hari dalam seminggu

- Minimal 30-45 menit (total 150 menit per minggu)

- Jeda antar Latihan tidak boleh lebih dari 2 hari berturut-turut

- Latihan Fisik yang bersifat aerobic dengan intensitas sedang (50-70 % denyut jantung maksimal)

- Cara Ukur Denyut jantung maksimal = 220- usia pasien

e. Istirahat malam cukup (minimal 8 jam / hari)

f. Hindari Merokok dan konsumsi alkohol

g. Rutin Mengecek gula darah secara mandiri minimal 2x / hari (setelah bangun tidur pagi dan sebelum tidur malam)

h. Rutin Minum Obat sesuai Anjuran Dokter dan TIDAK BOLEH MEMBERHENTIKAN ATAU MENGURANGI DOSIS OBAT tanpa sepengetahuan dokter


Contoh Menu Makan Pasien DM: (contoh : laki-laki dengan BB 70 kg dengan kebutuhan kalori 1500 kalori / hari)

1. Makan Pagi (Pukul 07.00): nasi merah goreng taoge telor + 1 gelas jus jambu jeruk (300 kalori)

2. Snack Siang (Pukul 10.00): Roti gandum mini burger ikan + teh tawar (225 kalori)

3. Makan siang (Pukul 13.00): nasi merah 150 gram + Ikan Grill Saos Kari + Tempe Goreng isi Ragout+ Oseng Kembang kol Wortel Paprika + Sup Kemang Tahu + Salad Buah (450 kalori)

4. Snack Sore (Pukul 16.00): Lumpia Basah isi sayuran + Teh Tawar (150 kalori)

5. Makan Malam (Pukul 19.00): Tumis Fettucini Ayam Smoked Beef Paprika + Sup Krim Labu kuning Mix Vegetable + Buah Pepaya (375 kalori)


Kadar HbA1C yang sangat tinggi memang dapat menyebabkan nefropati diabetik yaitu diabetes yang mengenai ginjal. Apabila anda memiliki keluhan yang mengganggu, sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik. untuk keluhan diabetes anda.


Sekian dan terima kasih



8 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya adalah asisten AI dan bukan seorang dokter. Namun, saya dapat memberikan informasi umum mengenai diabetes dan bagaimana menurunkan kadar HbA1c.

Kadar HbA1c yang tinggi (11%) menunjukkan bahwa kadar gula darah Anda dalam jangka waktu 2-3 bulan terakhir cukup tinggi. Untuk menurunkan kadar HbA1c, Anda perlu mengontrol kadar gula darah Anda secara keseluruhan.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:

  1. Mengatur pola makan: Perhatikan asupan karbohidrat dan gula dalam makanan Anda. Pilih makanan yang rendah indeks glikemiknya, seperti sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak. Batasi konsumsi makanan yang tinggi gula dan karbohidrat sederhana, seperti permen, kue, dan minuman manis. Konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter Anda untuk mendapatkan rekomendasi diet yang sesuai dengan kondisi Anda.

  2. Berolahraga secara teratur: Aktivitas fisik dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Lakukan olahraga aerobik seperti berjalan cepat, bersepeda, atau berenang setidaknya 150 menit per minggu. Juga, tambahkan latihan kekuatan untuk memperbaiki sensitivitas insulin.

  3. Mengontrol berat badan: Jika Anda memiliki kelebihan berat badan atau obesitas, menurunkan berat badan dapat membantu meningkatkan kontrol gula darah. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan program penurunan berat badan yang aman dan efektif.

  4. Mengikuti pengobatan yang diresepkan: Jika Anda sudah mendapatkan pengobatan diabetes, pastikan Anda mengikuti rencana pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter Anda. Jangan mengubah dosis atau menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi terlebih dahulu.

Tentang kemungkinan kebocoran ginjal, saya tidak dapat memberikan diagnosis atau penilaian medis. Namun, kadar HbA1c yang tinggi dapat meningkatkan risiko komplikasi ginjal pada diabetes. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kebocoran ginjal, sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda untuk evaluasi lebih lanjut dan tes yang diperlukan.

Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda untuk mendapatkan penilaian dan saran yang tepat berdasarkan kondisi medis Anda.

9 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan