Diabetes
Dok ibu saya kan dm.trus kenapa kakinya kesemutan dan susah jalan apa itu ada efek dr dmnya.trus skrng susah buang air besar SDH 1 bln ga buang air besar dik.mohin solusinya trimakasih
Dok ibu saya kan dm.trus kenapa kakinya kesemutan dan susah jalan apa itu ada efek dr dmnya.trus skrng susah buang air besar SDH 1 bln ga buang air besar dik.mohin solusinya trimakasih
1 komentar
Terbaru

Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Halo Cici, terima kasih tas pertanyaan anda.
Neuropati diabetik adalah kerusakan saraf serius yang terjadi akibat penyakit diabetes melitus. Kondisi ini menandakan telah terjadinya komplikasi diabetes lebih lanjut. Biasanya, terjadi karena gula darah yang tidak terkontrol selama bertahun-tahun. Kadar gula darah yang tinggi inilah yang akhirnya merusak saraf dari tangan dan kaki.
Gejalanya meliputi:
- Mati rasa dan berkurangnya kemampuan untuk merasakan sakit maupun perubahan suhu
- Muncul sensasi panas terbakar atau kesemutan
- Kram parah
- Otot menjadi lemah dan nyeri serta hilangnya refleks, terutama di pergelangan tangan
- Muncul luka diabetes, seperti bisul dan infeksi
- Keseimbangan dan koordinasi tubuh memburuk
- Pada sebagian orang, kaki atau tangan jadi lebih peka dengan sentuhan, bahkan bisa menimbulkan rasa nyeri
Harus segera periksa ke dokter apabila :
- Luka tidak sembuh-sembuh dan menimbulkan nanah
- Muncul rasa kesemutan, mati rasa, sensasi terbakar pada tangan dan kaki yang mengganggu aktivitas
- Merasa pusing disertai masalah pencernaan dan fungsi seksual
Penyebab neuropati diabetik adalah kadar gula darah tinggi yang tidak terkontrol. Seiring waktu, kondisi ini akan merusak saraf dan mengganggu kemampuan tubuh untuk mengirimkan sinyal. Neuropati diabetik dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, seperti:
- Peradangan saraf akibat sistem imun yang salah mengira saraf sebagai zat asing yang membahayakan tubuh
- Faktor genetik
- Kebiasaan merokok dan minum alkohol tanpa aturan bisa merusak saraf dan pembuluh darah
Pilihan obat untuk neuropati diabetik :
1. Obat antidepresan (antidepresan juga sering diresepkan untuk mengobati nyeri saraf akibat neuropati diabetik. Obat ini dapat memengaruhi kerja bahan kimia dalam otak yang bertugas untuk memberikan sinyal rasa sakit. Contoh obat antidepresan : Amitriptyline, Imipramine, Desipramine, Venlafaxine, Duloxetine)
2. Obat antikejang ( obat yang digunakan sebagai salah satu cara menghilangkan nyeri kaki pada penderita diabetes adalah obat antikejang. Obat antikejang memiliki fungsi lain sebagai obat anti-nyeri yang diakibatkan oleh gangguan saraf. Contoh obatnya adalah Pregabalin, Gabapentin, Phenytoin, Carbamazepine)
3. Obat nyeri opioid (Obat yang lebih kuat mengatasi nyeri saraf akibat neuropati diabetik adalah obat golongan opioid. Ini menjadi pilihan terakhir, jika obat sebelumnya tidak ampuh dalam mengatasi gejala. Obat opioid yang biasanya diresepkan dalam pengobatan neuropati diabetik adalah oxycodone dan tramadol)
4. Penghilang rasa sakit topikal (Cara menghilangkan nyeri kaki pada penderita diabetes tidak hanya bisa diatasi dengan minum obat, tapi rasa nyeri juga bisa diringankan dengan obat tempel atau koyo yang dapat membantu meringankan nyeri. Pilihan obat tempel untuk pengobatan neuropati diabetik adalah lidocaine yang ditempelkan pada kulit)
5. Pengobatan alternatif (Beberapa terapi alternatif telah dipelajari untuk mengatasi nyeri akibat neuropati diabetes, meskipun belum terbukti ampuh. Pengobatan alternatif yang bisa menjadi cara menghilangkan nyeri kaki pada penderita diabetes adalah:
- Suplemen seperti asam alpha lipoic dan asetil-L-karnitin
- Biofeedback (terapi sensori untuk tubuh)
- Meditasi
- Akupunktur untuk diabetes
- Hipnosis
Neuropati Diabetik biasanya tidak dapat hilang sempurna walau sudah terkendali kadar gula darahnya, yang dapat dilakukan adalah pemberian obat untuk saraf dan obat penghilang rasa nyeri untuk mengontrol rasa nyeri dan kesemutan yang dirasakan. Yang terpenting adalah pasien yang mengalami neuropati diabetik harus wajib kontrol ke dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik untuk penanganan neuropati diabetik yang paling tepat.
Ada beberapa kondisi umum yang menjadi penyebab susah buang air besar, di antaranya:
1. Gaya hidup tidak sehat -> Pola makan tidak sehat, seperti kurang mengonsumsi serat atau cairan, dapat memicu terjadinya konstipasi. Selain itu, perubahan pola makan dan terlalu banyak mengonsumsi produk olahan susu juga bisa menjadi penyebab susah buang air besar.
2. Kebiasaan menunda buang air besar -> Beberapa orang, baik anak-anak maupun orang dewasa, sering kali menunda pergi ke toilet ketika terasa ingin buang air besar. Perilaku menunda ini dapat menjadi salah satu penyebab susah buang air besar. Oleh karena itu, jangan lagi menunda bila Anda sudah mendapat ‘panggilan alam’ ini, ya.
3. Pengaruh obat-obatan -> Konsumsi obat-obatan tertentu juga bisa menimbulkan efek samping berupa susah buang air besar. Obat-obatan tersebut bisa berupa suplemen kalsium dan zat besi, obat antiepilepsi dan antidepresan, obat diare, obat diuretik, serta obat pereda nyeri golongan narkotik, seperti kodein dan morfin. Selain itu, obat untuk mengatasi gangguan pencernaan, seperti antasida, dan kebiasaan menggunakan obat laksatif juga bisa menjadi penyebab susah buang air besar.
4. Kondisi medis tertentu -> Meski jarang terjadi, susah buang air besar bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti diabetes, sindrom iritasi usus besar, hiperkalsemia atau kelebihan kalsium dalam darah, dan kelenjar tiroid yang kurang aktif. Selain itu, konstipasi juga bisa terjadi ketika seseorang mengalami penyakit radang usus, kanker usus besar, hingga kelainan saraf, seperti multiple sclerosis, stroke, penyakit Parkinson, atau cedera saraf tulang belakang.
5. Faktor psikologis -> Gangguan psikis juga dapat menjadi penyebab susah buang air besar. Gangguan psikis ini meliputi stres, kecemasan, depresi, trauma kekerasan, atau pelecehan seksual.
6. Kurang minum air putih -> Pola makan yang tidak sehat dan dibarengi dengan kurangnya kebutuhan air putih juga bisa menjadi penyebab sembelit. Bila tubuh kekurangan cairan, usus besar akan menyerap air dari sisa-sisa makanan untuk menggantikannya. Hal ini tentu menghasilkan feses yang keras, kering, dan sulit untuk dikeluarkan.
Cara Mengatasi Susah Buang Air Besar :
- Cukupi kebutuhan air putih guna mencegah dehidrasi dan melunakkan tekstur tinja.
- Perbanyak konsumsi makanan berserat, seperti buah-buahan, sayuran, sereal, agar-agar, dan kacang-kacangan.
- Konsumsi makanan atau minuman yang mengandung probiotik, seperti yoghurt maupun kefir, untuk melancarkan pencernaan.
- Perbanyak aktivitas fisik dan olahraga, misalnya berjalan kaki selama minimal 15 menit dan dilakukan secara rutin.
- Jangan pernah menunda buang air besar dan segera ke toilet bila Anda mulai merasakan keinginan untuk BAB.
Apabila dengan cara di atas tidak bisa maka dokter biasanya akan memberikan obat pencahar yang fungsinya untuk melunakkan feses (seperti Dulcolax) atau obat pencahar yang fungsinya untuk merangsang pergerakan usus (seperti Lactulac)
Sekian dan Terima Kasih