Hallo dok , ayah saya kaki.a luca akibat menginjak keong terus bengkak sampe kondisinya lemas mau makan juga ga masuk ,terus di bawa ke RS di rawat
... Lihat LainnyaDiabetea
Apakah dari faktor stress bisa micu. Diabetes melonjak tinggi DOK...
2 komentar
Terbaru
Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.
Saat Anda menghadapi stres fisik maupun emosional, tubuh akan melepaskan hormon kortisol untuk meningkatkan fokus, energi, dan kewaspadaan. Jika Anda dapat mengelola stres dengan baik, mekanisme stres sebenarnya dapat membantu Anda menghadapi dan menyelesaikan masalah. Akan tetapi, stres yang berlangsung terus-menerus juga dapat memicu kenaikan gula darah dan diabetes melalui beberapa cara berikut.
1. Hormon stres mengganggu produksi insulin -> Bila Anda sering mengalami stres, tubuh akan terus memproduksi hormon stres utama berupa kortisol. Pelepasan kortisol ini ternyata memengaruhi kadar hormon insulin. Hormon insulin sendiri membantu memindahkan glukosa (gula) dari darah ke dalam sel untuk diubah menjadi energi. Nah, sebuah studi di Jepang dalam jurnal PLOS ONE menunjukkan bahwa level kortisol yang tinggi dapat menurunkan produksi insulin. Jika tubuh kekurangan insulin, glukosa akan bertahan dalam darah sehingga kadar gula darah menjadi tinggi dan sulit kembali normal.
2. Stres mengubah kebiasaan makan -> Stres bisa memicu kebiasaan makan yang meningkatkan kadar gula darah dan risiko diabetes. Ketika mengalami tekanan, banyak orang melampiaskannya dengan makan secara berlebihan (emotional eating) atau mengonsumsi makanan manis. Makan mungkin dapat mengurangi stres sejenak, tapi ini bukan solusi untuk mengelola stres jangka panjang. Lama-kelamaan, kebiasaan melampiaskan stres dengan makan dapat berujung menyebabkan obesitas atau penyakit diabetes melitus.
3. Kualitas tidur menjadi terganggu -> Stres dan siklus tidur sama-sama dikontrol oleh sumbu hipotalamus-hipofisis-adrenal di dalam otak. Ketika seseorang mengalami stres berat dan berkepanjangan, sistem yang mengatur siklus tidur ini akan berubah arah karena lebih banyak memproduksi kortisol. Perubahan sistem di otak lantas mengganggu pola dan kualitas tidur. Jika seseorang kurang tidur, ia akan lebih rentan mengalami intoleransi glukosa. Intoleransi glukosa merupakan gangguan metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah.
Sekian dan terima kasih
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Stres dapat mempengaruhi kadar gula darah seseorang, tetapi hubungan antara stres dan diabetes tidak begitu sederhana. Stres dapat memicu pelepasan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin, yang dapat meningkatkan kadar gula darah sementara. Namun, jika seseorang memiliki diabetes, stres yang berkepanjangan atau kronis dapat mempengaruhi pengendalian gula darah jangka panjang.Stres yang berkepanjangan dapat mempengaruhi pola makan, aktivitas fisik, dan penggunaan obat-obatan diabetes, yang semuanya dapat memengaruhi pengendalian gula darah. Selain itu, stres juga dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan merusak sel-sel pankreas yang memproduksi insulin, hormon yang mengatur gula darah.
Namun, penting untuk dicatat bahwa stres bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi diabetes. Diabetes melibatkan interaksi kompleks antara faktor genetik, gaya hidup, dan lingkungan. Jadi, meskipun stres dapat mempengaruhi pengendalian gula darah, tidak semua orang yang mengalami stres akan mengembangkan diabetes.
Penting untuk mengelola stres dengan baik, terutama bagi mereka yang memiliki diabetes. Beberapa strategi yang dapat membantu mengurangi stres meliputi olahraga teratur, meditasi, relaksasi, tidur yang cukup, dan dukungan sosial. Selain itu, penting juga untuk menjaga pola makan sehat, rutin berolahraga, dan mengikuti pengobatan yang diresepkan oleh dokter untuk mengendalikan diabetes.
Jika Anda memiliki diabetes dan merasa stres berdampak pada pengendalian gula darah Anda, penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda. Dokter dapat membantu Anda mengelola stres dan memberikan saran yang sesuai untuk mengendalikan diabetes Anda.
Related content