backup og meta

Badan Gatal Saat Olahraga? 5 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya

Badan Gatal Saat Olahraga? 5 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya

Rasa gatal saat olahraga bisa berbeda-beda pada setiap orang, mulai ringan sampai berat dan tak tertahankan. Kira-kira, apa penyebab dari kondisi yang Anda rasakan ini?

Berbagai penyebab badan gatal saat olahraga

Olahraga merupakan aktivitas yang menyehatkan dan seharusnya membuat badan terasa lebih bugar. Akan tetapi, beberapa orang justru merasa badan gatal-gatal saat olahraga. 

Kondisi gangguan kulit ini dapat terjadi pada bagian tubuh mana saja, mulai dari kulit kepala, wajah, leher, bahu, ketiak, siku, dan dada. 

Sensasi gatal yang timbul bisa membuat Anda sibuk menggaruk tubuh sehingga tidak bisa fokus melakukan latihan. 

Nah, penting bagi Anda mengetahui penyebab gatal saat olahraga berikut ini sekaligus langkah penanganannya yang tepat.

1. Peningkatan aliran darah

Pada sebagian besar kasus, rasa gatal bisa terjadi akibat meningkatnya aliran darah saat berolahraga. Hal ini umumnya terjadi apabila Anda jarang olahraga sebelumnya.

Olahraga dapat meningkatkan detak jantung dan aliran darah. Setelah itu, jantung akan mengirimkan lebih banyak darah dan oksigen ke bagian otot yang bekerja.

Akibatnya, pembuluh darah kapiler yang tadinya sempit kini melebar dan merangsang sel-sel saraf tubuh untuk memunculkan sensasi gatal. Gejala ini akan hilang dalam beberapa hari setelah olahraga.

Jika jarang olahraga, pastikan untuk Anda membiasakan dengan olahraga ringan terlebih dahulu, seperti berjalan santai.

2. Pelepasan histamin

pelepasan histamin memicu gatal

Sebuah studi dalam Exercise and Sport Sciences Reviews menyebutkan olahraga dapat meningkatkan pelepasan histamin dalam tubuh untuk melebarkan pembuluh darah.

Pembuluh darah akan melebar saat olahraga. Dengan begitu, tubuh mendapatkan pasokan oksigen dan darah yang cukup sehingga mencegah kelelahan, tapi ini bukan reaksi alergi.

Histamin adalah salah satu senyawa alami dalam tubuh yang berfungsi melebarkan pembuluh darah. Pembuluh darah yang melebar ini juga bisa menimbulkan sensasi gatal.

Sayangnya, kondisi ini dapat menimbulkan gatal pada seluruh atau sebagian tubuh. Para atlet biasanya minum obat antihistamin sebelum berolahraga untuk mengurangi rasa gatal. 

Namun, jika rasa gatal yang Anda alami sangat parah, sebaiknya hindari olahraga dan istirahat dulu selama seminggu hingga rasa gatal berkurang.

3. Kulit kering dan sensitif

Kulit kering, cuaca kering, dan kelembaban udara yang rendah merupakan kondisi penyebab badan gatal saat olahraga yang paling sering terjadi. 

Jika Anda memiliki masalah kulit kering atau berolahraga pada cuaca berangin, lebih baik gunakan pelembab kulit untuk terus menjaga kelembaban kulit.

Penyebab lain dari kondisi yang berhubungan dengan kulit ini adalah paparan zat kimia dari sabun, losion, kosmetik, atau detergen yang dapat menimbulkan reaksi alergi pada kulit.

Bila baru pertama kali menggunakan produk-produk tersebut, sebaiknya hentikan pemakaian dan ganti dengan produk lain yang tidak memicu timbulnya alergi pada kulit.

Dalam kasus yang jarang, reaksi alergi terhadap keringat sendiri juga bisa memicu gatal-gatal. Segera periksa ke dokter apabila belum yakin dengan penyebab alergi Anda.

4. Exercise-induced urticaria

penyebab alergi dingin

Exercise-induced urticaria adalah kondisi urtikaria (biduran) yang disebabkan oleh olahraga. Kondisi ini dapat memicu timbulnya ruam, gatal, dan benjolan pada kulit.

Jenis urtikaria ini umumnya terjadi saat Anda berolahraga berat, seperti berlari dan mendaki, terutama ketika cuaca panas atau dingin.

Selain itu, kondisi ini juga bisa menimbulkan gejala lain saat atau setelah olahraga, termasuk sakit kepala, kram perut, sulit bernapas, dan pembengkakan di wajah, lidah, atau tangan. 

Segera hentikan aktivitas olahraga jika Anda merasakan gatal-gatal dan gejala lain.

Apabila gejala tidak mereda setelah 5‒10 menit, hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.

5. Efek samping obat-obatan

Obat-obatan tertentu memang dapat memberikan efek samping, termasuk badan gatal saat olahraga.

Antibiotik , obat pereda nyeri, dan obat diuretik adalah beberapa di antaranya. Padahal, obat-obatan ini  termasuk ke dalam pengobatan yang sering dokter resepkan.

Jika curiga kondisi yang menyebabkan gatal berasal dari obat-obatan, konsultasikan penggunaan obat dengan dokter atau apoteker Anda.

Cara mencegah dan mengatasi gatal saat berolahraga

Jika Anda mulai merasa gatal, jangan menggaruk bagian kulit yang gatal. Hal ini dapat membuat gejala bertambah parah dan menyebabkan luka yang rentan terinfeksi. 

Untuk mencegah atau mengatasi rasa gatal saat berolahraga, pastikan tubuh Anda tetap sejuk dan kering dengan melakukan langkah-langkah berikut ini.

  • Kenakan pakaian yang ringan dan membantu kulit tetap dingin, misalnya pakaian olahraga berbahan campuran katun dan poliester.
  • Nyalakan kipas angin atau air conditioner (AC) untuk mengurangi keringat saat berolahraga di dalam ruangan.
  • Hindari berolahraga di luar ruangan saat sinar matahari terik dan cuaca hangat.
  • Pakailah kompres dingin atau salep yang sejuk pada kulit Anda yang gatal. 
  • Kurangi durasi dan intensitas latihan apabila rasa gatal mulai mengganggu.
  • Pertimbangkan minum obat antihistamin sebelum olahraga, tetapi pastikan telah mendapatkan resep dokter sebelumnya.

Gatal saat olahraga juga bisa memicu reaksi yang parah, bahkan sampai menimbulkan syok anafilaksis. Kondisi ini ditandai dengan sesak napas dan tekanan darah menurun drastis.

Gejala lain dapat berupa denyut jantung tak beraturan, muntah, hingga pingsan.

Segera cari pertolongan medis darurat karena syok anafilaksis adalah kondisi serius dan dapat menyebabkan kematian. 

Setelah kondisi ini tertangani, dokter mungkin merekomendasikan suntikan epinefrin atau obat lain untuk mengurangi reaksi alergi yang tiba-tiba terjadi pada kemudian hari.

Namun, sebaiknya konsultasikan ke dokter jika Anda sering merasakan gatal saat berolahraga. Penanganan yang tepat bisa mencegah timbulnya komplikasi berbahaya.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Skin Allergy Symptoms, Diagnosis, Treatment & Management. American Academy of Allergy Asthma & Immunology. (2021). Retrieved 16 September 2021, from https://www.aaaai.org/Conditions-Treatments/allergies/skin-allergy

Itchy skin (pruritus) – Symptoms and causes. Mayo Clinic. (2021). Retrieved 16 September 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/itchy-skin/symptoms-causes/syc-20355006

Exercise-induced Urticaria: Prevention, Causes and Treatment. American Academy of Family Physicians. (2020). Retrieved 16 September 2021, from https://familydoctor.org/condition/exercise-induced-urticaria/

Drug-induced pruritus. DermNet NZ. (2019). Retrieved 16 September 2021, from https://dermnetnz.org/topics/drug-induced-pruritus

Luttrell, M. J., & Halliwill, J. R. (2017). The Intriguing Role of Histamine in Exercise Responses. Exercise and sport sciences reviews, 45(1), 16–23. https://doi.org/10.1249/JES.0000000000000093

Versi Terbaru

28/09/2021

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

9 Kondisi yang Membuat Anda Berkeringat Secara Berlebihan

Memulai Olahraga, Apa yang Harus Dilakukan Lebih Dulu?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 28/09/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan