backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Ingin Mandi Sauna? Begini Cara yang Benar dan Aman

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Ocha Tri Rosanti · Tanggal diperbarui 22/06/2022

Ingin Mandi Sauna? Begini Cara yang Benar dan Aman

Meski sauna alias mandi uap adalah perawatan yang sudah populer sejak lama, masih banyak orang yang tidak mengetahui bagaimana cara mandi sauna yang benar. Ini penting, sebab sauna yang semestinya bermanfaat bagi tubuh bisa merugikan kesehatan bila dilakukan dengan keliru.

Agar Anda bisa mendapatkan manfaat sauna yang optimal, inilah tata cara yang perlu Anda ikuti.

Persiapan sebelum sauna

manfaat minum air putih hangat untuk asam lambung

Sauna merupakan ruangan kecil yang dipanaskan dengan suhu antara 65–90 derajat celcius. Tentu saja, ini akan membuat tubuh terasa lebih panas dan mungkin orang yang pertama kali mencoba mandi uap akan sedikit kesulitan.

Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah menyiapkan kondisi tubuh sebelum memasuki ruangan sauna yang panas. Kira-kira satu hari sebelum menjalani sauna, Anda harus mengikuti beberapa aturan yang benar seperti berikut.

  1. Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, dapatkan persetujuan dokter untuk melakukan sauna.
  2. Cukupi kebutuhan cairan setidaknya tiga hari berturut-turut sebelum sauna. Jangan menunggu hingga haus, sebab itu berarti Anda telah mengalami dehidrasi. Dua liter air per hari merupakan jumlah yang cukup, tapi sesuaikan lagi dengan tempat tinggal dan gaya hidup Anda.
  3. Pastikan Anda tidur dengan baik, setidaknya beberapa malam sebelum sauna pertama. Jika Anda mengalami rasa lelah, hal ini akan bertambah buruk ketika sauna.
  4. Konsumsi minyak sehat, seperti minyak ikan, minyak zaitun, minyak kelapa, dan minyak samin yang baik bagi kesehatan. Ini diperlukan untuk melindungi dan membangun membran sel serta melindungi otak Anda.
  5. Makanlah dengan teratur tiga hari sebelum sauna.

Menjelang masuk sauna

Selama sauna nanti, tubuh Anda akan memunculkan berbagai respons, seperti peningkatan denyut nadi. Ini terjadi karena jantung akan memompa lebih banyak darah saat Anda terkena lingkungan sauna yang panas.

Nah, sebelum masuk ke dalam ruangan sauna, berikut ini tata cara yang perlu Anda lakukan dengan benar.

  1. Minum cairan elektrolit setelah bangun tidur pada hari Anda akan melakukan sauna.
  2. Makan makanan yang sehat saat sarapan. Utamakan makanan tinggi protein, lemak, dan karbohidrat.
  3. Lakukan sauna beberapa jam sebelum waktu tidur. Jika Anda melakukannya terlalu laru, anda mungkin akan terjaga pada malam hari.
  4. Pastikan Anda mengonsumsi lemak sehat dalam jumlah yang cukup. Lemak sehat baik untuk melindungi membran sel dan otak selama sauna.
  5. Jangan makan makanan berat selama 30–60 menit sebelum melakukan sauna.
  6. Lepaskan seluruh pakaian Anda di ruang ganti dan pakailah handuk yang telah disediakan atau kaos dan celana pendek berbahan katun.
  7. Pergi ke toilet jika diperlukan.
  8. Basahi badan, lalu keringkan. Jika diperlukan, rendam kaki dalam air hangat agar tubuh dapat beradaptasi dengan kenaikan suhu.
  9. Timbang berat badan sebelum masuk ke dalam sauna dan perhatikan jika berat badan Anda tetap atau berkurang. Jika berat badan berkurang, Anda mungkin mengalami dehidrasi.
  10. Anda dapat menggunakan topi sauna untuk menjaga kepala dari panas.

Saat di dalam ruangan sauna

beda sauna dan steam

Begitu berada di dalam ruangan sauna, Anda hanya tinggal duduk diam selama beberapa menit. Meski begitu, tetap perhatikan aturan sauna yang benar seperti berikut.

  1. Minumlah sebelum Anda haus.
  2. Baik berbaring atau duduk, cobalah untuk tidak menempelkan kaki ke lantai, terutama jika lantai dingin. Perbedaan drastis antara suhu kamar sauna dan lantai yang dingin tidak baik untuk tubuh.
  3. Ketika Anda duduk di kamar sauna, garuk atau tekan kulit lengan, kaki, perut, dan punggung Anda secara perlahan. Ini akan merangsang pelebaran pori-pori dan membuat sirkulasi darah pada permukaan tubuh bertambah lancar. Ketika Anda berkeringat, racun-racun yang berada dalam tubuh Anda akan keluar secara alami.
  4. Jaga cahaya di kamar sauna  tetap menyala. Jangan lakukan sauna di tempat gelap karena ini bisa memicu sistem saraf parasimpatik. Tanda utamanya yakni Anda merasa akan pingsan, terutama jika dalam keadaan berdiri.
  5. Fokus pada pernapasan. Lakukan teknik pernapasan perut atau pernapasan penuh.
  6. Perhatikan kondisi badan Anda. Jika Anda sudah merasa tidak kuat, keluarlah dari dalam sauna.
  7. Jika Anda merasa pusing saat berdiri, berdirilah secara perlahan dekat dengan tembok atau pagar.
  8. Sauna dapat dilakukan maksimal 20 menit.

Lakukan ini setelah sauna

Meskipun Anda telah mendapatkan manfaat yang banyak selama mandi di sauna, jangan lupa dengan apa yang perlu Anda lakukan setelahnya. Jika Anda sudah melakukan sauna cukup lama, segeralah keluar dari ruangan.

Anda perlu melakukan teknik kontras, yaitu berpindah ke tempat yang lebih dingin untuk menutup kembali pori-pori, mendorong darah kembali ke organ inti, dan memperkuat pertahanan alami tubuh.

Namun, teknik kontras tidak disarankan untuk mereka yang baru pertama kali melakukan sauna. Teknik ini juga tidak boleh dilakukan pengidap asma dan penyakit jantung karena bisa berakibat fatal.

Mulailah melakukan kontras setelah melakukan dua atau tiga sesi sauna selama beberapa minggu. Mandi dalam bak air dingin merupakan bentuk teknik kontraks yang paling efektif. Biasanya, tempat-tempat spa juga melakukan hal ini.

Mandi sauna dengan cara yang benar memang bisa menenangkan pikiran. Akan tetapi, orang dengan penyakit kronis hanya boleh sauna atas persetujuan dokter.

Sauna harus benar-benar dihindari oleh orang yang memiliki penyakit jantung serius, penyakit paru-paru serius, infeksi, tekanan darah tinggi, penyakit ginjal, epilepsi, dan kelainan kelenjar tiroid.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Ocha Tri Rosanti · Tanggal diperbarui 22/06/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan