backup og meta
Kategori

1

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

Posisi Bayi Sungsang (Breech Birth), Bisakah Lahir Normal?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 28/12/2023

Posisi Bayi Sungsang (Breech Birth), Bisakah Lahir Normal?

Menjelang hari kelahiran, kepala janin seharusnya bergerak ke bawah mendekati vagina. Namun, dalam beberapa kasus, kepala bayi justru berada di posisi sebaliknya atau di rahim bagian atas. Kondisi ini disebut dengan bayi sungsang.

Lantas, apa yang menyebabkan janin berada dalam posisi sungsang? Apakah kondisi ini mengganggu kesehatan janin? Simak ulasan berikut untuk jawabannya.

Apa itu posisi bayi sungsang?

Sungsang adalah kondisi saat kepala bayi tetap berada di atas meski sudah memasuki akhir masa kehamilan. Posisi ini akan membuat bokong dan kaki bayi keluar terlebih dahulu saat bayi dilahirkan.

Padahal, dalam persalinan normal, kepala seharusnya keluar terlebih dahulu. Setelah itu, barulah badan, tangan, bokong, dan kaki bayi yang keluar.

Pada usia kehamilan yang lebih muda, bokong dan kaki janin memang berada di rahim bagian bawah. Ukurannya yang masih kecil membuat janin bisa bergerak leluasa.

Namun, memasuki akhir trimester ketiga atau sekitar 36 minggu kehamilan, janin seharusnya sudah berada dalam posisi siap dilahirkan, yaitu kepala di bawah mendekati vagina.

Idealnya, kepala janin berada di bawah dengan dagu yang terselip di dada. Sementara itu, kaki akan berada di bagian atas.

Posisi ini disebut dengan vertex presentation atau vertex occiput anterior yang merupakan posisi paling aman saat ibu hendak melahirkan normal. 

Posisi janin yang seolah terbalik akan mempermudah proses kelahiran. Nantinya, kepala janin akan memberi dorongan untuk membuka jalan lahir.

Namun, terkadang kepala bayi memang terus berada di atas saat akan dilahirkan. Kondisi yang bisa berlangsung sampai persalinan ini dinamakan sebagai breech birth atau posisi bayi sungsang.

Jenis posisi bayi sungsang

Posisi sungsang bisa dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu frank, complete, dan incomplete. Untuk mengetahui perbedaannya, simak informasi berikut

1. Frank breech (sungsang frank)

Sungsang frank adalah posisi ketika kedua kaki janin mengarah lurus ke atas, tepat di depan wajah dan tubuhnya.

Dalam posisi ini, bokong adalah satu-satunya bagian yang berada di bawah mendekati jalan lahir. Frank breech adalah jenis sungsang yang paling sering ditemukan.

2. Complete breech (sungsang lengkap)

Sungsang lengkap adalah posisi ketika lutut dan kaki janin menekuk seperti sedang berjongkok.

Dalam posisi ini, bokong dan kaki bayi akan terlebih dahulu masuk ke jalur persalinan saat dilahirkan melalui vagina.

3. Incomplete breech (sungsang tidak lengkap)

Sungsang tidak lengkap adalah kombinasi dari frank breech dan complete breech. Kondisi ini terjadi ketika salah satu kaki janin mengarah ke atas, sedangkan kaki satunya menekuk ke bawah.

Incomplete breech akan membuat salah satu kaki dan bokong keluar terlebih dahulu saat dilahirkan. Sungsang tidak lengkap juga dikenal dengan footling breech.

Apa yang menyebabkan bayi sungsang?

American College of Obstetricians and Gynecologists menyebutkan bahwa sejauh ini belum diketahui secara pasti apa penyebab bayi sungsang.

Namun, beberapa kondisi berikut bisa meningkatkan risiko ibu hamil dengan posisi sungsang.

  • Sudah pernah hamil.
  • Hamil kembar dua atau lebih.
  • Riwayat kelahiran prematur.
  • Air ketuban terlalu banyak (polihidramnion) sehingga janin memiliki ruang lebih untuk bergerak.
  • Air ketuban terlalu sedikit (oligohidramnion) sehingga janin sulit bergerak.
  • Bentuk rahim tidak normal, misalnya terdapat pertumbuhan fibroid.
  • Plasenta previa, kondisi saat plasenta menutupi jalan lahir.

Cara mengetahui posisi bayi sungsang

Pada awal kehamilan, posisi kepala janin pasti akan berada di atas dengan kaki di bawah. Namun, saat memasuki minggu ke 32–36, janin akan terus bergerak sehingga posisinya terbalik.

Jika kepala janin masih berada di atas pada akhir minggu ke-36, besar kemungkinan bayi terlahir sungsang. Pasalnya, pada usia tersebut ukuran janin sudah cukup besar sehingga membuatnya sulit bergerak.

Sebagian besar kehamilan sungsang memang tidak menimbulkan gejala khusus. Namun, laman Cleveland Clinic menyebutkan bahwa ibu hamil bayi sungsang biasanya lebih sering merasakan “tendangan” pada bagian bawah perut selama akhir masa kehamilan.

Selain itu, benjolan keras akan muncul di dekat tulang rusuk ibu hamil. Ini sebenarnya merupakan kepala janin.

Untuk mengetahui apakah janin sudah berada di posisi yang seharusnya saat akan dilahirkan, dokter akan meraba perut ibu hamil.

Melalui pemeriksaan ini, dokter bisa memperkirakan posisi kepala, tubuh, punggung, serta bokong janin.

Supaya hasilnya lebih akurat, dokter akan melakukan pemeriksaan dengan USG. Inilah salah satu alasan mengapa ibu hamil harus rutin melakukan pemeriksaan.

Cara mengatasi posisi bayi sungsang

Kebanyakan bayi sungsang bisa terlahir dengan kondisi sehat tanpa masalah apa pun selama mendapatkan penanganan yang tepat.

Dokter bisa merekomendasikan beberapa cara berikut untuk mengubah posisi janin sungsang sebelum dilahirkan.

1. Perawatan medis

External cephalic version (ECV) merupakan salah satu tindakan yang bisa dilakukan untuk mengubah posisi janin dengan cara menekan perut ibu hamil.

Namun, karena ECV memiliki berbagai risiko dan tidak selalu bisa dilakukan, dokter biasanya tetap merekomendasikan operasi caesar sebagai cara mengatasi bayi sungsang.

2. Perawatan rumahan

Selain melalui tindakan medis, ibu hamil juga bisa melakukan beberapa gerakan yoga untuk mengubah posisi bayi sungsang. Breech lift dan puppy dog merupakan dua gerakan yang bisa dilakukan.

Breech lift dilakukan sambil berbaring dengan ganjalan pada bagian pinggang. Sementara itu, puppy dog dilakukan sambil tengkurap dengan bokong dinaikkan ke atas.

Namun, pastikan bahwa Anda sudah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum melakukan yoga.

Bisakah bayi sungsang tetap dilahirkan secara normal?

Persalinan melalui vagina atau persalinan normal memang tetap bisa dilakukan pada beberapa kasus bayi sungsang.
Namun, metode persalinan ini bisa meningkatkan risiko cedera kaki atau lengan pada bayi, prolaps tali pusat, hingga kerusakan saraf karena bayi kekurangan oksigen.

Kapan bayi sungsang harus diatasi dengan operasi caesar?

Jika EVC tidak juga mengubah posisi janin atau dokter memang tidak menyarankan Anda melakukannya, operasi caesar memang merupakan solusi paling aman untuk janin sungsang.

Opsi persalinan caesar biasanya juga disarankan pada kasus bayi sungsang yang harus lahir prematur.

Bayi prematur biasanya memiliki ukuran kepala yang relatif lebih besar dibandingkan tubuhnya. Dalam kondisi ini, proses peregangan leher rahim akan semakin sulit dilakukan.

Jalan lahir yang terlalu sempit bisa meningkatkan berbagai risiko komplikasi persalinan. Inilah alasan mengapa ibu hamil dengan bayi sungsang direkomendasikan untuk  menjalani operasi caesar.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 28/12/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan