Apakah Anda pernah merasakan area vagina Anda begitu lembap karena berkeringat? Lembap dan berkeringat di area kewanitaan sering menjadi keresahan utama yang kerap membuat rasa percaya diri wanita menurun.
Namun perlu Anda pahami, berkeringat di area kewanitaan ini sebenarnya adalah hal yang wajar, meski terasa tidak nyaman. Agar vagina terasa tetap nyaman, beberapa wanita mencoba cari cara untuk mencegah dan mengatasinya.
Lantas, bagaimana cara merawat vagina agar tidak mudah lembap dan berkeringat?
Perawatan vagina agar tak mudah lembap dan berkeringat
Sebenarnya keringat merupakan reaksi umum ketika tubuh ingin mendinginkan diri. Tak peduli ketika berolahraga, duduk di dalam mobil, atau mengenakan pakaian berlapis, berkeringat tak bisa Anda hindari.
Beberapa bagian tubuh Anda pun lebih mudah berkeringat dibandingkan dengan yang lain. Area vagina lebih sering berkeringat karena memiliki banyak kelenjar keringat, berambut, dan hampir selalu tertutup.
Meski wajar, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan dalam perawatan vagina agar tidak terasa lembap dan berkeringat. Berikut adalah cara sederhana agar vagina tetap bersih dan kering.
1. Kenakan celana dalam yang menyerap keringat
Celana dalam wanita yang berbahan menyerap keringat, seperti katun, dapat menarik embun air dari kulit dan mengeluarkannya sebagai uap melalui pori-pori kain.
Hal ini dapat membantu bahan pakaian bagian dalam tetap kering dan area miss v Anda tetap terasa nyaman.
Selain itu, sebaiknya pilih juga celana dalam yang khusus dapat menyerap bau agar miss v Anda dapat segar sepanjang hari.
Hindari memilih celana dalam yang berbahan sintetis karena tidak memungkinkan kulit ‘bernapas’ bebas. Bahan ini justru akan menahan keringat dan membuatnya terjebak di antara kulit Anda.
2. Kenakan pakaian longgar
Anda mungkin sangat suka mengenakan skinny jeans. Namun sayangnya, manfaat pakai celana ini mungkin lebih sedikit daripada akibatnya, khususnya untuk vagina Anda.
Semua pakaian yang ketat di selangkangan akan membuat Anda merasa lebih gerah dan berkeringat, sehingga vagina terasa lembap.
Celana yang longgar akan mencegah gesekan di antara kedua paha Anda dan membiarkan udara masuk. Cobalah mengganti skinny jeans Anda dengan jogger longgar atau kulot.
3. Ganti celana dalam setiap habis berkeringat
Seharian mengenakan pakaian dalam yang lembap karena keringat akan membuka kesempatan yang lebar bagi jamur untuk berkembang biak.
Jamur alias ragi vagina tumbuh subur di lingkungan hangat dan lembap. Hal ini bisa membuat vagina Anda terasa gatal, terbakar, dan menimbulkan tanda infeksi karena ragi.
Anda bisa mengurangi kemungkinan infeksi akibat ragi dengan mengganti celana dalam setiap habis beraktivitas yang menguras keringat. Bawalah pakaian ganti ke kantor, gym, atau ke mana pun Anda pergi.
4. Cukur rambut di sekitar vagina
Rambut kemaluan sebenarnya bermanfaat untuk mengurangi gesekan dari pakaian ketat dan menyingkirkan keringat dari kulit Anda.
Namun, rambut tersebut juga mengumpulkan banyak bakteri yang bisa menginfeksi miss v.
Jadi jika Anda begitu berkeringat dan terasa lembap di area vagina Anda, cobalah sering-sering cukur rambut kemaluan Anda agar tetap pendek.
Tidak perlu sampai mencukur habis atau melakukan Brazilian waxing di area kewanitaan Anda.
5. Cuci dengan sabun netral
Rutin mandi dua kali sehari dengan sabun dan air sebenarnya cukup untuk perawatan vagina agar tidak cepat berkeringat.
Namun untuk mencuci vagina, jangan pakai sembarang sabun. Pastikan Anda menggunakan sabun yang lembut, mengandung sangat sedikit bahan kimia, dan yang bersifat melembapkan.
Pasalnya, daerah di sekitar bagian luar vagina (vulva) terdiri dari jaringan halus dan sensitif.
6. Tak perlu gunakan pantyliner kecuali darurat
Jika Anda tak membawa celana dalam pengganti ketika bepergian, Anda mungkin membutuhkan pantyliner untuk menyingkirkan kelembapan di area vagina.
Namun, pantyliner juga bisa membuat Anda lebih berkeringat. Sebagai solusi untuk perawatan vagina, gunakan pantyliner hanya pada kondisi tertentu seperti yang disebutkan sebelumnya.
Selain itu, Anda juga bisa menggunakan pantyliner dengan bahan 100% katun agar vagina tidak terasa lembap.
7. Keringkan daerah kewanitaan Anda dengan tisu
Sebagai perawatan vagina, pastikan Anda selalu siap sedia membawa cadangan tisu kering ke mana pun Anda berada.
Keringkan area vagina dengan tisu setiap kali Anda berkeringat serta sehabis buang air kecil dan buang air besar untuk mencegah vagina basah dan tidak terus-terusan terasa lembap.
Itulah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah atau mengatasi miss v yang terasa lembap akibat berkeringat.
Jika area kewanitaan yang lembap menimbulkan masalah kesehatan, ada baiknya Anda berkonsultasi kepada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Tanda masalah kesehatan pada vagina
Melansir
Mayo Clinic, Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter jika mendapati tanda-tanda masalah kesehatan pada vagina di bawah ini.
- Perubahan pada bau, warna, atau jumlah cairan keputihan.
- Kemerahan atau gatal pada vagina.
- Perdarahan vagina di antara periode menstruasi, setelah berhubungan seks, atau setelah menoapuse.
- Adanya benjolan di vagina.
- Nyeri saat berhubungan intim.
[embed-health-tool-ovulation]