backup og meta

Vestibular Papillomatosis

Vestibular Papillomatosis
Vestibular Papillomatosis

Vestibular papillomatosis merupakan benjolan kecil di labia minora dan vestibulum vulva yang terletak pada vagina. Ukuran benjolan ini sekitar 1 – 2 milimeter (mm) dan tidak menimbulkan nyeri. Apa penyebab kondisi ini dan apakah berbahaya? Simak pembahasan lengkapnya dalam artikel berikut.

Apa itu vestibular papilomatosis?

Vestibular papillomatosis adalah kondisi alami pada vulva yang ditandai dengan munculnya tonjolan-tonjolan kecil di area vestibular (bagian dalam vulva, dekat lubang vagina). 

Benjolan ini bersifat jinak, tidak berbahaya, dan tidak memerlukan perhatian medis. 

Vestibular papillomatosis juga tidak terjadi karena masalah kesehatan, genetika, aktivitas seksual, atau infeksi menular seksual. Benjolan ini merupakan kondisi alami dan variasi tubuh.

Istilah vestibular papillomatosis berasal dari lokasi dan penampakan kondisi ini. “Papillomatosis” berasal dari “papilloma”, yang berarti pertumbuhan jinak (tidak berbahaya) pada kulit. 

Sementara itu, vestibulum vulva adalah kulit yang ditutupi oleh labia minora (lipatan kecil yang mengelilingi vagina).

Benjolan kondisi ini biasanya bertekstur halus, terasa lembut, dan bentuknya simetris. Biasanya kondisi ini tidak menyebabkan gatal, nyeri, atau tidak nyaman.

Vestibular papillomatosis juga biasanya berwarna merah mudah, putih, atau merah. Terkadang, benjolan tersebut sedikit mengilap dan mirip dengan warna kulit di sekitarnya. 

Seberapa umum kondisi ini?

Vestibular papillomatosis pada wanita adalah kondisi yang cukup umum, tetapi sering kali tidak disadari atau salah diidentifikasi sebagai sesuatu yang abnormal. 

Karena merupakan variasi anatomi normal, banyak wanita yang tidak menyadari atau baru mengetahui saat pemeriksaan ginekologi. 

Sayangnya, karena kemiripannya dengan kutil kelamin akibat HPV, beberapa orang keliru menganggap benjolan ini sebagai gejala infeksi menular seksual. 

Padahal, vestibular papillomatosis tidak menular dan tidak memerlukan pengobatan.

Tanda dan gejala vestibular papillomatosis

vagina sakit

Secara umum, vestibular papillomatosis tidak menimbulkan gejala dan hanya merupakan variasi normal dari anatomi vulva. 

Namun, dalam beberapa kasus tertentu, beberapa wanita mungkin mengalami gejala ringan, terutama jika area tersebut mengalami iritasi.

Berikut ciri-ciri vestibular papillomatosis.

  • Tonjolan kecil atau papula di area vestibular (dekat lubang vagina).
  • Berwarna merah muda atau sewarna dengan kulit.
  • Biasanya tersusun secara simetris di kedua sisi vulva.
  • Permukaannya halus, tidak kasar seperti kutil kelamin.
  • Tidak membesar atau menyebar ke area lain.
  • Tidak menyebabkan nyeri, gatal, atau iritasi.
  • Tidak menimbulkan keluarnya cairan vagina atau bau tidak normal.
  • Tidak menular atau berkaitan dengan infeksi.

Sensasi tidak nyaman, iritasi, sedikit bengkak, dan kemerahan mungkin muncul jika area vulva mengalami gesekan, misalnya akibat pakaian ketat, waxing, atau hubungan seksual.

Papilomatosis vestibular apakah berbahaya?

Tidak, vestibular papilomatosis tidak berbahaya. Kondisi ini hanyalah variasi anatomi normal pada vulva dan bukan penyakit, infeksi, atau tanda kanker.

Kapan harus periksa ke dokter?

Meskipun vestibular papillomatosis adalah kondisi normal dan tidak berbahaya, Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter jika mengalami kondisi berikut.

  • Terdapat perubahan bentuk atau ukuran papula.
  • Nyeri atau perih berlangsung lama.
  • Muncul gatal pada vagina atau iritasi yang mengganggu.
  • Ada luka ada perdarahan di area vulva.
  • Keluar cairan tidak normal atau berbau.

Penyebab dan faktor risiko vestibular papillomatosis

Vestibular papillomatosis bukan penyakit dan bukan disebabkan oleh infeksi. 

Penyebab vestibular papillomatosis merupakan variasi normal dari anatomi vulva, mirip seperti papila di lidah atau pori-pori kulit yang lebih menonjol pada beberapa orang.

Meskipun penyebab pastinya tidak sepenuhnya dipahami, ada beberapa faktor yang diduga berperan dalam kemunculan vestibular papillomatosis.

1. Faktor genetik

Beberapa wanita terlahir dengan struktur vulva yang memiliki papila ini sejak lahir atau berkembang seiring waktu.

Seperti sidik jari, bentuk vulva dan variasinya berbeda-beda pada setiap orang.

2. Perubahan hormon

Hormon estrogen dapat memengaruhi perkembangan papila di area vestibular.

Karena itu, kondisi ini bisa lebih terlihat selama masa pubertas atau kehamilan ketika kadar hormon lebih tinggi.

3. Kelembapan dan pH di area genital

Area vulva yang lebih lembap bisa membuat papila lebih terlihat atau lebih menonjol.

Penggunaan produk pembersih kewanitaan berlebihan bisa memengaruhi keseimbangan pH dan menyebabkan iritasi. Namun, hal ini tidak secara langsung menyebabkan vestibular papilomatosis.

4. Faktor iritasi atau gesekan

Waxing, pemakaian pakaian ketat, atau gesekan dari aktivitas tertentu bisa membuat papila lebih terlihat karena iritasi ringan.

Namun, vestibular papillomatosis sendiri tidak disebabkan oleh gesekan, hanya mungkin menjadi lebih terlihat akibat iritasi sementara.

Diagnosis vestibular papillomatosis

Salah satu studi dalam jurnal Indian Journal of Sexually Transmitted Diseases and AIDS mengatakan bahwa dokteri sering kali salah mendiagnosis vestibular papillomatosis sebagai kutil kelamin yang disebabkan infeksi HPV. 

Untuk mencegah kesalahan diagnosis, dokter bisa melakukan rangkaian pemeriksaan berikut.

1. Pemeriksaan fisik

Dokter akan melihat area vestibular (dekat lubang vagina) untuk menilai bentuk, warna, dan pola tonjolan.

Vestibular papillomatosis memiliki pola simetris, sedangkan kutil kelamin sering kali tidak beraturan dan menyebar. Papila pada kondisi ini halus dan tidak bertekstur kasar seperti kutil kelamin.

2. Dermoskopi

Jika perlu, dokter bisa menggunakan dermoskopi untuk melihat tonjolan lebih dekat.

Vestibular papillomatosis terlihat sebagai papila halus dengan pembuluh darah yang teratur, bukan struktur kasar seperti kutil.

Dokter juga mungkin akan melakukan biopsi meski sangat jarang diperlukan. 

Hal ini jika dokter masih ragu atau ada gejala tidak biasa, misalnya nyeri hebat atau perubahan bentuk yang mencurigakan, bisa dilakukan biopsi (pengambilan sampel jaringan).

Pengobatan vestibular papillomatosis

fistula vagina

Vestibular papillomatosis tidak memerlukan pengobatan karena bukan penyakit atau kondisi medis yang berbahaya. 

Ini hanyalah variasi anatomi normal vagina, khususnya vulva, yang tidak menimbulkan risiko kesehatan.

Perlu diketahui kondisi ini juga tidak menular atau menyebar ke pasangan melalui hubungan intim, serta bukan tanda kanker atau kondisi berbahaya.

Namun, jika ragu atau ingin memastikan diagnosisnya, bisa konsultasi dengan dokter kandungan atau dokter kulit.

Jika mengalami ketidaknyamanan akibat iritasi, berikut beberapa langkah yang bisa membantu.

  • Menghindari iritasi. Gunakan pakaian dalam berbahan katun yang longgar dan hindari celana ketat untuk mengurangi gesekan.
  • Menghindari produk berbahan keras. Jangan gunakan sabun berpewangi, pembersih kewanitaan, atau produk dengan bahan kimia keras di area genital.
  • Menjaga kebersihan area genital. Cukup bersihkan area vulva dengan air hangat atau sabun lembut tanpa pewangi.
  • Menghindari pencukuran berlebihan. Mencukur rambut kemaluan terlalu sering bisa menyebabkan iritasi yang membuat area vestibular lebih sensitif.

Jika ada kekhawatiran atau ragu dengan hasil diagnosis awal di klinik, konsultasi dengan dokter spesialis kandungan bisa membantu memastikan bahwa kondisi ini adalah hal yang normal.

Ringkasan

  • Vestibular papilomatosis adalah kondisi alami pada vulva yang ditandai dengan tonjolan kecil di area dekat lubang vagina.
  • Bentuknya berupa tonjolan kecil berwarna merah muda atau sewarna kulit, simetris, dan tidak menyebabkan nyeri.
  • Kondisi ini sangatlah normal dan tidak berbahaya, penyebabnya yaitu kondisi umum dari anatomi vagina.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Khan, F., Chadha, A., Nayak, C., & Dongre, A. (2023). Vulvar vestibular papillomatosis: A diagnostic conundrum. Indian journal of sexually transmitted diseases and AIDS, 44(1), 64–65. https://doi.org/10.4103/ijstd.ijstd_26_22

Kakkar, S., & Sharma, P. K. (2016). Monomorphic Papillae on Inner Labia and Vulvar Vestibule. Indian journal of dermatology, 61(4), 460–461. https://doi.org/10.4103/0019-5154.185736

Agharbi, F. Z. (2022). The Role of Dermatoscopy to Differentiate Vestibular Papillae from Condyloma Acuminate in a Pregnant Woman. Retrieved from https://clinmedjournals.org/articles/cmrcr/clinical-medical-reviews-and-case-reports-cmrcr-9-386.php?jid=cmrcr

Sally, R., Shaw, K. S., & Pomeranz, M. K. (2021). Benign “lumps and bumps” of the vulva: A review. International Journal of Women’s Dermatology, 7(4), 383-390.

Genital warts. (2023). Retrieved 25 March 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/genital-warts/symptoms-causes/syc-20355234

Muhammed, R. T., Afra, T. P., & De, D. (2019). Vestibular papillomatosis: a normal variation commonly misdiagnosed as genital condylomata. American Journal of Obstetrics & Gynecology, 220(4), 403.

Versi Terbaru

10/04/2025

Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Gurah Vagina untuk Perawatan Kewanitaan, Ini Risikonya

7 Jenis Operasi Vagina dan Tujuannya yang Perlu Diketahui


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 4 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan