Adanya tahi lalat pada kulit seringnya tidak membahayakan. Namun, pada beberapa kasus, tahi lalat bisa jadi pertanda akan adanya penyakit kulit, seperti kanker melanoma. Untuk memastikannya, Anda perlu menjalani pemeriksaan dermoscopy.
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Adanya tahi lalat pada kulit seringnya tidak membahayakan. Namun, pada beberapa kasus, tahi lalat bisa jadi pertanda akan adanya penyakit kulit, seperti kanker melanoma. Untuk memastikannya, Anda perlu menjalani pemeriksaan dermoscopy.
Dermoscopy adalah pemeriksaan kulit untuk membantu diagnosis penyakit kanker kulit. Prosedur juga dikenal dengan nama dermatoscopy. Pemeriksaan ini menggunakan alat genggam khusus yang disebut dermatoskop.
Mirip dengan kaca pembesar, dermatoskop dapat memperbesar serta menerangi area yang diamati. Nantinya, struktur kulit yang tidak terlihat dengan mata telanjang akan terlihat jelas di dermatoskop.
Perlu Anda ketahui, tahi lalat yang berpotensi kanker dan tahi lalat yang tidak berpotensi kanker memiliki tampilan yang sangat mirip. Maka dari itu, dermatoskop sangatlah dibutuhkan untuk membantu membedakan keduanya.
Anda pun tak perlu khawatir akan rasa sakit saat pemeriksaan, sebab prosedur dermoscopy tidak melibatkan pembedahan atau pengambilan sampel seperti biopsi.
Selain mendeteksi tanda kanker kulit melanoma, prosedur ini juga dapat membantu dalam diagnosis penyakit kulit lainnya, seperti vitiligo, kudis, atau lichen planus.
Dermoscopy mungkin akan diperlukan bila Anda mengalami tanda-tanda di bawah ini.
Dokter memulai prosedur dermoscopy dengan mengoleskan gel atau minyak ultrasound ke kulit yang akan diperiksa. Pemberian gel bertujuan untuk meningkatkan kejernihan gambar yang dapat ditangkap oleh dermatoskop.
Selanjutnya, dokter akan menekan alat dermatoskop pada kulit. Hal ini dilakukan guna menghambat udara yang masuk, sehingga gelembung udara tidak akan mengganggu bidang penglihatan dokter.
Bidang penglihatan yang tertangkap oleh dermatoskop dapat disimpan dalam bentuk gambar atau video. Gambar atau video tersebut akan diamati kembali oleh dokter untuk diketahui ada atau tidaknya jaringan yang dicurigai sebagai kanker kulit.
Hasil yang terpampang dari dermoscopy juga meliputi:
Anda tidak perlu melakukan persiapan khusus untuk menjalani tes ini.
Hasil dari tes dermoscopy sudah langsung terlihat setelah Anda menjalaninya. Dokter akan menjelaskan kepada Anda apakah lesi yang muncul berbahaya atau tidak.
Bila dokter berkata bahwa lesi yang muncul tidak berbahaya, maka Anda tidak perlu melakukan pemeriksaan lanjutan.
Namun, bila ada kemungkinan kanker kulit, dokter akan melakukan prosedur biopsi dengan mengambil sampel jaringan lesi kulit. Prosedur ini bisa langsung dilakukan setelah menjalani dermoscopy atau bisa juga beberapa hari setelahnya.
Terkadang, ada pula kasus di mana lesi tidak perlu langsung diangkat, tetapi masih harus dipantau lebih lanjut untuk mengetahui potensi bahayanya.
Bila demikian, dokter akan meminta Anda untuk kembali melakukan dermoscopy ulang selang beberapa bulan kemudian untuk melihat adanya perubahan.
Dermoscopy merupakan prosedur yang cenderung aman dan mudah dilakukan, sebab pemeriksaan ini hanya mengamati bagian luar kulit Anda saja tanpa melibatkan pembedahan.
Selain itu, Anda juga tak perlu menunggu hasil terlalu lama. Gambaran yang tertangkap oleh alat dermatoskop sudah memperlihatkan kondisi lesi Anda.
Bila Anda masih memiliki pertanyaan seputar dermoscopy, jangan ragu untuk berkonsultasi kepada dokter spesialis kulit.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar