Sabun sirih diklaim dapat menghilangkan bau yang tak sedap dan menyegarkan vagina. Klaim ini tentu menggiurkan sehingga membuat banyak wanita tertarik untuk mencobanya. Namun, benarkah sabun pembersih yang mengandung sirih baik untuk vagina?
Sekilas tentang daun sirih
Sirih yang memiliki nama lain Piper betle adalah tanaman jalar berwarna hijau dengan daun yang berbentuk seperti jantung hati. Di India, sirih telah digunakan selama berabad-abad untuk mengobati berbagai penyakit.
Dilansir dari International Journal of Pharmaceutical Sciences Review and Research, ada banyak sekali manfaat dari daun sirih di antaranya:
- Obat untuk pencernaan
- Antijamur
- Antibakteri
- Mengencerkan lendir
- Mengatasi bronkitis
- Mengatasi sembelit
- Menjaga kesehatan gigi
Dengan berbagai manfaatnya, daun sirih juga banyak diolah dalam berbagai produk sabun kewanitaan.
Apakah aman membersihkan vagina dengan sabun sirih?
Ada banyak wanita yang merasa membersihkan dengan sabun sirih membuat vagina lebih kesat dan wangi. Lantas, apakah aman?
Untuk dibuat sabun, daun sirih sudah diolah sedemikian rupa sehingga yang diambil ekstraknya saja. Daun sirih memang mengandung agen antijamur dan antibakteri yang berguna untuk mencegah infeksi.
Namun, perlu diketahui juga bahwa yang terkandung di dalam sabun tersebut bukan cuma ekstrak daun sirih. Produsen tentu ikut menambahkan berbagai bahan kimia lainnya selama proses pembuatan sabun.
Tujuannya untuk memperpanjang usia simpan produk, juga mengawetkan bahan-bahan alami di dalamnya agar tidak cepat basi. Termasuk pewarna dan pewangi yang kerap ditambahkan untuk meningkatkan nilai jual.
Bahan-bahan tambahan inilah yang sebenarnya kurang baik untuk vagina.
Terlalu sering pakai sabun sirih meningkatkan risiko infeksi pada vagina
Bahan-bahan kimia tersebut dapat mengacaukan keseimbangan bakteri baik yang hidup alami di vagina.
Ketika bakteri baik tersapu bersih oleh bilasan sabun, ini membuka peluang bagi kuman yang jahat untuk semakin mudah berkembang biak. Pasalnya, vagina tidak lagi memiliki pelindung yang kuat.
Ketika ada lebih banyak bakteri jahat dalam vagina, Anda justru lebih rentan terkena infeksi. Baik itu infeksi bakteri, jamur, maupun infeksi menular seksual.
Selain itu, kulit luar vagina merupakan jaringan yang tipis dan sensitif. Paparan bahan-bahan kimia tersebut dapat mengiritasi kulit vagina dan membuatnya meradang. Apalagi jika Anda menggunakannya terlalu sering.
Sebenarnya, para ahli tidak pernah menyarankan menggunakan sabun kewanitaan apa pun jenisnya untuk mencuci vagina. Ya. Termasuk juga sabun sirih. Ini karena vagina mampu membersihkan dan melindungi dirinya sendiri.
Akibat terlalu sering membersihkan vagina dengan sabun sirih
Membersihkan vagina dengan sabun sirih terlalu sering bisa meningkatkan berbagai risiko kesehatan seperti:
Vagina kering
Penggunaan sabun sirih terlalu sering dan banyak bisa membuat area vagina kering. Meski kelihatannya tidak mengganggu, vagina yang kering bisa membuat seks terasa sakit.
Selain itu, vagina yang terlalu kering juga mudah sekali gatal. Ketika Anda terus menggaruknya hingga menimbulkan luka goresan, pintu masuk untuk infeksi terbuka lebar.
Memicu infeksi pada vagina
Infeksi bisa muncul akibat sabun yang menghilangkan koloni bakteri baik pelindung vagina. Entah itu karena kandungan bahannya yang terlalu keras atau karena terlalu sering menggunakannya.
Bakteri baik itu sebetulnya berfungsi untuk melindungi vagina dari serangan infeksi. Jika koloni bakteri baik dalam vagina hilang, keseimbangan pH vagina bisa terganggu. Hal ini memicu infeksi bakteri, jamur, atau bahkan penyakit kelamin.
Infeksi bisa membuat vagina terasa gatal, mengeluarkan cairan yang tidak normal, hingga yang parah membuat sulit hamil. Agar terhindar dari berbagai bahaya ini, bersihkan vagina hanya dengan cara yang benar.
Memicu penyakit radang panggul
Penyakit radang panggul adalah infeksi yang menyerang rahim, saluran tuba, dan ovarium. Sabun kewanitaan, termasuk sabun sirih, bisa meningkatkan risiko munculnya penyakit ini.
Prinsipnya sama seperti kemunculan infeksi pada vagina. Jika infeksi tersebut tidak tertangani, bakteri dapat merambat ke berbagai organ lain di dekat vagina dan menyebabkan komplikasi.
Radang panggul adalah penyakit yang bisa menyebabkan seseorang menjadi sulit untuk hamil.
Saat menginfeksi, penyakit radang panggul biasanya menyebabkan berbagai gejala seperti:
- Keputihan yang tidak normal
- Perut bagian bawaha atau panggul terasa sakit
- Sakit saat berhubungan seks
- Sakit saat kencing
- Keluarnya bercak darah setelah berhubungan seks atau di antara siklus haid
Meningkatkan risiko komplikasi kehamilan
Ketika Anda membersihkan vagina terlalu sering dengan sabun sirih, Anda berisiko mengalami komplikasi saat hamil.
Salah satu komplikasi yang banyak ditemukan yaitu kehamilan ektopik atau hamil anggur. Hamil anggur adalah kondisi saat embrio menempel di luar rahim.
Cara aman membersihkan vagina
Ketika ingin membersihkan vagina, gunakan air mengalir. Akan jauh lebih baik jika Anda membersihkannya dengan air hangat suam kuku. Kemudian, usaplah vagina dari arah depan ke belakang. Jangan sebaliknya karena malah akan membuat kuman dari anus masuk ke vagina.
Anda boleh membersihkan bagian luar vagina dengan sabun. Gunakan sabun berbahan ringan (tak berpewangi dan berpewarna) dan aman, Anda juga perlu melihat kondisi kulit luar vagina. Pastikan tidak ada luka, robekan, atau iritasi di sekitar vagina.
Ingat, jangan pernah gunakan sabun untuk membersihkan bagian dalam vagina. Membersihkan bagian dalam vagina justru membunuh bakteri baik dan bisa memicu infeksi.
Pakai sabun hanya untuk membersihkan area kulit luar dan sekitar vagina dan bokong.
Setelah yakin bersih, keringkan vagina dengan menepuk-nepuknya pelan. Jangan digosok. Pastikan benar-benar kering dan jangan sampai membiarkan vagina terus terasa lembap.
Kenakan celana dalam berbahan katun agar menyerap keringat dengan baik.
Bagaimana dengan saat haid? Caranya sebenarnya sama dengan di atas. Saat sedang haid, Anda boleh sesekali mencuci area kulit luar vagina dengan sabun sirih.
Setelahnya keringkan dengan baik. Jangan lupa untuk rutin mengganti pembalut secara rutin setidaknya 4 jam sekali, atau gantilah kapan pun Anda merasa pembalut sudah penuh.
Anda sebenarnya tidak perlu membersihkan vagina “terlalu bersih dan kesat” saat haid. Jangan karena saat haid vagina beraroma anyir, Anda langsung mencucinya dengan sabun sirih setiap akan ganti pembalut.
Darah akan terus mengalir dan normalnya memang akan menimbulkan bau yang kurang sedap.
Selama bau masih dalam batas normal, Anda tidak perlu khawatir. Namun bila setelah selesai haid masih ada bau kurang sedap dan disertai keputihan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
[embed-health-tool-ovulation]