Anda mau tidak mau menjalani operasi kista ovarium, jika benjolan kista tidak kunjung hilang bahkan terus membesar. Namun tunggu dulu, perjuangan Anda masih belum selesai meski operasi sudah berhasil dijalankan. Lantas, apa saja yang harus dilakukan untuk mempercepat penyembuhan setelah operasi kista ovarium?
Begini pola hidup sehat setelah operasi kista ovarium
Ada 2 jenis metode operasi kista ovarium, yakni dengan laparoskopi dan laparotomi. Terlepas dari metode operasi mana yang Anda pilih untuk menghilangkan kista pada ovarium, proses pemulihan keduanya tetaplah sama.
Nah, agar cepat sembuh dan sehat kembali seutuhnya, sebaiknya terapkan serangkaian pola hidup berikut setelah operasi kista ovarium:
1. Patuhi aturan pola makan harian
Entah karena efek operasi, obat, atau memang kondisi tubuh yang belum pulih sepenuhnya, rasanya Anda jadi malas sekali untuk makan dengan teratur. Bahkan, perut seolah terasa masih kenyang yang akhirnya membuat Anda jadi tidak nafsu untuk makan.
Ibarat mobil yang harus selalu diisi bensin agar bisa terus melaju, tubuh Anda pun demikian. Asupan makanan harian bertindak sebagai bahan bakar, yang akan menyumbang sejumlah energi untuk menunjang proses penyembuhan setelah operasi kista ovarium.
Begitu pula dengan minum banyak cairan, yang dibutuhkan agar tubuh tetap terhidrasi optimal. Secara otomatis, proses pemulihan pun akan terhambat jika kebutuhan utama tersebut tidak bisa terpenuhi dengan baik.
Jadi, pastikan Anda selalu makan secara teratur dan tepat waktu, ya!
2. Istirahat total
Prosedur operasi pengangkatan kista ovarium biasanya melibatkan penggunaan anestesi atau obat bius total pada tubuh. Efek samping anestesi pada setiap pasien tidaklah sama, tergantung dari kondisi tubuh pasien tersebut. Terkadang, Anda mungkin merasa sangat lemas sampai sulit berpikir dengan jernih setelah operasi kista ovarium.
Efek samping tersebut biasanya tidak akan berlangsung lama, dan dapat segera hilang dalam 24 jam pasca operasi. Itu sebabnya, di masa ini Anda tidak dianjurkan untuk banyak beraktivitas terlebih dahulu.
Apalagi sampai mengemudikan kendaraan, menggunakan mesin, menatap layar monitor, dan kegiatan lainnya yang membutuhkan cukup banyak energi dan konsentrasi. Sebagai gantinya, istirahatkanlah tubuh secara optimal setidaknya sampai efek samping anestesi hilang, atau tubuh telah dirasa cukup pulih.
Penting untuk diingat, sebaiknya tetap batasi waktu istirahat Anda. Terlalu lama beristirahat juga kurang baik karena bisa memicu munculnya sejumlah masalah kesehatan, termasuk melemahnya otot-otot tubuh.
3. Jangan lupa jadwal minum obat
Setelah operasi kista ovarium selesai, dokter mungkin akan meresepkan beberapa jenis obat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan tubuh Anda. Salah satunya seperti obat penghilang rasa sakit untuk membantu mengatasi nyeri yang kerap muncul di bekas jahitan operasi.
Cermati dan patuhi aturan konsumsi serta waktu minum obat. Bila perlu, Anda bisa membuat pengingat khusus agar tidak lupa jadwal minum obat di sela-sela proses pemulihan.
4. Melakukan pemeriksaan kembali ke dokter
Pemeriksaan lanjutan ke dokter sudah menjadi hal lumrah yang pasti dilakukan sekitar seminggu setelah operasi kista ovarium. Dokter akan mengecek sejauh mana perkembangan kesehatan Anda, sekaligus mendeteksi bila kemungkinan masih ada masalah pada organ reproduksi.
Beberapa jahitan bisanya dapat pulih dengan sendirinya. Sementara jahitan yang lain, kadang harus dilepas atau ditindaklanjuti oleh dokter.
Kuncinya, patuhi semua saran dari dokter
Proses pemulihan setiap pasien bisa berbeda-beda. Namun rata-rata, 1-2 minggu merupakan waktu optimal untuk istirahat total hingga kemudian dapat beraktivitas normal seperti semula.
Meski begitu, cepat atau lambatnya waktu pemulihan ditentukan lagi berdasarkan kondisi kesehatan tubuh dan prosedur operasi yang Anda jalani. Penting untuk senantiasa mematuhi semua anjuran dari dokter.
Pasalnya, dokter mungkin akan menyarankan serta meminta Anda untuk menghindari beberapa hal saat masih dalam proses pemulihan. Jangan ragu untuk bertanya jika memiliki keluhan terkait kondisi tubuh Anda.
[embed-health-tool-ovulation]