Seiring dengan pertambahan usia, perubahan fisik maupun psikologi wanita akan semakin terlihat, apalagi ketika memasuki usia 40 tahun. Hal ini umumnya terjadi akibat perubahan hormon yang cukup besar di dalam tubuh. Untuk memahami lebih jelasnya, berikut berbagai perubahan fisik dan psikologi wanita usia 40 tahun ke atas.
Berbagai perubahan fisik dan psikologi wanita di usia 40 tahun
Pada usia 40, seorang wanita mungkin mulai menyadari bahwa ada yang berbeda dari hidupnya setelah mengalami perubahan yang signifikan, baik secara fisik maupun psikologi.
Meski begitu, banyak wanita yang telah melewati umur 40 tahun beranggapan jika dirinya belum cukup tua karena masih merasa berjiwa muda.
Maka tak heran, bila umur 40 tahun-an sering kali dikatakan sebagai transisi memasuki fase awal paruh baya.
Nah, di bawah ini akan dibahas beberapa perubahan kesehatan fisik dan psikologi yang mungkin dialami oleh wanita saat memasuki usia 40 tahun ke atas.
1. Ingatan mulai menurun
Memasuki usia 40 tahun ke atas, kesehatan otak mulai menunjukkan penurunan kemampuannya, terutama dalam hal ingatan.
Kondisi ini dinamakan dengan demensia dini, yang sebenarnya wajar terjadi pada wanita yang memasuki masa menopause.
Namun bukan berarti Anda menderita penyakit Alzheimer, ini hanya menjadi perubahan yang wajar pada usia 40 tahun mengingat otak selama ini sudah bekerja berpuluh-puluh tahun.
Supaya kemampuan otak tetap baik, Anda masih bisa melatihnya dengan cara mempelajari sesuatu yang baru atau membaca buku.
Namun, jika kondisi ingatan Anda cukup parah, sebaiknya segera konsultasikan kepada dokter untuk dilakukan tes tambahan.
2. Rambut rontok
Mulai dari lahir hingga tua, satu-satunya yang terus tumbuh adalah rambut.
Namun, seiring bertambahnya usia, akan semakin banyak rambut yang rontok, meski nanti tetap bisa digantikan dengan rambut yang baru.
Ini karena perubahan hormon pada wanita usia 40 tahun atau saat menjelang menopause bisa menyebabkan kerontokan yang cukup parah dibanding hari-hari biasanya.
Oleh karena itu, jangan khawatir jika tiba-tiba rambut rontok lebih banyak saat menyisir. Kondisi ini tergolong normal karena perubahan hormon yang sering terjadi ketika menjelang menopause.
Akan tetapi, jika kerontokan semakin hari semakin parah hingga membuat rambut hampir botak, Anda bisa berkonsultasi kepada dokter untuk diketahui penyebab pastinya.
3. Uban mulai bermunculan
Usia 40 tahun bagi wanita adalah masa-masa saat tanda penuaan mulai terlihat. Salah satu tanda yang paling terlihat jelas ialah uban.
Jadi, saat Anda memasuki usia 40 tahun, jangan heran jika rambut Anda yang tadinya berwarna hitam legam kini mulai didominasi oleh kumpulan rambut berwarna abu-abu.
Tidak usah terlalu pusing memikirkan warna rambut yang berubah karena hal ini sangat wajar terjadi.
Anda bisa menggunakan pewarna rambut bila tidak percaya diri keluar rumah dengan helaian rambut berwarna abu-abu di kepala.
4. Fungsi kandung kemih menurun
Kehamilan, persalinan, dan menopause dapat berakibat pada menurunnya kerja kandung kemih pada wanita.
Mengutip Harvard Health Publishing, seiring dengan pertambahan usia, Anda terkadang akan mengalami kesulitan untuk menahan perasaan ingin buang air kecil.
Bahkan Barbara Hannah Grufferman, penulis buku Love Your Age: The Small Step Solution to a Better, Longer, Happier Life, juga menyatakan bahwa 40% kebocoran ini bisa terjadi saat Anda batuk, bersin, atau tertawa.
Untuk mengatasinya, Anda bisa melakukan senam kegel yang dapat memperkuat otot panggul bawah seperti otot rahim, kandung kemih, dan usus besar.
5. Rambut halus bermunculan
Perubahan tubuh lainnya bagi wanita yang memasuki usia 40 tahun adalah munculnya rambut-rambut halus di area wajah, dagu, ruas jari tangan, dan jari kaki.
Hal ini disebabkan oleh peningkatan kadar hormon estrogen dan testosteron di dalam tubuh.
Akibatnya, Anda akan melihat lebih banyak pertumbuhan rambut yang lebih halus, baik di kulit kepala maupun area lain seperti wajah.
Faktor genetik, stres, pola makan, dan perawatan rambut juga berperan dalam perubahan ini.
6. Vagina mengering
Saat tubuh mulai menua, termasuk pada wanita di usia 40 tahun, kadar hormon estrogen akan menurun sehingga membuat vagina kering.
Jika dibiarkan, hal ini akan membuat gairah Anda menurun karena kegiatan ini tak lagi menyenangkan dan adanya perubahan pada vagina seiring bertambah usia.
Vagina yang kering membuat berhubungan intim terasa lebih menyakitkan. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan beberapa strategi untuk membantu mengatasi masalah ini.
Menggunakan pelumas, krim estrogen vagina oles, atau obat-obatan tertentu bisa menjadi solusi dari masalah ini.
Selain itu, Anda bisa melakukan cara-cara alami, seperti melakukan pemanasan lebih lama dan memperlambat aktivitas seksual.
7. Muncul sensasi panas dari dalam tubuh
Sekitar 80% wanita usia 40 tahun ke atas akan mengalami hot flashes. Biasanya, kondisi ini berlangsung dalam waktu lama, yakni bisa 7 hingga 11 tahun.
Umumnya, gejala ini akan muncul lebih sering di malam hari hingga membuat Anda sering berkeringat. Hot flashes muncul sebagai respons tubuh untuk menyesuaikan perubahan hormon yang terjadi.
Untuk mengatasinya, Anda bisa melakukan berbagai cara sederhana seperti mengenakan pakaian yang tipis dan menyerap keringat.
Selain itu, menerapkan teknik pernapasan perut dan juga menciptakan suasana kamar tidur yang sejuk dapat membantu mengatasinya.
Untuk kasus yang lebih berat, dokter biasanya akan merekomendasikan terapi penggantian hormon maupun obat antidepresan.
8. Rentan depresi
Anda mungkin pernah mendengar tentang krisis paruh baya yang menimpa kondisi psikologi dan sifat wanita di usia 40 tahun ke atas.
Meskipun fenomena ini tidak terjadi pada semua orang, ada kemungkinan besar bahwa Anda mungkin merasa rentan depresi atau tidak bahagia saat mendekati usia 50 tahun.
Dilansir dari National Bureau of Economic Research, ada penelitian yang dilakukan oleh David G. Blanchflower terkait standar kebahagiaan atau kepuasan hidup, seperti kepuasan dengan situasi keuangan individu.
Hasilnya menunjukkan bahwa usia rata-rata orang di negara maju merasa paling tidak bahagia atau puas saat memasuki usia 47,2 tahun, sedangkan wanita di negara berkembang mulai tidak bahagia di usia 48,2 tahun.
Meski data tersebut tidak dapat sepenuhnya dijadikan sebagai patokan, tapi itu bisa menandakan adanya masalah kesehatan psikologi yang mungkin dialami oleh wanita usia 40 tahun ke atas.
Kesimpulan
[embed-health-tool-ovulation]