Jika kondisi yang dialami cukup parah, inkontinensia stres juga dapat terjadi saat melakukan gerakan yang ringan, misalnya berdiri, berjalan, atau menunduk.
Apa penyebab inkontinensia stres pada wanita?
Inkontinensia stres disebabkan oleh melemahnya otot dasar panggul wanita yang menopang uretra dan otot sfingter yang mengendalikan keluarnya urine.
Kandung kemih akan membesar seiring dengan semakin banyaknya jumlah urine yang disimpan.
Pada kondisi normal, otot sfingter yang menyerupai katup pada uretra akan menahan urine agar tetap berada di dalam kandung kemih hingga urine siap dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
Jika otot tersebut melemah, gerakan yang menekan otot perut atau panggul bisa menimbulkan tekanan pada kandung kemih sehingga menyebabkan urine bocor keluar dari uretra.
Apa saja faktor risiko inkontinensia stres pada wanita?
Terdapat sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko inkontinensia stres pada wanita, yang meliputi sebagai berikut.
1. Usia lanjut
Risiko inkontinensia stres bisa semakin tinggi seiring dengan pertambahan usia, termasuk pada wanita.
Ini karena otot panggul semakin lama dapat semakin melemah sehingga akan semakin sulit untuk menahan urine di dalam kandung kemih.
2. Persalinan
Kelemahan otot dasar panggul atau otot sfingter dapat terjadi akibat adanya jaringan atau saraf yang rusak saat proses persalinan.
Inkontinensia stres akibat melahirkan dapat terjadi segera setelah persalinan atau beberapa tahun setelahnya.
Wanita yang melahirkan secara normal berisiko lebih besar menderita inkontinensia stres ketimbang wanita yang melahirkan melalui operasi caesar.
Selain itu, persalinan dengan bantuan forceps dapat meningkatkan risiko inkontinensia stres.
Sementara persalinan dengan bantuan ekstraksi vakum berisiko lebih kecil menyebabkan kondisi ini.
3. Berat badan berlebih dan obesitas
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar