Perubahan fibrokistik pada payudara merupakan penyakit wanita yang umum terjadi. Kondisi ini sebenarnya tidak berbahaya, tetapi dapat memengaruhi sebagian besar wanita. Namun, apa penyebab fibrokistik payudara dan apa saja gejalanya? Simak ulasan berikut.
Apa itu fibrokistik payudara?
Fibrokistik payudara atau fibrokistik mammae adalah jaringan yang terasa kenyal atau seperti kumpulan tali. Dokter menyebutnya sebagai jaringan payudara nodular atau kelenjar.
Ini adalah kondisi saat payudara mengalami perubahan menjadi terasa lebih padat, benjol, atau nyeri pada beberapa titik.
Biasanya, fibrokistik pada payudara terjadi sebagai respons tubuh terhadap perubahan hormon estrogen dan progesteron selama siklus menstruasi.
Tahukah Anda?
Apa saja tanda-tanda dan gejala fibrokistik mammae?
Pada sebagian kasus, wanita dengan fibrokistik payudara mungkin tidak menunjukkan gejala yang khas.
Namun, biasanya gejala ini dapat terjadi tepat sebelum periode menstruasi dan cenderung membaik setelah haid dimulai.
Berikut ini adalah beberapa gejala umum dari perubahan fibrokistik pada payudara.
- Nyeri pada kedua payudara.
- Payudara terasa bengkak, berat, dan penuh.
- Ketika diraba, payudara terasa ada benjolan, padat, kencang (menegang) dan terlihat lebih berisi.
- Sakit pada area bawah lengan.
- Puting payudara mengeluarkan cairan cokelat gelap atau kehijauan.
Perlu diingat, mungkin ada gejala atau tanda yang tidak disebutkan di atas.
Bila puting payudara Anda mengeluarkan cairan berwarna merah atau bening. Segera konsultasikan dengan dokter, sebab bisa saja itu menjadi pertanda kanker payudara.
Kapan harus periksa ke dokter?
Segera konsultasikan ke dokter jika muncul gejala aneh atau yang tak biasa pada payudara saat melakukan pemeriksaan payudara sendiri.
Berikut tanda-tanda Anda harus segera menghubungi dokter.
- Anda menemukan benjolan baru di payudara atau benjolan yang lama terasa lebih tebal.
- Anda merasakan nyeri pada suatu area di payudara yang berlangsung terus menerus atau semakin nyeri seiring berjalannya waktu.
- Perubahan payudara tetap ada meski siklus menstruasi sudah berakhir.
- Dokter telah memeriksa benjolan, tapi semakin besar atau mengalami perubahan.
Apa penyebab perubahan fibrokistik pada payudara?
Belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab terjadinya fibrokistik mammae.
Namun, para ahli menduga kondisi ini terjadi karena perubahan hormon reproduksi, terutama peningkatan hormon estrogen.
Tingkat hormon yang naik dan turun selama siklus menstruasi dapat menyebabkan payudara Anda terasa tidak nyaman. Pada saat itu juga, payudara akan terasa kenyal, sakit, dan bengkak.
Namun, umumnya ketidaknyamanan yang timbul terasa lebih buruk sebelum siklus menstruasi datang. Rasa sakit pun cenderung hilang atau berkurang begitu periode menstruasi Anda dimulai.
Faktor risiko fibrokistik mammae
- Wanita yang berusia antara 30—50 tahun berisiko tinggi terkena penyakit ini.
- Penggunaan obat yang mengandung hormon estrogen atau progesteron.
Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk mendiagnosis fibrokistik mammae?
Untuk mendiagnosis penyakit ini, dokter akan menanyakan gejala yang dialami oleh pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan beberapa tes penunjang seperti berikut ini.
1. Pemeriksaan payudara klinis
Dokter akan melakukan pemeriksaan dengan meraba payudara pasian dan kelenjar getah benng yang terletak di bagian leher dan bawah ketiak.
Bila hasilnya normal, dokter tidak akan melakukan tes lanjutan.
Namun, bila dokter menemukan benjolan baru dan mencurigai fibrokistik mammae, Anda akan diperiksa kembali beberapa minggu kemudian, setelah periode menstruasi.
Jika perubahan tetap ada, Anda mungkin perlu melakukan pemeriksaan, seperti mamografi dan ultrasonografi.
2. Mamografi
Saat teridentifikasi terdapat benjolan pada payudara, dokter akan melakukan pemeriksaan mamografi dengan menggunakan sinar X untuk mengambil gambar jaringan payudara.
3. Ultrasonografi
Ultrasonografi payudara menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar payudara. Prosedur ini akan dilakukan bersamaan dengan mamografi.
Jika Anda berusia kurang dari 30 tahun, Anda mungkin harus melakukan ultrasonografi daripada mamografi. Ultrasonografi lebih baik untuk memeriksa jaringan payudara padat wanita muda.
4. Aspirasi jarum halus
Untuk benjolan payudara yang terasa sangat mirip kista, dokter Anda dapat mencoba aspirasi jarum halus untuk melihat apakah cairan dapat ditarik dari benjolan.
Prosedur ini dapat menghancurkan kista dan mengatasi ketidaknyamanan.
5. Biopsi payudara
Jika hasil mamografi dan ultrasonografi normal tapi dokter masih khawatir, Anda mungkin dirujuk ke ahli bedah payudara untuk menentukan apakah Anda memerlukan biopsi payudara.