Istri menopause mungkin menjadi hal yang menakutkan bagi hubungan pernikahan. Sadar atau tidak, semua hal tersebut dapat memengaruhi keintiman Anda dengan pasangan. Sebenarnya, penting tidak sih menyampaikan pada suami saat sudah menopause?
Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus
Istri menopause mungkin menjadi hal yang menakutkan bagi hubungan pernikahan. Sadar atau tidak, semua hal tersebut dapat memengaruhi keintiman Anda dengan pasangan. Sebenarnya, penting tidak sih menyampaikan pada suami saat sudah menopause?
Sama halnya seperti pertama kali mengalami menstruasi pada usia puber, berakhirnya masa menstruasi (menopause) tentu akan menimbulkan beragam perubahan pada tubuh.
Melansir JBI Evidence Synthesis, berikut ini beberapa gejala menopause yang biasanya dialami oleh wanita menopause.
Hal pertama yang paling kentara saat istri menopause adalah susah tidur di malam hari. Bahkan saat sudah terlelap pun ada saja gangguan yang membuat tidur jadi tidak nyenyak.
Akibat tidur yang tidak nyenyak, wanita menjadi kurang istirahat, mudah lelah dan stres sepanjang hari.
Dr. Rebecca Brightman, ahli kandungan dari Mount Sinai School of Medicine menjelaskan bahwa tidur yang tidak nyenyak dapat berpengaruh pada suasana hati istri menopause.
Selain itu, perubahan hormonal juga dapat membuat wanita yang menopause menjadi emosional.
Itulah mengapa tidak sedikit wanita yang gampang tersulut emosi, bahkan ketika dihadapkan pada masalah kecil sekalipun, saat menjelang maupun memasuki masa menopause.
Akibat perubahan hormonal, istri menopause juga biasanya mengalami penurunan gairah seksual.
Melansir Endocrinology and Metabolism Clinics of North America, perubahan hormon steroid dan psikologis pada wanita menopause menyebabkan kondisi disfungsi seksual, seperti kurang gairah dan vagina lebih kering.
Jika tidak dikomunikasikan dengan baik bersama pasangan, hal ini mungkin dapat memicu pertengkaran dan hubungan yang tidak harmonis.
Hot flashes adalah sensasi kepanasan hebat yang datang dari dalam tubuh. Hal ini bukan disebabkan oleh perubahan temperatur atau cuaca lingkungan sekitar.
Kondisi ini biasanya ditandai dengan wajah dan kulit tubuh (terutama leher dan dada) yang memerah dan terasa hangat, berkeringat, disertai rasa kesemutan pada jari-jari.
Sensasi gerah ini dapat terjadi secara perlahan ataupun timbul secara tiba-tiba ini. Jika mengalaminya, Anda tidak perlu kuatir karena hal ini adalah normal sebagai pertanda umum istri menopause.
Terjadinya berbagai perubahan pada diri istri yang menopause, seperti emosional dan penurunan gairah seks, mungkin dapat memicu pertengkaran dan hubungan yang tidak harmonis dalam rumah tangga.
Di masa menopause, gairah seksual wanita cenderung menurun atau berbeda dari sebelumnya. Selain itu, kondisi vagina yang terasa lebih kering membuat Anda mungkin menghindari hubungan seks untuk sementara waktu.
Keengganan istri untuk berhubungan intim tentu akan menimbulkan pertanyaan besar dalam benak pasangan. Bahkan, pasangan bisa saja berpikir bahwa ada yang salah dengan dirinya.
Oleh karena itu, pentingnya menjalin komunikasi yang baik dengan pasangan untuk menghindari masalah-masalah tersebut. Sampaikanlah dengan cara yang baik bahwa Anda sudah memasuki masa menopause
Dengan begitu, setidaknya pasangan akan lebih memahami apa yang sebenarnya Anda rasakan. Lebih baiknya lagi, bila nantinya Anda berdua mendapatkan jalan keluar terbaik dari persoalan ini.
Kondisi istri menopause perlu dihadapi dengan cara yang bijaksana agar hubungan rumah tangga tetap terjaga.
Pada dasarnya tidak ada waktu pasti yang mengatur kapan Anda harus memberitahu suami saat sudah menopause. Intinya, semakin cepat menyampaikannya tentu akan semakin baik.
Hal ini agar suami bisa lebih cepat memahami kondisi Anda, sekaligus menghindari timbulnya konflik akibat hal-hal yang sepele.
Nah, berikut beberapa tips yang bisa dicoba untuk memberitahu suami ketika istri menopause:
Sebelum memulai pembicaraan, usahakan Anda dan pasangan sedang berada dalam situasi yang nyaman. Selanjutnya, Anda boleh membuka obrolan yang mengarah pada keluhan selama ini.
Jelaskan dengan terbuka dan biarkan pasangan paham secara perlahan, bahwa apa yang Anda alami ini adalah karena datangnya masa menopause.
Supaya pasangan lebih mendapatkan gambaran mengenai kondisi Anda, sebaiknya utarakan gejala apa saja yang kerap Anda rasakan.
Entah karena perubahan mood sehingga Anda jadi gampang marah, atau penolakan halus saat ingin berhubungan intim karena gairah seks yang rendah.
Setidaknya, pasangan menemukan jawaban pasti bahwa perubahan sikap Anda selama ini bukan karena kesalahan suami melainkan karena memang sebagai istri Anda sedang memasuki masa menopause.
Setelah berhasil menyampaikan semua keluhan Anda, kini saatnya mencari solusi terbaik bagi Anda berdua.
Salah satu solusinya yaitu menggunakan pelumas vagina yang aman saat berhubungan seks, atau melakukan aktivitas seksual lain yang tidak hanya terpatok dengan hubungan intim semata.
Jangan hanya terpaku pada seks saja. Sebab, masih ada berbagai kegiatan seksual lain yang bisa dilakukan demi menjaga keharmonisan rumah tangga.
Sudah mengutarakan semua unek-unek dan keluhan yang Anda rasakan? Kini Anda boleh bernapas lega.
Selain itu, jangan lupa sampai terima kasih pada pasangan atas segala perhatian, pengertian, serta dukungannya selama ini.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Yusra Firdaus
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar