Menopause membawa berbagai perubahan dalam tubuh wanita, salah satunya pada payudara, seperti ukuran dan bentuk payudara yang mengendur dan munculnya rasa nyeri. Kenali apa saja ciri menopause pada payudara berikut ini.
Ciri-ciri menopause pada payudara
Menopause merupakan fase alami dalam kehidupan seorang wanita yang menandai masa berakhirnya siklus menstruasi. Proses ini umumnya terjadi di usia 45 – 55 tahun.
Menjelang menopause (perimenopause) hingga mencapai menopause, wanita akan mengalami berbagai perubahan pada tubuh akibat menurunnya produksi hormon estrogen dan progesteron.
Salah satu bagian tubuh yang cukup terpengaruh adalah payudara. Hal ini karena jaringan payudara sangat sensitif terhadap naik dan turunnya hormon.
Ketahui apa saja pengaruh menopause pada payudara berikut ini.
1. Perubahan bentuk dan ukuran payudara

Salah satu tanda menopause pada payudara adalah perubahan bentuk dan ukuran, di mana payudara menjadi kendur dan tampak menyusut.
Perubahan payudara saat menua ini terjadi akibat penurunan kadar hormon estrogen selama masa menopause.
Hormon estrogen merupakan hormon yang tidak hanya berperan dalam siklus reproduksi wanita, tetapi juga berperan dalam menjaga jaringan ikat payudara tetap terhidrasi dan elastis.
Ketika kadar hormon estrogen menurun, jaringan ikat dan lemak di payudara akan mulai mengendur sehingga payudara tampak menyusut atau mengecil.
Mengutip situs Doral Health and Wellness, penurunan kadar hormon estrogen juga bisa membuat puting payudara terlihat lebih kecil, tidak terlalu menonjol, serta menjadi kurang sensitif.
2. Nyeri pada payudara
Mengutip Cleveland Clinic, salah satu gejala yang mungkin dialami oleh wanita menjelang masa menopause (perimenopause) adalah nyeri pada payudara.
Ciri menopause pada payudara ini berkaitan erat dengan perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh yang terjadi selama masa transisi menuju menopause.
Nyeri payudara yang dirasakan bisa bervariasi, mulai dari rasa nyeri tumpul, terbakar, menusuk, hingga berdenyut.
Selain itu, beberapa wanita mungkin akan merasakan area puting payudara menjadi lebih sensitif dan terasa lembut saat disentuh.
Meski keluhan ini bisa mengganggu, nyeri pada payudara saat menopause cukup jarang terjadi dan biasanya bersifat sementara.
3. Muncul benjolan pada payudara
Ciri menopause pada payudara selanjutnya ditandai dengan munculnya benjolan pada area payudara. Namun, ini tidak selalu terjadi pada semua wanita.
Saat mendekati menopause, beberapa wanita bisa mengalami kista payudara. Penyebab pasti kondisi ini masih belum diketahui, tetapi para ahli menduga bahwa munculnya kista berkaitan dengan fluktuasi hormon.
Kista merupakan benjolan kecil berisi cairan yang tidak berbahaya. Namun, kondisi ini bisa membuat payudara terasa lebih nyeri atau sensitif.
Dalam banyak kasus, kista dapat hilang setelah menopause. Akan tetapi, jika Anda menjalani terapi hormon untuk menopause atau hormone replacement therapy (HRT), kista mungkin akan menetap.
Meski kista umumnya jinak dan tidak berbahaya, Anda tetap perlu waspada jika menemukan benjolan baru pada payudara, terutama jika benjolan membesar dan menetap.
Kapan harus memeriksakan diri ke dokter?

Tanda menopause pada payudara seperti nyeri atau perubahan bentuk dan ukuran payudara merupakan hal yang normal terjadi.
Meski begitu, pertimbangkan untuk memeriksakan diri kepada dokter jika Anda mengalami gejala seperti berikut ini.
- Muncul benjolan yang terasa keras atau tebal pada payudara atau di bawah lengan.
- Keluarnya cairan atau perubahan pada puting, seperti puting masuk ke dalam payudara.
- Perubahan pada kulit di area payudara, seperti kemerahan atau kulit yang mengkerut seperti kulit jeruk.
- Penyusutan atau pembengkakan pada payudara yang tidak diketahui penyebabnya, terutama jika hanya terjadi pada salah satu payudara.
Gejala menopause pada wanita lainnya
Ciri menopause tidak hanya memengaruhi payudara saja. Ada beberapa gejala menopause lain yang mungkin dialami oleh wanita, di antaranya sebagai berikut.
- Perubahan siklus menstruasi. Saat menopause, Anda mungkin akan mengalami perubahan siklus haid menjadi lebih singkat dan jedanya cukup panjang.
- Rasa panas pada tubuh (hot flashes). Kebanyakan wanita akan mengalami sensasi panas di seluruh tubuh atau hot flashes yang membuat wajah dan leher berubah kemerahan dan sering berkeringat.
- Vagina kering. Penurunan produksi estrogen dan progesteron dapat memengaruhi kelembapan organ intim sehingga vagina menjadi lebih kering dan terasa nyeri saat saat berhubungan intim.
- Sulit tidur. Menjelang menopause, beberapa wanita mungkin akan mengalami sulit tidur atau insomnia. Hal ini terjadi karena penurunan estrogen bisa memicu kecemasan yang membuat tubuh tidak bisa beristirahat dengan tenang.
- Gangguan suasana hati. Perubahan hormon saat menopause dapat membuat wanita mengalami gangguan suasana hati, seperti depresi, cepat marah, dan suasana hati yang mudah berubah.
Perubahan pada payudara selama menopause merupakan fase alami dari proses penuaan yang dialami oleh setiap wanita
Meski mungkin menimbulkan kekhawatiran bagi beberapa wanita, sebagian besar perubahan ini tidak berbahaya dan disebabkan oleh perubahan hormon yang terjadi selama fase menopause.
Akan tetapi, jika perubahan yang dirasakan tidak biasa dan mulai mengganggu aktivitas sehari-hari, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Ringkasan
- Ciri menopause pada payudara, meliputi payudara mengendur dan menyusut, nyeri, dan pada beberapa kondisi bisa muncul benjolan.
- Meski perubahan payudara saat menopause umum terjadi, segera konsultasikan diri kepada dokter jika terdapat benjolan keras yang menetap pada payudara atau bawah lengan, keluar cairan pada puting, perubahan pada kulit di area payudara, dan pembengkakan pada salah satu payudara.
- Gejala menopause lainnya yang mungkin dialami oleh wanita yaitu perubahan siklus menstruasi, hot flashes, vagina kering, sulit tidur, dan gangguan suasana hati.
[embed-health-tool-ovulation]