Anda punya masalah dengan penampilan bibir vagina (labia) atau kondisi kesehatan tertentu yang memengaruhi alat reproduksi wanita ini? Jika ya, mungkin labiaplasty jadi pilihan yang tepat untuk mengatasinya. Lantas, apa itu labiaplasty dan bagaimana prosedur ini dilakukan? Berikut ulasannya.
Apa itu labiaplasty?
Labiaplasty adalah prosedur bedah yang dilakukan untuk mengecilkan atau memperbesar labia atau bibir vagina. Ini merupakan salah satu prosedur peremajaan vagina yang bisa dilakukan.
Namun tak seperti prosedur peremajaan vagina lainnya, seperti terapi laser vagina atau HIFU vagina, labiaplasty tidak menggunakan bentuk energi tertentu untuk mengencangkan vagina.
Prosedur ini melibatkan tindakan pembedahan dengan tujuan untuk mendapatkan bentuk vagina bagian luar (bibir vagina) yang diinginkan.
Biasanya, wanita menjalani operasi labiaplasty untuk mengurangi ketidaknyamanan fisik akibat ukuran labia yang tidak simetris.
Selain merasa tidak nyaman, kondisi labia yang tidak simetris juga dapat menimbulkan rasa nyeri atau iritasi saat berolahraga maupun berhubungan intim.
Mengapa operasi labiaplasty dilakukan?
Merangkum Cleveland Clinic, ada beberapa alasan labiaplasty dilakukan. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya.
1. Alasan medis dan fisik
Alasan wanita menjalani operasi labiaplasty adalah untuk memperkecil ukuran labia minora agar tidak menonjol melebihi tepi labia mayora.
Pasalnya, jaringan labia yang berlebih dapat terjepit atau tertarik serta menyebabkan ketidaknyamanan dan iritasi saat berolahraga atau berhubungan seksual.
Labiaplasty juga bisa dilakukan untuk meningkatkan kebersihan dan kesehatan vagina. Pasalnya, adanya kelebihan jaringan dapat mempersulit membersihkan vagina dan bisa menampung bakteri yang menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK).
2. Alasan kecantikan
Operasi labiaplasty kerap dilakukan untuk mengatasi asimetri (bentuk tidak rata) pada labia minora atau labia mayora, misalnya salah satu sisinya lebih panjang atau bentuk berbeda.
Selain dengan alasan kecantikan, sebagian wanita melakukan prosedur ini untuk meningkatkan kenyamanan, kepercayaan diri, dan kenikmatan seksual.
3. Operasi penegasan gender
Alasan operasi labiaplasty dilakukan yang selanjutnya adalah untuk penegasan gender saat seseorang terlahir dengan kelamin tidak jelas (kelamin ganda).
Prosedur bedah ini dilakukan saat kelamin ganda ingin diubah menjadi alat kelamin perempuan.
Apa yang perlu dilakukan sebelum menjalani labiaplasty?
Prosedur labiaplasty adalah keputusan yang besar dan harus dipikirkan matang-matang. Jadi, ada baiknya untuk mendiskusikan terlebih dahulu dengan dokter tentang alasan Anda menjalani prosedur ini.
Nantinya, dokter akan menjelaskan secara terperinci bagaimana labiaplasty dilakukan. Sebelum operasi dilakukan pun, Anda akan menjalani pemeriksaan darah, urinalisis, dan rontgen dada.
Bahkan, pada beberapa kasus, pasien mungkin akan menjalani tes skrining depresi atau kecemasan untuk membantu dokter mempertimbangkan alasan pasien menjalani labiaplasty.
Hal ini bertujuan agar memastikan bahwa pasien menjalani operasi ini dengan mata terbuka lebar mengenai potensi hasil beserta risikonya.
Bila pasien dapat menjalani prosedur ini, dokter akan menentukan jadwal operasi dan prosedur yang akan dilakukan.
Adapun sebelum menjalani operasi ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pasien, di antaranya sebagai berikut.
- Mengonsumsi obat yang disarankan oleh dokter, misalnya terapi hormon untuk pasien berkelamin ganda.
- Mengurangi dosis obat pengencer darah, sesuai dengan petunjuk dokter.
Bagaimana prosedur labiaplasty?
Sebelum memulai operasi labiaplasty, dokter akan memberikan obat bius kepada pasien dan memasang alat bantu napas.
Setelah itu, dokter akan mulai memotong jaringan kecil bila ingin mengecilkan labia atau bibir vagina.
Namun, bila ingin memperbesar ukurannya, dokter akan mengambil lemak dari area tubuh lain, seperti perut atau paha, lalu menyuntikkannya ke labia mayora Anda.
Sebagai alternatif, dokter mungkin akan menyuntikkan asam hialuronat untuk memperbesar ukuran labia.
Sementara pada kasus untuk memperjelas gender pada kelamin ganda, dokter akan membentuk jaringan baru menggunakan jaringan dari penis.
Prosedur pengecilan atau pembesaran vulva labia biasanya membutuhkan waktu sekitar 1—2 jam. Akan tetapi untuk penegasan gender, biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama.
Berapa biaya operasi labiaplasty?
Biaya operasi ini dapat bervariasi bergantung pada rumah sakit, dokter yang Anda pilih, serta prosedur yang dijalankan. Namun, estimasi biaya operasi labiaplasty di Indonesia umumnya mulai dari Rp8 juta hingga Rp30 juta. Tanyakan langsung kepada pihak rumah sakit penyedia prosedur ini untuk harga yang tepat.
Apa yang harus dilakukan setelah menjalani labiaplasty?
Setelah operasi selesai, pasien akan dipindahkan ke ruang pemulihan. Nantinya, perawat akan memeriksa apakah pasien mengalami perdarahan berlebih dari apa yang telah diperkirakan.
Saat kondisi pasien sudah mulai stabil dan boleh pulang ke rumah, dokter akan memberikan petunjuk tentang cara merawat luka bekas operasi untuk mempercepat proses penyembuhan.
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan pasien untuk mempercepat proses penyembuhan.
- Mencuci luka bekas operasi dengan air hangat, hindari menggunakan sabun atau produk lainnya terutama pada minggu pertama setelah operasi.
- Hindari untuk menggosok area luka setelah buang air kecil atau buang air besar.
- Bila Anda mengalami sedikit perdarahan, Anda bisa memakai pembalut untuk menyerapnya.
- Mengonsumsi obat pereda nyeri untuk mengatasi rasa nyeri yang ditimbulkan.
- Hindari melakukan aktivitas fisik yang berat dan berhubungan intim selama 4—6 minggu.
- Hindari menggunakan pakaian atau celana dalam yang terlalu ketat agar mengurangi gesekan yang terjadi pada luka operasi.
Komplikasi atau efek samping apa yang bisa terjadi?
Sama halnya dengan prosedur lainnya, labiaplasty memiliki risiko komplikasi atau efek samping yang dapat terjadi.
Dokter biasanya akan menjelaskan segala macam risiko yang mungkin terjadi pasca-operasi kepada Anda.
Beberapa komplikasi umum setelah operasi yang dapat terjadi adalah efek pascapemberian anestesi, perdarahan yang berlebih, hingga pembekuan darah.
Untuk labiaplasty, komplikasi atau efek samping yang dapat terjadi di antaranya:
- pembengkakan,
- pembentukan jaringan parut,
- nyeri saat buang air kecil atau buang air besar,
- sakit saat berhubungan seksual, dan
- infeksi.
Segera ke dokter bila mengalami beberapa efek samping di atas.
Ini terutama jika disertai dengan demam, perdarahan yang semakin banyak, keluarnya nanah dari luka, jahitan terbuka, hingga rasa nyeri yang sangat hebat.
[embed-health-tool-ovulation]