Anovulasi terjadi ketika wanita tidak mengalami ovulasi atau pelepasan sel telur. Terganggunya ovulasi ini bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon hingga masalah kesuburan.
4. Kegemukan dan obesitas
Sebagian besar wanita dengan berat badan berlebih terbukti memiliki konsentrasi serum progesteron yang lebih rendah daripada orang-orang dengan rentang berat badan yang ideal.
Di samping itu, tak bisa dipungkiri bahwa kelebihan berat badan dan obesitas pada wanita dapat mengurangi kesuburan dapat menghambat peluang Anda untuk hamil.
5. Stres

Stres berkepanjangan juga dapat menyebabkan kekurangan hormon progesteron pada wanita. Ini berkaitan dengan produksi hormon kortisol ketika stres.
Untuk meningkatkan hormon stres tersebut, ginjal akan bekerja dengan mengubah hormon progesteron menjadi kortisol.
Akibatnya, kadar progesteron bisa saja menurun saat Anda stres, sedangkan kadar kortisol terus meningkat.
6. Kegagalan ovarium prematur
Kegagalan ovarium prematur atau premature ovarian failure (POI) adalah suatu kondisi ketika indung telur wanita berhenti bekerja sebelum usia 40 tahun.
Berhentinya fungsi ovarium tentu bisa menyebabkan kekurangan hormon progesteron. Kondisi ini menyebabkan haid tidak teratur, tubuh terasa panas (hot flashes), dan infertilitas.
7. Menopause
Kadar hormon progesteron akan menurun secara alami seiring dengan penuaan. Penurunan hormon progesteron paling signifikan saat wanita mulai menopause, yaitu sekitar usia 45–55 tahun.
Selama menopause, ovarium akan berhenti melepaskan sel telur serta dan tidak lagi menghasilkan hormon, termasuk estrogen dan progesteron.
Ciri-ciri kekurangan hormon progesteron

Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar