Obesitas dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung, diabetes melitus, dan hipertensi. Tidak hanya itu, perempuan obesitas ternyata berisiko mengalami gangguan fungsi reproduksi dan menyebabkan infertilitas atau tidak subur. Infertilitas atau tidak subur didefinisikan dengan kondisi di mana perempuan tidak juga mengalami kehamilan walaupun melakukan hubungan seksual secara rutin. Lalu, mengapa obesitas dapat menyebabkan ketidaksuburan bagi perempuan?
Bagaimana obesitas bisa mempengaruhi kesuburan?
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa kehamilan susah terjadi pada perempuan yang mengalami obesitas jika dibandingkan dengan wanita dengan berat badan normal atau overweight. Bahkan ketika mengalami kehamilan, perempuan obesitas berisiko mengalami keguguran. Sebuah penelitian yang dilakukan pada 3.029 pasangan, menunjukkan bahwa pada perempuan yang memiliki IMT lebih dari 30 mengalami kesulitan hamil setidaknya dalam satu tahun. Selain itu, diketahui juga perempuan dengan IMT yang lebih dari 30 tersebut tidak dapat melakukan kelahiran secara normal. Sedangkan perempuan dengan IMT 40 atau lebih, menurunkan peluang untuk hamil sebanyak 43%.
Survei menunjukkan bahwa perempuan dengan IMT 24 hingga 31 mengalami anovulasi (indung telur tidak menghasilkan telur) lebih tinggi 30% setiap bulannya dibandingkan dengan perempuan yang memiliki IMT yang normal. Bahkan perempuan yang IMT-nya lebih dari 31, berpeluang 170% lebih tinggi untuk mengalami anovulasi.
Hormon leptin yang tidak seimbang
Orang yang mengalami obesitas, biasanya cenderung mengonsumsi makanan dengan kalori, gula, dan lemak yang tinggi. Ketika tubuh mengonsumsi terlalu banyak lemak, maka akan muncul hormon leptin yang berfungsi untuk mengatur nafsu makan dan memberikan sinyal pada otak bahwa tubuh sudah ‘penuh’. Namun, asupan lemak yang terus-menerus masuk akan membuat hormon leptin terus diproduksi oleh tubuh. Semakin banyak jumlah lemak yang dikonsumsi, semakin tinggi pula kadar leptin. Namun, leptin menjadi resisten dan tidak berfungsi lagi dengan baik karena terlalu banyak lemak yang masuk sehingga terlalu tinggi kadar leptin di dalam tubuh.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar