backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Penyebab Penyakit Prostat dan Faktor Risikonya

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 24/09/2020

    Penyebab Penyakit Prostat dan Faktor Risikonya

    Semua pria bisa terkena penyakit prostat. Agar tidak terjadi pada Anda, tentunya Anda harus melakukan berbagai langkah pencegahan mulai sedini mungkin. Namun sebelum itu, Anda juga harus mengetahui terlebih dahulu apa saja hal-hal yang bisa menjadi penyebab penyakit prostat dan berbagai faktor risikonya.

    Penyebab penyakit prostat

    mencegah kanker prostat

    Sebenarnya setiap jenis penyakit prostat disebabkan oleh hal yang berbeda-beda. Perlu diketahui, terdapat tiga jenis penyakit yang menyerang prostat, yaitu prostatitis (peradangan prostat), penyakit BPH (pembesaran prostat jinak), dan kanker prostat.

    Penyebab penyakit prostat prostatitis

    Berdasarkan penyebabnya, penyakit prostatitis terbagi dua, yaitu prostatitis bakterial dan prostatitis non-bakteri. Prostatitis non-bakteri kerap disebut sindrom nyeri panggul, sedangkan prostatitis bakterial masih dibagi lagi menjadi dua jenis yang terdiri dari prostatitis akut dan prostatitis kronis.

    Prostatitis non-bakteri disebabkan oleh adanya peradangan pada prostat serta iritasi pada saraf-saraf yang memasok area ini. Selain itu, prostatitis jenis ini juga bisa terjadi akibat cedera yang didapatkan pada area sekitar prostat, salah satu contohnya adalah luka bedah biopsi.

    Sedangkan penyebab penyakit prostatitis bakterial adalah infeksi bakteri pada prostat. Hal ini bisa terjadi karena urin yang terinfeksi mengalir mundur dari uretra, lalu memberi jalan masuk bagi bakteri untuk menyerang prostat.

    Penyebab penyakit prostat BPH

    Benign prostatic hyperplasia (BPH) disebabkan oleh pembesaran jaringan prostat. Memang, ukuran prostat akan membesar seiring dengan bertambahnya usia sampai dua kali lipat. Namun jika ukurannya melebihi, prostat bisa menekan saluran kemih uretra yang menimbulkan gejala rasa tak nyaman saat buang air kecil.

    Kemungkinan besarnya, hal tersebut disebabkan oleh semakin tingginya kadar hormon estrogen dalam tubuh. Hormon inilah yang bisa menambah aktivitas zat untuk memulai pertumbuhan jaringan prostat.

    Penyebab kanker prostat

    Lain lagi dengan penyebab penyakit kanker prostat. Layaknya jenis kanker lain, mutasi DNA merupakan penyebab utama dari munculnya sel kanker

    Mutasi pada DNA sel abnormal akan membuat sel tumbuh dan membelah diri lebih cepat dibandingkan dengan sel normal. Sel-sel abnormal yang masih hidup akan menumpuk lalu membentuk tumor yang nantinya dapat tumbuh dan menyerang jaringan di dekatnya.

    Faktor risiko yang memicu munculnya penyakit prostat

    Munculnya penyakit prostat tentu tak lepas dari berbagai faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda untuk mendapatkannya. Berikut adalah berbagai faktor risiko yang harus Anda ketahui.

    1. Usia

    Usia adalah faktor risiko yang paling umum di antara faktor lainnya, terutama pada penyakit BPH dan kanker prostat. Risiko terkena BPH akan lebih tinggi ketika Anda memasuki usia 40. Sedangkan jika telah memasuki usia 50 tahun, Anda harus berhati-hati dengan risiko kanker prostat.

    Penyakit BPH terjadi karena membesarnya prostat lebih dari yang seharusnya. Pembesaran prostat sangat dipengaruhi oleh keseimbangan hormon pria. Semakin tua, hormon testosteron pria akan menurun, berbeda dengan hormon estrogen yang semakin meningkat.

    Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, estrogen sendiri merupakan hormon yang berperan penting dalam pertumbuhan prostat. Jika jumlahnya berlebih, maka estrogen akan terus menstimulasi pembesaran yang berujung pada BPH.

    Di sisi lain, belum ada yang bisa menjelaskan secara pasti apa yang membuat tubuh di usia lanjut lebih rentan terhadap kanker. Namun salah satu kemungkinannya disebabkan oleh adanya perubahan jaringan yang membuat lingkungan mikro sel menjadi tempat yang lebih baik untuk perkembangan sel kanker.

    2. Makanan

    Hampir semua orang tahu bahwa makanan yang Anda konsumsi sehari-hari sangatlah berpengaruh terhadap kesehatan tubuh Anda. Dokter dan ahli kesehatan pun selalu menekankan pada pasien-pasiennya untuk terus menjaga pola makan yang seimbang.

    Kurangnya konsumsi suatu kelompok makanan tertentu bisa berisiko pada malnutrisi, di sisi lain Anda juga tak boleh mengonsumsinya berlebihan agar terhindar dari penyakit. Tak terkecuali ketika Anda ingin menjaga kesehatan prostat.

    Sudah banyak bukti dari penelitian yang menunjukkan bahwa beberapa jenis makanan bisa meningkatkan risiko Anda terhadap penyakit prostat. Beberapa makanan tersebut di antaranya adalah produk susu, daging merah, serta lemak.

    Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan, ketiga jenis makanan ini bisa meningkatkan risiko Anda terkena kanker prostat dengan jenis sel yang lebih agresif.

    Daging olahan seperti sosis contohnya. Karena telah melalui proses memasak yang panjang dengan tambahan pengawet, beberapa komponen karsinogenik yang terbentuk nantinya akan membahayakan sel-sel di dalam tubuh.

    3. Keturunan

    mendekatkan diri pada ayah

    Penyakit prostat juga bisa didapatkan dari keturunan genetik keluarga. Pria yang memiliki ayah atau saudara laki-laki yang pernah menderita penyakit prostat berisiko lebih tinggi untuk mengalami hal yang sama.

    Maka dari itu, dokter biasanya akan menanyakan riwayat penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga Anda. Data inilah yang bisa membantu dokter saat mendiagnosis penyakitnya.

    4. Obesitas

    Obesitas masih menjadi persoalan di bidang kesehatan. Seseorang bisa dikatakan termasuk dalam kelompok obesitas bila nilai BMI-nya mencapai lebih dari 30. Jika seseorang yang mengalami obesitas tidak segera mengubah gaya hidup, kondisi ini tentu akan berdampak pada penyakit-penyakit yang serius. Tak terkecuali penyakit prostat.

    Hubungan obesitas dan prostatitis memang belum terlihat jelas. Namun, obesitas jadi salah satu faktor risiko yang bisa memicu penyakit BPH dan kanker prostat.

    Peningkatan lingkar pinggang berhubungan erat dengan membesarnya volume prostat serta meningkatnya kadar antigen spesifik prostat (PSA). PSA adalah protein yang khusus diproduksi oleh kelenjar prostat.

    Pada pasien BPH, obesitas bisa memberi tekanan pada intra abdomen (perut) yang akhirnya juga meningkatkan tekanan pada kandung kemih. Nantinya, hal inilah yang memperburuk gejala BPH berupa rasa tak nyaman di sekitar kandung kemih.

    Terlebih lagi, orang yang obesitas juga cenderung lebih sering mengalami kelainan terkait dengan peradangan kronis yang merupakan salah satu faktor risiko terkena kanker.

    Bila Anda termasuk ke dalam golongan yang berisiko, lebih baik segera lakukan pemeriksaan pada dokter. Selain itu, lakukan juga berbagai perubahan gaya hidup yang lebih sehat agar terhindari dari penyakit prostat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 24/09/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan