Pendengaran merupakan salah satu fungsi penting dalam kehidupan sehari-hari, yang memungkinkan seseorang berkomunikasi, memahami lingkungan, dan menjaga keseimbangan. Namun, dalam beberapa kasus, seseorang bisa mengalami telinga tuli mendadak. Kondisi ini dikenal sebagai sudden sensorineural hearing loss (SSHL). Ketahui selengkapnya terkait kondisi ini di sini.
Apa itu sudden sensorineural hearing loss?
Sudden sensorineural hearing loss (SSHL) adalah kondisi medis di mana seseorang mengalami kehilangan pendengaran secara mendadak, biasanya dalam waktu 72 jam atau kurang, tanpa penyebab yang jelas.
Meski penyebabnya sering kali tidak diketahui, kondisi ini terkadang bisa terkait infeksi virus, gangguan aliran darah, masalah sistem kekebalan tubuh, atau cedera tekanan udara.
Gejalanya termasuk tuli atau hilang pendengaran mendadak, telinga terasa penuh, denging (tinnitus), dan kadang pusing ringan.
SSHL termasuk kondisi darurat medis dan perlu ditangani secepat mungkin, biasanya dengan pemberian obat steroid, karena peluang pendengaran pulih lebih besar jika diobati dalam waktu satu minggu sejak gejala muncul.
Gejala sudden sensorineural hearing loss
Sudden sensorineural hearing loss (SSHL) bisa datang tanpa peringatan dan sering disangka sebagai telinga tersumbat biasa.
Kondisi ini umumnya langsung ditandai dengan gejala berikut ini.
- Pendengaran menurun tiba-tiba di satu telinga. Pendengaran bisa langsung terasa berkurang drastis hanya dalam hitungan jam atau saat bangun tidur. Bisa terasa seperti suara menjadi jauh atau tidak terdengar sama sekali.
- Telinga terasa penuh atau seperti tersumbat. Banyak orang merasa telinganya seperti tertutup, mirip saat naik pesawat atau menyelam, padahal tidak ada sumbatan fisik.
- Tinnitus (telinga berdenging). Muncul suara berdenging, mendesis, atau berdengung di telinga yang terdampak. Telinga yang berdenging bisa mengganggu dan terjadi terus-menerus.
- Pusing atau tidak seimbang. Beberapa orang juga mengalami rasa berputar (vertigo) atau keseimbangan terganggu, walaupun tidak semua kasus mengalaminya.
- Sulit mengikuti percakapan. Akibat satu telinga kehilangan fungsi, sulit membedakan arah suara atau mengikuti percakapan di tempat ramai.
Penyebab sudden sensorineural hearing loss
Penyebab SSHL sering kali tidak diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa kemungkinan yang bisa menyebabkan kondisi ini, di antaranya sebagai berikut.
1. Infeksi virus
Dilansir dari National Institute of Health, beberapa virus seperti flu, herpes, atau campak bisa menyerang telinga bagian dalam atau saraf pendengaran.
Virus ini dapat merusak bagian yang penting untuk mendengar, sehingga tiba-tiba terjadi penurunan pendengaran.
2. Gangguan aliran darah ke telinga dalam
Telinga bagian dalam butuh suplai darah yang stabil.
Jika aliran darahnya terganggu, misalnya karena pembuluh darah tersumbat atau menyempit, bagian pendengaran bisa kekurangan oksigen dan rusak secara tiba-tiba.
3. Penyakit autoimun
Dalam beberapa kasus, sistem kekebalan tubuh justru menyerang jaringan sehat di telinga.
Hal ini bisa menyebabkan peradangan dan kerusakan pada saraf atau koklea, lalu mendadak menyebabkan gangguan pendengaran.
4. Tekanan udara atau cedera suara keras
Tekanan udara yang tiba-tiba berubah, misalnya saat menyelam atau naik pesawat, atau suara yang terlalu keras mendadak bisa merusak telinga bagian dalam.
Ini juga bisa menyebabkan sudden sensorineural hearing loss.
5. Tumor jinak di saraf pendengaran
Tumor kecil tapi jinak yang tumbuh di saraf pendengaran, seperti neuroma akustik, dapat menekan saraf tersebut.
Meski pertumbuhannya lambat, gejalanya bisa muncul tiba-tiba, termasuk kehilangan pendengaran.
6. Efek samping obat tertentu (ototoksik)
Beberapa obat, terutama obat kemoterapi atau antibiotik tertentu, bisa merusak sel-sel pendengaran.
Pada kasus tertentu, kerusakan ini bisa terjadi tiba-tiba dan menyebabkan kehilangan pendengaran mendadak.
Diagnosis sudden sensorineural hearing loss
Diagnosis SSHL dilakukan dengan beberapa langkah untuk memastikan bahwa gangguan berasal dari telinga bagian dalam atau saraf pendengaran, bukan karena sumbatan biasa.
Dokter akan bertanya apakah pendengaran menurun secara tiba-tiba (biasanya dalam waktu kurang dari 3 hari), apakah hanya terjadi di satu telinga, dan apakah disertai gejala lain seperti berdenging atau pusing.
Kemudian, dokter akan memeriksa telinga untuk memastikan tidak ada penyebab lain, seperti kotoran telinga, infeksi, atau cairan di telinga tengah.
Untuk memastikan penyebabnya, pemeriksaan lanjutan mungkin juga perlu dilakukan, yang meliputi berikut ini.
- Tes garpu tala (tes Weber dan Rinne). Ini adalah tes cepat yang dilakukan dengan alat berbentuk garpu logam. Tujuannya untuk mengetahui apakah gangguan pendengaran berasal dari telinga dalam atau hanya karena sumbatan.
- Tes pendengaran lengkap (audiometri). Pasien akan menjalani tes di ruang kedap suara. Jika hasilnya menunjukkan penurunan pendengaran sebesar 30 desibel atau lebih pada tiga nada berbeda dan terjadi dalam waktu singkat, maka itu dikategorikan sebagai SSHL.
- MRI kepala dan telinga. Jika perlu, dokter akan menyarankan pemeriksaan MRI untuk melihat apakah ada masalah di saraf pendengaran, seperti tumor jinak atau kondisi lain yang lebih serius.
Pengobatan sudden sensorineural hearing loss
Pengobatan SSHL harus dilakukan secepat mungkin, idealnya dalam 1 minggu sejak gejala muncul, agar peluang pendengaran pulih lebih besar.
Berikut beberapa pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan pada telinga ini.
1. Obat steroid (kortikosteroid)
Steroid seperti prednisone adalah pengobatan utama. Obat ini membantu mengurangi peradangan di telinga bagian dalam dan memperbaiki fungsi saraf pendengaran.
Steroid bisa diminum atau disuntik langsung ke telinga tengah jika pengobatan oral tidak bisa dilakukan atau kurang efektif.
2. Gabungan dua cara pemberian steroid
Beberapa dokter memberikan steroid dengan cara diminum dan disuntik ke telinga secara bersamaan untuk hasil yang lebih baik, terutama jika pendengarannya sangat menurun.
3. Terapi oksigen hiperbarik (hyperbaric oxygen therapy)
Terapi ini biasanya dilakukan bersamaan dengan pemberian steroid.
Dalam terapi ini, pasien menghirup oksigen murni dalam ruangan khusus bertekanan tinggi. Oksigen tambahan ini membantu memperbaiki kerusakan di telinga bagian dalam.
4. Pengobatan sesuai penyebab khusus
Jika SSHL disebabkan oleh infeksi, gangguan autoimun, atau tumor seperti neuroma akustik, maka pengobatan bisa meliputi obat antivirus, obat penekan sistem imun, atau tindakan operasi jika ada tumor.
5. Alat bantu dengar atau implan koklea
Jika pendengaran tidak kembali setelah semua pengobatan, pasien bisa menggunakan alat bantu dengar atau implan koklea untuk membantu mendengar kembali.
Pastikan Anda berkonsultasi kepada dokter THT untuk mendapatkan pengobatan yang tepat sesuai dengan kondisi Anda.
Kesimpulan
- Sudden sensorineural hearing loss (SSHL) adalah kondisi hilangnya pendengaran secara tiba-tiba, biasanya hanya di satu telinga, yang terjadi dalam waktu kurang dari tiga hari.
- Penyebabnya sering tidak diketahui, tetapi bisa terkait infeksi virus, gangguan sirkulasi darah, autoimun, atau trauma.
- Gejalanya meliputi penurunan pendengaran mendadak, telinga terasa penuh, denging (tinnitus), dan kadang pusing.
- Pengobatan utama adalah pemberian steroid sesegera mungkin, dan hasilnya lebih baik jika ditangani dalam waktu satu minggu sejak gejala muncul.