backup og meta

Sering Kambuh, Apakah Sinusitis Benar Bisa Sembuh Total?

Sering Kambuh, Apakah Sinusitis Benar Bisa Sembuh Total?

Anda mungkin pernah bertanya-tanya, apakah sinusitis bisa benar-benar sembuh? Pasalnya, sinusitis merupakan kondisi yang sering kali kambuh meski telah diobati. Lantas, apakah sinusitis bisa disembuhkan atau ini memang kondisi seumur hidup layaknya diabetes? Simak penjelasannya di sini.

Apakah sinusitis bisa sembuh?

Sinusitis adalah kondisi ketika ketika ada peradangan di bagian sinus hidung dan akhirnya membengkak, sehingga menutupi saluran napas.

Peradangan sinus paling banyak dialami oleh orang dewasa, tetapi tidak menutup kemungkinan kalau anak-anak dapat memilikinya juga.

Apakah sinusitis bisa sembuh dengan sendirinya? Ya, pada umumnya, sinusitis akibat virus bisa sembuh dengan sendirinya dalam 10 hingga 14 hari.

Namun, jika Anda mengalami peradangan sinus yang tidak kunjung membaik, bisa jadi itu adalah sinusitis kronis.

Sinusitis karena bentuk hidung

Sinusitis kronis adalah peradangan pada sinus yang berlangsung setidaknya selama 12 minggu atau lebih. Kondisi ini berbeda dengan peradangan sinus akut yang hanya terjadi paling lama hanya 4 minggu.

Lantas, apakah itu berarti sinusitis kronis tidak bisa sembuh? Jawabannya adalah tidak. Sesungguhnya, sinusitis bisa disembuhkan.

Untuk mencapai kesembuhan tersebut, pertama-tama Anda harus mencari tahu dulu apa penyebab sinusitis yang Anda alami.

Dengan mengetahui penyebab sinusitis yang Anda alami, dokter bisa menentukan pengobatan apa yang tepat untuk kondisi Anda.

Cara mencari tahu penyebab sinusitis

Dokter akan mendiagnosis dan mencari tahu penyebab sinusitis dari gejala yang Anda alami. Selain itu, dokter mungkin juga akan melakukan serangkaian tes, seperti yang dijelaskan di bawah ini.

  • Tes pencitraan, seperti CT atau MRI yang dapat menunjukkan lokasi peradangan di dalam hidung yang sulit dideteksi menggunakan endoskopi.
  • Pemeriksaan sinus melalui tabung tipis dan fleksibel dengan cahaya serat optik yang dimasukkan melalui hidung.
  • Tes alergi mungkin diminta jika dokter menduga sinusitis disebabkan oleh alergi.
  • Kultur cairan nasal dan sinus diperlukan ketika Anda gagal merespons pengobatan. Cara ini juga dilakukan untuk membantu menentukan penyebab sinusitis, seperti bakteri atau jamur.

Pengobatan untuk menyembuhkan sinusitis

Jika mau sembuh total, sinusitis harus diobati berdasarkan penyebabnya. Sebelumnya, Anda perlu mengetahui tujuan utama pengobatan sinusitis itu sendiri.

Tujuan utama dari pengobatan sinusitis adalah untuk:

  • mengurangi peradangan pada sinus,
  • menekan agar gejala sinusitis tidak kambuh lagi,
  • dan menghilangkan rasa sakit dan tidak nyaman pada hidung.

akibat bau mulut

Biasanya, penanganan sinusitis tidak membutuhkan pengobatan yang khusus. Gejala sinusitis bisa ditangani dengan cara:

  • mengonsumsi obat penghilang rasa sakit,
  • menggunakan obat untuk melegakan saluran pernapasan,
  • dan kompres wajah menggunakan air hangat.

Dikutip dari Cleveland Clinic, gejala sinusitis kronis bisa disembuhkan. Namun, Anda mungkin harus menjalani lebih dari satu pengobatan.

Sesuai dengan penyebabnya, berikut cara menyembuhkan sinusitis kronis.

1. Antibiotik

Bila penyebabnya infeksi bakteri, antibiotik dapat membuat sinusitis yang Anda alami sembuh.

Namun, jika memiliki polip dan deviasi septum nasal, Anda butuh penanganan lebih lanjut untuk kondisi ini.

Ini karena meskipun sinusitis yang Anda alami sudah ditangani, peradangan dapat kambuh lagi di kemudian hari bila polip dan deviasi masih berlangsung.

2. Menjauhi penyebab alergi

Jika Anda memiliki riwayat alergi, misalnya alergi dingin atau debu, jangan heran bila sinusitis akan sering kambuh tiap Anda terpapar dingin atau debu.

Solusinya adalah menjauhi alergen (hal-hal yang memicu alergi) dan mengontrol respon alergi.

3. Kortikosteroid

Dokter dapat meresepkan obat semprot hidung yang mengandung kortikosteroid.

Bila digunakan dengan dosis dan aturan yang tepat, penggunaan ini dapat mengontrol respon alergi dan mencegah rhinitis berkembang menjadi peradangan sinus.

Namun, jangan gunakan sembarangan, karena obat ini malah bisa memperparah kondisi Anda.

4. Operasi

Jika memang antibiotik yang diberikan pada pasien tidak bisa membuat sinusitis sembuh, hal terakhir yang akan menjadi opsi di dalam pengobatan Anda adalah operasi.

Operasi bisa dilakukan untuk menghilangkan polip yang menyebabkan sinusitis.

Cara ini juga bisa dilakukan untuk membuka bukaan sinus yang menyempit dan mengeluarkan cairan yang terperangkap di dalamnya.

Sebagian besar operasi sinus ini akan berjalan berhasil dan mampu mencegah gejala peradangan sinus di kemudian hari.

Sinusitis merupakan kondisi yang mungkin dapat mengganggu aktivitas sehari-hari Anda. Oleh karena itu, segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala sinusitis.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Sinusitis (sinus infection) . (2018). Retrieved 24 May 2021, from https://www.nhs.uk/conditions/sinusitis-sinus-infection/

Chronic Sinusitis: Symptoms, Causes, Treatments. (2021). Retrieved 24 May 2021, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17700-chronic-sinusitis

What to do about sinusitis – Harvard Health. (2009). Retrieved 24 May 2021, from https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/what_to_do_about_sinusitis

Chronic sinusitis – Diagnosis and treatment – Mayo Clinic. (2021). Retrieved 24 May 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chronic-sinusitis/diagnosis-treatment/drc-20351667

Chronic Sinusitis (in Adults) – Harvard Health. (2019). Retrieved 24 May 2021, from https://www.health.harvard.edu/a_to_z/chronic-sinusitis-in-adults-a-to-z

Surgical Treatment for Chronic Sinusitis. (2021). Retrieved 24 May 2021, from https://nyulangone.org/conditions/chronic-sinusitis/treatments/surgical-treatment-for-chronic-sinusitis

Versi Terbaru

23/06/2021

Ditulis oleh Fajarina Nurin

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.


Artikel Terkait

Jangan Sampai Tertukar, Kenali Perbedaan Flu Biasa dan Sinusitis

Bolehkah Berhubungan Seks Saat Sedang Sakit Flu?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 23/06/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan