backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

6 Tips Berhubungan Intim untuk Pria Berumur

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 04/11/2020

    6 Tips Berhubungan Intim untuk Pria Berumur

    Seiring dengan bertambahnya usia, kegiatan seks tidak lagi sama seperti saat Anda masih muda. Ada banyak perubahan yang terjadi, baik secara fisik maupun mental. Namun, hal itu tidak menghalangi Anda dan pasangan untuk dapat menikmati kepuasan seperti saat muda dulu. Banyak orang lanjut usia (lansia) yang terus bisa menikmati kehidupan seksual mereka hingga usia 80-an bahkan seterusnya. Melakukan seks saat tua dapat menjaga keintiman Anda dengan pasangan.

    Apa perubahan yang terjadi saat pria bertambah tua?

    Seiring dengan bertambahnya usia, kadar testosteron akan menurun dan perubahan fungsi seksual biasanya terjadi. Gaya hidup yang tidak sehat juga bisa menyumbang perubahan seksual terkait usia. Perubahan ini bisa menunjukkan ciri-cirinya secara perlahan atau bahkan datang begitu saja dengan mengejutkan. Perubahan fisik yang dilansir dari situs kesehatan Mayo Clinic antara lain:

  • Orgasme menjadi lebih singkat.
  • Ejakulasi kurang kuat dan air mani menjadi lebih sedikit.
  • Butuh waktu lebih lama untuk mencapai ereksi.
  • Kesulitan mempertahankan ereksi.
  • Anda mungkin merasa sedikit cemas tentang perubahan ini, tapi ingat perubahan ini bukanlah akhir dari kenikmatan seks. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi pada tubuh dapat membantu Anda mempertahankan kehidupan seks saat tua agar tetap sehat dan memuaskan.

    Tips berhubungan seks bagi pria berumur

    Seks dan keintiman menjadi bagian berharga dari hidup Anda. Salah satu cara mencapai keintiman ini ialah dengan berhubungan seks. Melakukan seks saat tua akan tetap menyenangkan asalkan Anda tahu cara menyiasatinya. Jangan takut akan perubahan pada diri Anda. Berikut ini beberapa tips untuk menjaga kehidupan seks Anda agar tetap sehat dan menyenangkan di usia senja:

    1. Berbicara dari hati ke hati pada pasangan

    Seks yang baik bergantung pada komunikasi yang terbuka dari pasangan Anda. Seiring bertambahnya usia Anda dan pasangan, maka segalanya akan berubah, termasuk kehidupan seksual. Perubahan ini tentu membutuhkan pengertian serta kesabaran dari kedua belah pihak.

    Dengan menjaga komunikasi dengan berbicara secara terbuka dan dari hati ke hati, maka keintiman pun agar tetap terjaga dengan baik. Dengan begitu Anda dan pasangan akan dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi tanpa perdebatan yang dapat memicu konflik.

    2. Jaga kondisi kesehatan dan menerapkan gaya hidup sehat

    Kondisi kesehatan seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes, penyakit jantung, dan penyakit kronis tertentu dapat membuat Anda dan pasangan sulit mendapatkan kehidupan seks yang sehat. Dengan melakukan gaya hidup sehat, Anda secara otomatis mengurangi dampak negatif yang mungkin terjadi pada kehidupan seks Anda.

    Menghindari alkohol dan rokok bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan tubuh yang akan berdampak pada kehidupan seks Anda. Alkohol dan rokok dapat dapat menghalangi kemampuan seseorang untuk mencapai ereksi. Kedua zat ini mengubah aliran darah di tubuh Anda dan bisa membatasi jumlah darah yang masuk ke penis. Hal inilah yang menyebabkan ketidakmampuan pria untuk mengalami ereksi, sulit mempertahankan ereksi atau ereksi yang tidak sekuat biasanya.

    Selain itu, penting bagi Anda untuk mengonsumsi makanan sehat dan menjaga berat tubuh agar tidak terjadi obesitas. Kelebihan berat badan membuat tekanan pada tubuh Anda yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang pada akhirnya mengganggu kehidupan seks normal. Dengan mengonsumsi makanan sehat dan menurunkan kelebihan berat badan Anda bisa mencegah masalah seksual.

    3. Bereksperimen dengan waktu dan posisi seks

    Terkadang, mengubah waktu dan posisi seks bisa meringankan masalah seksual. Anda bisa menyesuaikan hal ini dengan kondisi kesehatan Anda. Coba perhatikan, apakah masalah kesehatan Anda berkurang pada pagi atau malam hari? Maka Anda dan pasangan dapat berhubungan intim ketika rasa sakit di tubuh Anda tidak sedang kambuh.

    Berganti posisi seksual juga bisa membantu mengurangi rasa sakit ketika berhubungan seksual, terutama yang berhubungan dengan radang sendi. Sehingga, melakukan seks saat tua tetap terasa menyenangkan.

    4. Usahakan untuk tetap aktif secara seksual

    Intensitas seks yang rutin bisa meningkatkan performa seksual Anda. Bahkan membantu Anda untuk hidup lebih lama. Mengurangi seks atau bahkan tidak melakukan seks sama sekali dalam jangka waktu yang lama akan membuat Anda lebih sulit secara seksual nantinya. Untuk itu, jangan biarkan perubahan fisik dan hormon menghalangi Anda dan pasangan untuk melakukan seks.

    5. Kelola emosi Anda dalam menghadapi perubahan fungsi seksual

    Seiring bertambahnya usia, Anda pasti mengalami perubahan tertentu dalam fungsi seksual. Bila terjadi perubahan ini, jangan panik. Sebaliknya, anggap mereka sebagai masalah yang harus dipecahkan. Jika Anda bereaksi secara emosional terhadap masalah ini, Anda bisa memperburuknya.

    6. Melakukan seks dengan aman

    Semua orang yang aktif secara seksual harus memerhatikan cara seks mereka, apakah dilakukan dengan aman atau tidak. Penyakit menular seksual dan HIV meningkat pada orang dewasa yang lebih tua. Anda tidak bisa berasumsi bahwa hubungan seks Anda dan pasangan bebas risiko hanya karena Anda dan pasangan Anda menjadi semakin tua.

    Sebenarnya, seiring bertambahnya usia pasangan seksual Anda, maka riwayat seksualnya pun menjadi lebih banyak. Untuk itu, tetap lakukan seks yang aman agar Anda dan pasagan terhindar dari risiko penyakit menular seksual.

    Tanamkan dalam pikiran bahwa seiring bertambahnya usia, wajar jika banyak terjadi perubahan kemampuan dan kebutuhan seksual Anda dan pasangan. Anda tetap perlu terbuka untuk menemukan cara baru menikmati seks saat tua.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 04/11/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan