Saat sedang bercinta dengan pasangan, pernahkah muncul rasa ingin kencing saat berhubungan? Kencing saat berhubungan mungkin terdengar memalukan atau membingungkan, tetapi nyatanya, hal ini adalah pengalaman yang umum terjadi. Lantas, apakah ini merupakan hal yang normal?
Normalkah kencing saat berhubungan?
Jawaban singkatnya adalah ya, ini normal. Rasa ingin kencing saat berhubungan intim sebenarnya cukup umum terjadi dan sering kali bukan tanda masalah serius.
Hal ini biasanya dipicu oleh tekanan pada kandung kemih akibat aktivitas atau posisi saat berhubungan.
Selain itu, rangsangan pada area sensitif hingga rasa cemas juga dapat memicu sensasi ingin buang air kecil.
Dalam banyak kasus, sensasi ini muncul sebagai respons tubuh yang “bingung” menerima berbagai rangsangan di area sensitif.
Namun, penting untuk dipahami bahwa rasa ingin kencing ini berbeda dengan ejakulasi, terutama pada pria.
Pria tidak dapat kencing dan ejakulasi secara bersamaan karena saat akan ejakulasi, bukaan kantung kemih otomatis menutup untuk mencegah campuran antara air seni dan air mani.
Sebaliknya, sensasi ingin kencing saat berhubungan lebih sering dialami oleh wanita, terutama karena posisi kandung kemih yang berbeda dan sensitivitas area tertentu.
Melansir situs National Association for Continence, untuk mengurangi ketidaknyamanan ini, Anda disarankan untuk buang air kecil terlebih dahulu sebelum berhubungan intim agar kandung kemih lebih kosong, sehingga risiko munculnya rasa ingin kencing pun berkurang.
Kencing saat berhubungan dan ejakulasi wanita berbeda
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sensasi ingin pipis saat bercinta dan ejakulasi adalah dua hal yang berbeda, baik dari penyebab maupun prosesnya.
Kencing saat berhubungan intim adalah kondisi keluarnya urine dari kandung kemih yang tidak disengaja.
Ini biasanya terjadi karena tekanan pada kandung kemih selama aktivitas seksual atau akibat melemahnya otot panggul.
Sementara itu, ejakulasi wanita atau dikenal dengan squirting adalah proses keluarnya cairan bening atau putih dari kelenjar Skene yang berada di dekat uretra.
Cairan ini mirip dengan air mani pada pria, tetapi lebih encer. Meskipun cairan squirting keluar melalui uretra (lubang tempat keluarnya urine), cairan ini berbeda dari urine karena tidak mengandung urea, kreatinin, atau asam urat yang umumnya ditemukan dalam air seni.
Selain itu, cairan squirting juga biasanya tidak memiliki bau seperti urine. Ejakulasi wanita adalah fenomena alami yang terjadi saat rangsangan seksual intens diberikan pada area tertentu, seperti G-spot, meskipun tidak semua wanita mengalaminya.
Jika Anda merasa ragu atau khawatir apakah cairan yang keluar saat berhubungan adalah urine atau ejakulasi, konsultasikan dengan dokter untuk memastikan dan mendapatkan penjelasan yang lebih jelas.
Kencing saat berhubungan bisa menjadi tanda penyakit
Meskipun sering kali normal, ada kalanya keinginan untuk pipis saat berhubungan menjadi tanda adanya penyakit tertentu. Berikut adalah penjelasannya.
1. Inkontinensia urine
Inkontinensia urine adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan mengontrol buang air kecil.
Kondisi ini dapat memburuk akibat tekanan fisik pada kandung kemih, seperti yang terjadi selama berhubungan intim.
Inkontinensia urine lebih sering dialami oleh wanita, terutama setelah melahirkan atau saat memasuki masa menopause.
Tahukah Anda?
2. Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) dapat menyebabkan dorongan untuk sering buang air kecil, termasuk saat berhubungan intim.
Gejala lain yang mungkin muncul meliputi sensasi terbakar saat buang air kecil, urine berbau tidak sedap, atau adanya darah dalam urine.
Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
3. Prolaps organ panggul
Prolaps organ panggul adalah kondisi di mana organ-organ panggul seperti kandung kemih, rahim, atau rektum turun dari posisi normalnya.
Hal ini dapat menyebabkan tekanan pada kandung kemih dan memicu kebocoran urine selama aktivitas tertentu, termasuk saat berhubungan intim.
Jika kondisi ini terus berlanjut atau disertai gejala lain seperti nyeri atau darah pada urine, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat.
Kesimpulan
- Rasa ingin kencing saat berhubungan intim adalah kondisi yang umum terjadi dan sering kali normal.
- Hal ini biasanya disebabkan oleh tekanan pada kandung kemih, rangsangan pada area sensitif, atau rasa cemas.
- Pada beberapa kasus, sensasi ingin kencing saat bercinta bisa menjadi tanda kondisi medis seperti inkontinensia urine, infeksi saluran kemih (ISK), atau prolaps organ panggul.
- Oleh karena itu, jika rasa ingin kencing disertai gejala lain seperti nyeri, darah dalam urine, atau sensasi terbakar, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
[embed-health-tool-ovulation]