backup og meta

Bagikan

Salin Tautan

Mengenal Panseksual, Ketertarikan Tanpa Mempertimbangkan Jenis Kelamin Seseorang

Mengenal Panseksual, Ketertarikan Tanpa Mempertimbangkan Jenis Kelamin Seseorang

Mungkin selama ini Anda hanya lebih sering mendengar heteroseksual dan homoseksual. Namun, ternyata orientasi seksual memiliki spektrum yang sangat luas, seperti panseksual yang mungkin tidak terlalu “sepopuler’ biseksual.

Sekilas, kedua orientasi seksual tersebut memang mirip, tetapi tetap saja panseksual dan biseksual punya pengertian yang berbeda. Agar Anda tidak salah membedakan, mari simak ulasan lebih lanjut mengenai panseksual berikut ini.

Apa itu panseksual (pansexual)?

cara membuat komitmen dengan pasangan

Panseksual (pansexual) adalah jenis orientasi seksual yang tidak terbatas dan unik.

Menurut sosiolog Emily Lenning, dikutip dari Psychology Today, pengertian panksesual (pansexual) adalah ketertarikan seksual terhadap seseorang, terlepas dari jenis kelamin, gender, maupun orientasi seksualnya.

Seorang panseksual tertarik pada orang lain sebagai individu, mungkin dari dengan kepribadian atau karakter orangnya, tanpa mempertimbangkan orientasi seksual dan gendernya. 

Biasanya, seorang panseksual menemukan daya tarik pada seseorang lewat rasa romantisme, emosional, dan kepribadian yang terhubung satu sama lain.

Sebelumnya, perlu dicatat bahwa jenis kelamin adalah ciri-ciri biologis yang dimiliki seseorang ketika lahir.

Seseorang dengan vagina, misalnya, berarti memiliki jenis kelamin perempuan. Sementara orang yang lahir dengan penis artinya berjenis kelamin laki-laki.

Nah, gender berbeda dengan jenis kelamin (seks). Gender adalah identitas sosial yang dibentuk suatu budaya atau lingkungan masyarakat, terlepas dari apa pun jenis kelaminnya.

Jika jenis kelamin dibagi menjadi perempuan dan laki-laki, gender punya istilah maskulin dan feminin yang lebih menggambarkan sifat seseorang.

Ambil contohnya laki-laki bersifat kuat, gagah, dan tegas, sedangkan wanita cenderung lebih lemah lembut, halus, dan lainnya.

Lebih lanjutnya begini, seseorang yang lahir dengan penis,tetapi merasa dirinya adalah perempuan, bisa jadi memiliki gender transpuan (transgender-perempuan).

Contoh lainnya, orang yang lahir dengan vagina, tetapi tidak merasa bahwa dirinya perempuan atau laki-laki berarti bisa dibilang adalah seorang agender atau tidak mengasosiasikan dirinya dalam kedua gender tersebut.

Orientasi seksual sendiri adalah kepada siapa seseorang memiliki ketertarikan secara seksual. Adanya ketertarikan ini ditandai dengan munculnya gairah seksual.

Ketertarikan seksual terhadap lawan jenis disebut heteroseksualitas, sedangkan ketertarikan seksual terhadap sesama jenis disebut homoseksualitas.

Nah, pengertian panseksual sendiri adalah ketertarikan pada jenis kelamin, gender, dan orientasi seksual.

Jadi, jika artinya diperluas, panseksual adalah ketertarikan kepada seseorang, tak peduli apakah orang itu seorang gay, lesbian, transgender, pria, ataupun wanita.

Apa perbedaan panseksual dan biseksual?

Perbedaan panseksual dan biseksual

Panseksual adalah orientasi seksual yang sering disalah artikan sebagai biseksual.

Anda memang bisa terkecoh dengan pengertian kedua orientasi seksual ini, tetapi panseksual berbeda dari biseksual.

Jika Anda berpikir kedua orientasi seksual ini bisa dibedakan dengan mudah karena biseksual merujuk ketertarikan terhadap dua gender yakni laki-laki dan perempuan, hal ini sebenarnya kurang tepat.

Baik panseksual maupun biseksual sama-sama melihat bahwa gender adalah spektrum yang sangat luas sehingga tidak bisa dibatasi jadi laki-laki dan perempuan saja.

Seorang biseksual umumnya tertarik pada lebih dari satu gender, misalnya laki-laki dan perempuan ataupun pada laki-laki, perempuan, dan nonbiner atau genderqueer (berada di antara atau di luar dua gender dominan).

“Bi’ dalam biseksual diartikan lebih dari satu atau tidak terbatas hanya dua.

Apakah Saya Seorang Biseksual? Coba Jawab Pertanyaan Anda di Sini

Dari pengertian ini, sekilas panseksual dan biseksual terdengar sama.

Namun, panseksual merujuk pada ketertarikan seksual dengan seluruh gender, bukan hanya lebih dari satu gender sebagaimana biseksual.

Oleh karena itu, seorang panseksual mampu merasakan ketertarikan seksual dan romantis pada setiap identitas dalam spektrum gender.

Ya, bukan hanya lebih dari 2, 3, atau 5 gender, tetapi pansexual dapat tertarik pada seluruh gender.

Indetitas gender sendiri sekarang ini sangat bervariasi dan terus berkembang sehingga jumlahnya tidak diketahui secara pasti.

Penting untuk diketahui, hal ini tidak lantas menyatakan bahwa panseksual tertarik secara seksual kepada semua orang.

Sama halnya dengan heteroseksual yang tidak berarti menyukai semua lawan jenisnya, panseksual pun bisa suka kepada gender apa pun tetapi tetap condong kepada satu pilihan.

Apa ciri-ciri panseksual?

pasangan dengan orientasi seksual

Panseksual adalah orientasi seksual yang cukup baru bagi banyak orang. Secara statistik, tidak banyak orang yang mengidentifikasi dirinya sebagai panseksual.

Melansir data dari Human Rights Campaign, pada tahun 2017 diketahui terdapat 14% orang yang mengakui dirinya adalah panseksual.

Jumlah ini sebenarnya meningkat dua kali lipat dari hasil survei yang dilakukan pada tahun 2012. Sebagian besar responden yang menyatakan dirinya panseksual adalah remaja. 

Sama halnya dengan orientasi seksual lainnya, panseksualitas tidak menunjukkan ciri-ciri fisik apa pun.

Cara utama yang bisa dilakukan untuk mengetahui Anda seorang panseksual adalah dengan mencari tahu apakah Anda tertarik, baik secara seksual maupun romantis, dengan siapa saja.

Jadi, tanpa memedulikan jenis kelamin, gender, dan orientasi seksualnya, Anda bisa memiliki ketertarikan dengan siapa pun.

Ketertarikan seksual tersebut semestinya berasal dari dalam diri Anda, bukan karena unsur paksaan atau tuntutan sosial dari lingkungan pertemanan.

Anda bisa mencari tahu dengan bercermin pada diri sendiri dan membuka hati untuk mengenal seperti apa hasrat seksual dan romantis yang Anda miliki dalam berhubungan dengan orang lain.

Tidak ada kecenderungan bahwa seorang panseksual tidak bisa menjalani hubungan monogami dengan normal.

Hanya karena seorang panseksual bisa tertarik pada siapa saja, bukan berarti ia pasti hobi selingkuh atau harus memiliki banyak pasangan.

Sama seperti seorang heteroseksual, seorang panseksual juga bisa berkomitmen hanya dengan satu orang pasangannya saat ini.

Penting bagi setiap orang untuk menemukan dan mengakui jati dirinya, baik itu soal gender atau orientasi seksual.

Dengan mengakuinya, seseorang bisa terus mengembangkan diri dan menggali potensi-potensi yang ia miliki.

Bagaimana jika Anda memiliki ciri-ciri tersebut?

Jika Anda curiga Anda adalah seorang panseksual, tidak perlu buru-buru melabeli diri atau malah menyangkal kemungkinan ini.

Memang, butuh waktu bagi seseorang untuk bisa memahami serta menerima jati dirinya.

Pasalnya, menurut studi dari Journal of Bisexuality, sampai saat ini para ahli belum bisa merumuskan secara pasti apa yang dapat menentukan orientasi seksual seseorang.

Mungkin cara menentukan orientasi seksual seseorang bisa dari faktor genetik, faktor lingkungan, kombinasi keduanya, atau justru hal lainnya.

Akan tetapi, dalam Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) yang diserap dari Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM), panseksualitas tidak termasuk gangguan jiwa atau penyimpangan seksual.

Ini karena orientasi seksual seseorang memang tidak akan menimbulkan gejala-gejala klinis seperti rasa nyeri atau disfungsi organ tubuh.

Oleh karena itu, panseksual bukanlah suatu kondisi yang harus diperbaiki atau diobati dengan cara apa pun.

Masalah Psikologis Transgender: Depresi hingga Penyalahgunaan Obat

Namun, karena tekanan sosial-budaya dari masyarakat, seorang panseksual mungkin lebih rentan mengalami stres berlebih atau depresi yang tentu mengganggu kesehatan jiwanya.

Bila Anda atau orang terdekat Anda mulai menunjukkan gejala-gejala depresi seperti putus asa, kesepian, atau sedih yang berlarut-larut disertai perubahan pola makan atau tidur, segera periksa ke dokter.

Sementara bila menurut Anda ada anggota keluarga atau teman terdekat yang memiliki keinginan untuk mencoba bunuh diri, hubungi Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di 021-500-454 atau nomor darurat 112.

Konselor tersedia 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Layanan ini tersedia bagi siapa saja. Semua panggilan bersifat rahasia.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Bowes-Catton H., Hayfield N. (2015) Bisexuality. In: Richards C., Barker M.J. (eds) The Palgrave Handbook of the Psychology of Sexuality and Gender. Palgrave Macmillan, London. https://doi.org/10.1057/9781137345899_4

Galupo, M. P., Ramirez, J. L., & Pulice-Farrow, L. (2017). “Regardless of their gender”: Descriptions of sexual identity among bisexual, pansexual, and queer identified individuals. Journal of Bisexuality, 17(1), 108-124. https://doi.org/10.1080/15299716.2016.1228491

Human Rights Campaign. (2018). LGBTQ Youth Report. Retrieved 2 February 2021, from https://hrc-prod-requests.s3-us-west-2.amazonaws.com/files/assets/resources/2018-YouthReport-NoVid.pdf?mtime=20200713131634&focal=none

Versi Terbaru

15/03/2021

Ditulis oleh Novita Joseph

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri

avatar

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 15/03/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan