Kelompok nonbiner menganggap dirinya memiliki dua jenis kelamin sekaligus, meskipun mereka sebenarnya punya satu jenis kelamin atau dua sekalipun (interseks).
Itu sebabnya, kata ganti orang ketiga atau jamak untuk kelompok orang dengan identitas gender sebagai nonbiner adalah “mereka” bukan “dia“.
Ini karena “dia” adalah kata ganti yang merujuk pada satu jenis kelamin khusus sebagai pria atau wanita saja.
Samakah genderqueer dengan transgender dan interseks?

Jawaban singkatnya yakni tidak. Menurut Nottingham Center Gender Dysphoria, identitas gender tidak sama dengan jenis kelamin yang ditentukan dari kondisi biologis.
Indentitas gender adalah cara pandang seseorang terhadap dirinya atau bagaimana seseorang menilai jati dirinya.
Gender sendiri adalah istilah yang terbentuk dari budaya dan lingkungan sosial, bukan menyatakan jenis kelamin seperti laki-laki karena memiliki penis atau perempuan punya vagina.
Kelompok non binary tidak menggambarkan diri mereka secara khusus berdasarkan jenis kelamin pria ataupun wanita.
Sementara itu, transgender adalah orang-orang yang mengakui jenis kelamin diri mereka berlawanan dari anatomi seksualnya sejak lahir.
Artinya begini, misalnya ia merasa bahwa identitas gender yang dimilikinya adalah wanita, padahal orang lain memandangnya sebagai pria karena lahir memiliki penis dan testis.
Akibatnya, muncul tekanan batin dari dalam dirinya karena merasa berada di tubuh yang salah sehingga tidak nyaman dengan kondisi yang dialaminya.
Nah, kondisi ini dikenal dengan nama disforia gender.
Seorang disforia gender “secara resmi” dinyatakan sebagai transgender ketika telah melakukan operasi ganti kelamin dan terapi hormon.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar