Panseksual seringkali disalahartikan dengan biseksual karena sama-sama tertarik pada lebih dari satu gender. Namun, kedua orientasi seksual ini berbeda.
Agar Anda tidak salah membedakan, mari simak ulasan lebih lanjut mengenai panseksual berikut ini.
Apa itu panseksual (pansexual)?
Panksesual (pansexual) adalah ketertarikan seksual terhadap seseorang, terlepas dari jenis kelamin, gender, maupun orientasi seksualnya.
Biasanya, seorang panseksual menemukan daya tarik pada seseorang lewat rasa romantisme, emosional, dan kepribadian yang terhubung satu sama lain.
Untuk memahami pansexual lebih baik, penting membedakan antara jenis kelamin, gender, dan orientasi seksual.
Jenis kelamin adalah ciri-ciri biologis yang dimiliki seseorang ketika lahir, seperti laki-laki atau perempuan, sedangkan gender adalah identitas sosial yang dibentuk oleh budaya dan lingkungan, seperti maskulin atau feminim.
Sementara itu, ada juga orang yang tidak mengidetifikasi diirnya sebagai laki-laki atau perempuan yang dikenal dengan istilah agender.
Di sisi lain, orientasi seksual mengacu pada ketertarikan seseorang terhadap lawan jenis (heteroseksual), sesama jenis (homoseksual), atau berbagai identitas lainnya.
Meski dapat tertarik pada siapa saja buka berarti seorang pansexual hobi selingkuh atau harus memiliki banyak pasangan. Mereka juga bisa berkomitmen hanya dengan satu oprang pasangannya saja.
Perbedaan panseksual dan biseksual

Panseksual seringkali disalahartikan sebagai biseksual, padahal kedua orientasi seksual ini berbeda.
Pansexual maupun biseksual memang sama-sama melihat bahwa gender adalah spektrum yang luas sehingga tidak bisa dibatasi jadi laki-laki dan perempuan saja.
Namun, seorang biseksual umumnya tertarik pada lebih dari satu gender, misalnya laki-laki, perempuan, dan nonbiner atau genderqueer (berada di antara atau di luar dua gender dominan).
Sementara itu, panseksual merujuk pada ketertarikan seksual dengan seluruh gender, bukan hanya lebih dari satu gender sebagaimana biseksual.
Oleh karena itu, seorang panseksual mampu merasakan ketertarikan seksual dan romantis pada setiap identitas dalam spektrum gender, seperti agender, transgender, atau non-binary.
Meski begitu, hal ini bukan berarti bahwa panseksual tertarik secara seksual kepada semua orang.
Sama halnya dengan heteroseksual yang tidak menyukai semua lawan jenisnya, panseksual pun bisa suka kepada gender apa pun tetapi tetap condong kepada satu pilihan.
Ciri-ciri panseksual
Panseksual adalah orientasi seksual yang cukup baru bagi banyak orang. Secara statistik, tidak banyak orang yang mengidentifikasi dirinya sebagai panseksual.
Melansir data dari Human Rights Campaign, pada tahun 2017 diketahui terdapat 14% orang yang mengakui dirinya adalah panseksual.
Jumlah ini sebenarnya meningkat dua kali lipat dari hasil survei yang dilakukan pada tahun 2012. Sebagian besar responden yang menyatakan dirinya panseksual adalah remaja.
Sama halnya dengan orientasi seksual lainnya, panseksualitas tidak menunjukkan ciri-ciri fisik apa pun.
Cara utama yang bisa dilakukan untuk mengetahui Anda seorang panseksual adalah dengan mencari tahu apakah Anda tertarik, baik secara seksual maupun romantis, dengan siapa saja.
Jadi, tanpa memedulikan jenis kelamin, gender, dan orientasi seksualnya, Anda bisa memiliki ketertarikan dengan siapa pun.
Ketertarikan seksual tersebut semestinya berasal dari dalam diri Anda, bukan karena unsur paksaan atau tuntutan sosial dari lingkungan pertemanan.
Anda bisa mencari tahu dengan bercermin pada diri sendiri dan membuka hati untuk mengenal seperti apa hasrat seksual dan romantis yang Anda miliki dalam berhubungan dengan orang lain.
Bagaimana jika memiliki ciri-ciri tersebut?

Jika Anda merasa seorang panseksual, tidak perlu buru-buru melabeli diri atau malah menyangkal kemungkinan ini.
Memang, butuh waktu bagi seseorang untuk bisa memahami serta menerima jati dirinya.
Pasalnya, menurut studi dari Journal of Bisexuality, sampai saat ini para ahli belum bisa merumuskan secara pasti apa yang dapat menentukan orientasi seksual seseorang.
Cara menentukan orientasi seksual seseorang bisa dari faktor genetik, lingkungan, kombinasi keduanya, atau justru hal lainnya.
Akan tetapi, dalam Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) yang diserap dari Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM), panseksualitas tidak termasuk gangguan jiwa atau penyimpangan seksual.
Hal ini karena orientasi seksual seseorang memang tidak akan menimbulkan gejala-gejala klinis seperti rasa nyeri atau disfungsi organ tubuh.
Oleh karena itu, panseksual bukanlah suatu kondisi yang harus diperbaiki atau diobati dengan cara apa pun.
Namun, tekanan sosial-budaya dari masyarakat membuat seseorang dengan orientasi seksual ini lebih rentan mengalami stres berlebih atau depresi,
Bila Anda atau orang terdekat mulai menunjukkan gejala depresi, seperti putus asa, kesepian, dan seih yang berlarut-larut, segera periksa ke dokter untuk mendapatkan solusi dan penanganan tepat.
Kesimpulan
- Panseksual adalah ketertarikan seksual terhadap seseorang, terlepas dari jenis kelamin, gender, dan orientasi seksual.
- Meski mirip, panseksual berbeda dengan biseksual, orang dengan biseksual tertarik pada lebih dari satu gender, misalnya laki-laki atau perempuan, sedangkan pansexual tertarik pada seluruh gender, baik laki-laki, perempuan, transgender, atau non-binary.
- Untuk mengetahui apakah Anda panseksual, perhatikan apakah Anda tertarik pada seseorang tanpa mempertimbangkan jenis kelamin, gender, atau orientasi seksualnya.
Namun, karena tekanan sosial-budaya dari masyarakat, seorang panseksual mungkin lebih rentan mengalami stres berlebih atau depresi yang tentu mengganggu kesehatan jiwanya.
Bila Anda atau orang terdekat Anda mulai menunjukkan gejala-gejala depresi seperti putus asa, kesepian, atau sedih yang berlarut-larut disertai perubahan pola makan atau tidur, segera periksa ke dokter.
[embed-health-tool-ovulation]