backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

5 Risiko Melakukan Seks Sebelum Menikah

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Adinda Rudystina · Tanggal diperbarui 07/01/2021

    5 Risiko Melakukan Seks Sebelum Menikah

    Melakukan seks sebelum menikah sangat umum terjadi di banyak negara di dunia, termasuk di Indonesia. Menurut data dari Infodatin Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2012, ada sebanyak 14,6% laki-laki usia 20-14 tahun dan 4,5% laki-laki usia 15-19 tahun yang pernah melakukan seks pranikah. Sedangkan untuk perempuan di usia 20-24 tahun terdapat sebanyak 1,8% dan di usia 15-19 tahun sebanyak 0,7%. Dari survei tersebut, alasan hubungan seksual pranikah terbanyak untuk laki-laki adalah karena penasaran atau ingin tahu. Dan untuk perempuan adalah karena dipaksa oleh pasangan. Tanpa kita sadari, melakukan seks sebelum menikah memiliki risiko tersendiri untuk kehidupan Anda. Apa saja risikonya? Untuk mengetahui jawaban selengkapnya, mari kita lihat berikut ini.

    Risiko melakukan seks sebelum menikah

    1. Anda mendapatkan rumor dan reputasi buruk

    Bahkan meskipun kita berada di dunia yang sangat maju, namun tradisi dan moral yang telah diajarkan oleh masyarakat dan orangtua masih tertanam dalam diri kita. Itulah mengapa melakukan hubungan seksual sebelum menikah dianggap sebagai hal yang buruk. Dan ketika seseorang melakukan perbuatan ini, ia dapat memiliki reputasi buruk. Hal ini dapat mempengaruhi hubungan antara orang-orang di tempat kerja atau di kehidupan pribadi.

    2. Anda merasa kurang percaya diri dan kehilangan kepercayaan

    Hubungan antara pasangan pada dasarnya disebabkan oleh rasa kagum atau cinta, dan perasaan itu mungkin dipicu oleh adanya kesamaan antara keduanya. Hubungan ini terkadang dipimpin oleh hasrat seksual atau nafsu. Jadi, ketika Anda berhubungan seks dengan pasangan, maka Anda telah memenuhi kebutuhan masing-masing. Dan hal itu dapat membuat Anda memiliki kepercayaan diri yang kurang terhadap pasangan, karena Anda berpikir bahwa ia mungkin akan mencari orang lain untuk mengalami hubungan seksual yang berbeda.

    3. Anda akan merasakan efek emosional

    Dan di komunitas agama, wanita yang melakukan hubungan seks sebelum menikah dianggap berdosa, dan bahkan ia bisa saja ditolak oleh keluarga, masyarakat, dan agamanya. Jadi, bagi wanita yang melakukannya, hatinya mungkin merasa hancur, malu, tidak aman, tertekan, dan lain-lain.

    4. Pasangan Anda dapat kehilangan gairah seksual

    Beberapa wanita menyatakan bahwa melakukan hubungan seksual sebelum menikah merupakan sebuah cara agar sang pria berkomitmen dalam hubungan. Namun, nyatanya banyak orang yang melakukan seks hanya karena nafsu mereka. Selain itu, sekali Anda mulai melakukan seks, maka itu akan menjadi kebiasaan alami yang mungkin menjadi tak terhindarkan dan berakhir melakukan setidaknya dua atau tiga kali seminggu.

    Aktivitas yang terlalu sering seperti ini tidak hanya akan merusak keintiman, namun juga akan menggagalkan keinginan dalam memasuki tahap hubungan selanjutnya dari wanita yang sama. Jika ternyata hubungan Anda maju hingga pernikahan, pasangan Anda mungkin akan mengalami masalah, seperti kehilangan ereksi, melakukan hubungan seks lebih cepat dari biasanya, dan beberapa masalah serupa lainnya yang terkait dengan hubungan seksual. Dan itu dapat mempengaruhi pernikahan serta masa depan Anda bersama pasangan.

    5. Anda berisiko terkena penyakit menular seksual

    Salah satu penyakit yang tidak dapat disembuhkan adalah HIV, virus ini dapat membunuh jutaan orang di seluruh dunia, dan penyebab utamanya adalah melakukan hubungan seks sebelum menikah, terutama jika orang tersebut melakukannya dengan banyak orang. Ini termasuk wanita yang kecanduan akan perasaan orgasme dan selalu berhubungan seksual dengan banyak pria, atau pria yang pergi ke tempat pelacur dan berhubungan seks dengan banyak wanita. Perlu diketahui bahwa penyakit ini dapat mengakhiri hidup Anda hanya karena Anda berhubungan dengan seseorang yang tertular virus.

     

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Adinda Rudystina · Tanggal diperbarui 07/01/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan