Selain itu, meski selama ini peran dominan lebih banyak ditemukan pada laki-laki, tidak menutup kemungkinan perempuan akan mengambil posisi tersebut. Saat kondisi ini terjadi, artinya akan ada peran male sub yang berarti peraturan selama berhubungan intim akan ditentukan oleh wanita.
Perubahan peran ini mungkin saja terjadi. Namun kembali lagi semua harus disertai dengan kesepakatan bersama. Apabila seorang female sub ingin berganti peran, artinya pihak pria harus menyerahkan posisi yang dimilikinya.
Jadi, jika suatu saat Anda ingin berganti peran, cobalah bicarakan dengan pasangan Anda. Sebab itu merupakan hal yang wajar dan tidak ada salahnya untuk dicoba.
Apa yang perlu diperhatikan jika ingin menjalani hubungan dominan dan submisif?

Satu hal yang paling penting dilakukan sebelum memulai hubungan dominan dan submisif adalah persetujuan antara kedua belah pihak, terutama jika Anda ingin menerapkannya dalam aktivitas bercinta.
Selain itu, jika suatu saat Anda berperan sebagai dominan, jangan pernah bersikap egois dengan mengabaikan pendapat dari pasangan.
Contohnya, jika di tengah hubungan intim dengan gaya BDSM pasangan Anda merasa kesakitan dan meminta untuk diakhiri. Jangan ragu untuk mengakhirinya.
Semua tentang hubungan dominan submisif
- Hubungan dominan dan submisif tidak hanya terjadi saat di atas ranjang. Ini juga bisa terjadi dalam bentuk hubungan lain di luar hubungan asmara.
- Anda merupakan seorang dominan ketika lebih banyak memegang kendali dalam hubungan yang dijalin.
- Submisif adalah seseorang yang lebih banyak pasrah tetapi tetap menikmati keinginan pihak dominan.
- Peran dominan dan submisif dalam gaya bercinta BDSM merupakan hal yang wajar selama dilakukan dengan kesepakatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar