backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Berbagai Hal yang Bikin Wanita Berumur Semakin Jarang Berhubungan Seks

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 11/01/2021

    Berbagai Hal yang Bikin Wanita Berumur Semakin Jarang Berhubungan Seks

    Banyak wanita yang semakin jarang atau bahkan menolak berhubungan intim dengan pasangan karena merasa gairah seksnya menurun. Ini adalah hal yang wajar seiring dengan bertambahnya usia. Namun, ini bukan berarti Anda harus cepat puas dengan musim paceklik di kamar tidur Anda. Lantas, apa sih penyebab menurunnya gairah seksual wanita usia 40 tahun ke atas dan bagaimana cara mengatasinya?

    Berbagai hal yang menurunkan gairah seksual wanita usia 40 tahun ke atas

    Ada beragam hal yang menyebabkan gairah seksual wanita usia 40 tahun ke atas bisa menurun drastis. Meski begitu, tidak selamanya jarang berhubungan intim menandakan ada masalah serius yang menghantui rumah tangga Anda. Apa saja itu?

    1. Penyebab fisik

    Ketika usia menua, tidak hanya rambut dan kulit saja yang mengalami penuaan. Organ intim dan reproduksi Anda pun juga ikut berubah. Payudara yang mulai mengendur, misalnya, bisa membuat Anda mungkin jadi tidak lagi percaya diri. Berbagai perubahan vagina, seperti vagina kering atau vagina kendur setelah melahirkan, bisa membuat hubungan seks terasa sakit sehingga Anda memilih untuk absen dari aktivitas ranjang.

    Penurunan gairah seksual wanita usia 40 tahun juga bisa dipengaruhi oleh kerja kandung kemih yang melemah. Kondisi ini disebut inkontinensia urin. Lemahnya kandung kemih menyebabkan perempuan sulit menahan hasrat ingin kencing, termasuk ketika orgasme. Inilah yang bisa membuat mereka menghindari seks dengan pasangan karena takut malu mengompol di tengah sesi bercinta. Inkontinensia urin paling sering terjadi pada wanita yang baru saja melahirkan dan wanita yang mendekati masa menopause.

    Selain itu, wanita pada umumnya juga lebih sulit untuk mencapai orgasme (beberapa bahkan bisa tidak pernah orgasme sama sekali). Hal ini bisa memengaruhi hasrat seks dan keinginan perempuan untuk berhubungan intim dengan pasangan karena merasa minder.

    2. Penurunan hormon

    Berubahnya tingkat hormon dapat berpengaruh kepada gairah seksual wanita seiring bertambahnya usia, seperti:

  • Menopause. Kadar estrogen menurun selama mendekati menopause. Hal ini pada umumnya menyebabkan penurunan minat dalam berhubungan seks dan membuat vagina menjadi kering sehingga seks akan terasa menyakitkan dan tidak nyaman.
  • Masa kehamilan dan menyusui. Perubahan hormon selama masa kehamilan, melahirkan, dan menyusui dapat meredam libido wanita. Kelelahan, perubahan bentuk tubuh, dan rasa tertekan/stres pada masa kehamilan dan setelah melahirkan juga dapat berpengaruh kepada perubahan gairah seksual Anda.
  • 3. Masalah psikologis

    Ada banyak penyebab psikologis yang dapat menyebabkan wanita berumur menghindari berhubungan seks, termasuk:

    • Masalah kesehatan mental, seperti kecemasan atau depresi
    • Stres, seperti stres karena masalah keuangan atau masalah pekerjaan
    • Tingkat kepercayaan diri yang rendah, yang bisa disebabkan oleh perubahan fisik akibat penuaan
    • Memiliki pengalaman seksual yang negatif, seperti kekerasan fisik atau kekerasan seksual
    • Kelelahan. Lelah akibat terjebak rutinitas mengasuh anak atau pekerjaan sehari-hari dapat berpengaruh terhadap rendahnya libido.
    • Tidak merasa terpuaskan. Beberapa wanita hanya bisa terangsang lewat stimulasi klitoris, bukan lewat penetrasi penis. Kebosanan dengan teknik dan posisi yang itu-itu saja juga bisa menurunkan gairah seks wanita.

    4. Sudah menikah lama

    Sebuah studi yang diterbitkan dalam Psychological Medicine menyatakan, dari 2.173 wanita yang diteliti di Finlandia, 2000 wanita melaporkan kehilangan gairah seks akibat pernikahan jangka panjang yang mereka jalani. Tidak semua pasutri seperti ini, namun hilangnya gairah seks setelah bertahun-tahun menikah bukanlah fenomena baru.

    Hal ini kadang dipengaruhi oleh persepsi masyarakat yang percaya bahwa setelah lama menjalin cinta, wajar saja dan tidak apa-apa jika kita tidak lagi bernafsu untuk melakukan hubungan seksual. Pada akhirnya, mereka jadi menerima saja persepsi tersebut karena beranggapan “Tidak apa tidak bercinta, yang penting masih bersama”. Padahal, beragam studi melaporkan bahwa pasangan suami-istri yang setidaknya berhubungan intim seminggu sekali justru memiliki kepuasan berumah tangga yang paling maksimal.

    Penurunan gairah seksual wanita usia 40 tahun ke atas yang sudah menikah lama juga dipengaruhi oleh jebakan rutinitas seks monogami. Wajar untuk Anda dan pasangan untuk merasa bosan dengan satu sama lain, terutama jika Anda berdua sudah tahunan hidup bersama, sehingga Anda tak lagi merasa si dia menggairahkan seperti dulu.

    Ubah kebiasaan berhubungan intim yang basi dan kobarkan kembali gairah bercinta dengan mempertimbangkan melakukan hal-hal baru, seperti mencoba mainan seks, roleplay BDSM atau fantasi seks lainnya, atau hanya sekadar berganti posisi baru.

    5. Penyebab lainnya

    Berbagai macam penyakit, gaya hidup, dan obat-obatan tertentu dapat menyebabkan berkurangnya gairah seksual wanita usia 40 tahun ke atas, termasuk:

    • Penyakit medis. Banyak penyakit non-seksual yang dapat memengaruhi hasrat berhubungan seks, seperti artritis (radang sendi), kankerdiabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, dan penyakit saraf.
    • Obat-obatan. Banyak resep obat-obatan, termasuk beberapa obat antidepresan dan anti kejang yang terkenal sebagai pembunuh libido.
    • Kontrasepsi. Sering kali alat KB tertentu membuat libido wanita menurun. Banyak wanita yang merasakan penurunan nafsu seks ketika menggunakan kontrasepsi. Kontrasepsi yang berpengaruh adalah pil KB, cincin vagina, suntik KB, dan KB implan.
    • Gaya hidup. Terlalu banyak mengonsumsi alkohol dapat merusak gairah seks Anda. Sama seperti narkoba dan rokok, karena rokok dapat menurunkan aliran darah dan dapat meredam libido.
    • Operasi. Seluruh operasi, terutama yang berkaitan dengan dada dan alat kelamin, dapat berakibat kepada penurunan fungsi seksual dan gairah seks.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 11/01/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan