Klamidia dan gonore adalah penyakit infeksi akibat bakteri yang ditularkan melalui aktivitas seksual. Sayangnya, banyak orang mengira gonore adalah klamidia dan begitu juga sebaliknya. Padahal, keduanya punya gejala dan pengobatan yang berbeda. Supaya tidak salah kaprah, simak berbagai perbedaan dari klamidia dan gonore berikut ini.
Perbedaan gejala antara klamidia dan gonore
Baik pria dan wanita tentu dapat mengidap kedua penyakit menular seksual ini. Bahkan, peluang terkena penyakit tersebut antara laki-laki dan pria sama.
Nah, agar tidak tertukar, ini berbagai perbedaan gejala klamidia dan gonore:
Gejala pada klamidia
Gejala yang ditimbulkan oleh klamidia sedikit berbeda dengan gonore.
Biasanya, gejalanya tidak akan muncul selama beberapa minggu setelah Anda terinfeksi, sehingga sulit mendeteksi klamidia sejak dini jika mengandalkan gejala saja.
Bagi wanita yang mengidap klamidia, mereka akan mengalami gejala yang cukup parah daripada pria. Hal tersebut dapat terjadi jika infeksi menyebar ke rahim dan saluran tuba.
Kondisi ini pun cukup berbahaya karena juga menyebabkan penyakit radang panggul.
Pada saat terkena klamidia dan radang panggul, terdapat beberapa gejala yang membedakannya dengan gonore, yaitu:
- Demam
- Terdapat pendarahan pada vagina meskipun tidak sedang menstruasi
- Merasakan nyeri pada panggul
- Terasa sakit saat melakukan hubungan intim
Gejala pada gonore
Kebalikan dari klamidia, penyakit gonore justru tidak menimbulkan gejala yang cukup parah bagi wanita. Justru yang mengalami gejala gonore yang terlihat serius adalah pria, seperti pembengkakan pada kulup penis dan testis.
Nah, kondisi tersebut lebih mudah dideteksi sebagai gonore karena untuk wanita, gejalanya hampir mirip dengan infeksi lainnya.
Misalnya, ketika Anda buang air kecil merasakan sensasi terbakar atau rasa gatal pada pantat. Sebenarnya, hal tersebut hampir mirip dengan gejala klamidia, sehingga terkadang sulit untuk membedakan tanda yang muncul.
Perbedaan jenis bakteri klamidia dan gonore
Nah, selain gejala tentu terdapat perbedaan lain antara kedua penyakit ini, yaitu jenis bakterinya. Jika Anda mengidap klamidia, kemungkinan besar hal tersebut ditularkan oleh bakteri bernama Chlamydia trachomatis.
Walaupun sama-sama tertular oleh bakteri, bakteri yang menghasilkan penyakit gonore tidak sama dengan klamidia, yaitu Neisseria gonorrhoeae.
Oleh karena itu, perbedaan dari gonore dan klamidia bisa dipastikan melalui pemeriksaan dari dokter.
Klamidia dan gonore tidak diobati dengan cara yang sama
Tentu saja karena jenis bakteri yang berbeda, terdapat kemungkinan bahwa pengobatan yang dilakukan akan berbeda.
Walaupun begitu, keduanya dapat disembuhkan dengan antibiotik. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan terjadinya infeksi menular seksual kembali jika Anda pernah mengalaminya.
Pengobatan klamidia
Walaupun sama-sama diatasi dengan antibiotik, jenis yang dipakai untuk menyembuhkan klamidia berbeda dengan pengobatan yang dilakukan untuk gonore.
Nah, berikut ini adalah jenis antibiotik yang sering dipakai untuk mengatasi klamidia.
Doxycycline
Doxycycline adalah obat golongan antibiotik tetrasiklin yang biasa digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri, seperti klamidia.
Dokter akan menyuruh Anda untuk menghabiskan obat ini untuk mencegah resisten terhadap antibiotik.
Walaupun efektif, ternyata antibiotik ini dapat mengganggu perkembangan tulang dan gigi bayi, sehingga tidak cocok untuk ibu hamil. Obat ini diminum sehari dua kali selama seminggu.
Azithromycin
Azithromycin dipakai apabila Anda sedang hamil. Obat ini menjadi pilihan antibiotik yang aman untuk Anda dan janin. Biasanya, obat ini dihabiskan dengan sekali minum
Pengobatan gonore
Selain antibiotik, pengobatan gonore juga dapat dilakukan melalui injeksi. Sangat penting untuk ingat bahwa Anda mempunyai obat sendiri dan tidak boleh mengonsumsi obat-obatan orang lain karena dosis yang berbeda.
Berikut ini beberapa jenis antibiotik yang sering digunakan untuk mengatasi kencing nanah.
Ceftrianxone
Ceftriaxone adalah obat antibiotik yang disuntikan sekali dengan dosis 250 mg. Antibiotik ini bertujuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang sudah sampai di pembuluh darah.
Cefixime
Cefixime digunakan jika ceftriaxone tidak tersedia di daerah Anda. Fungsinya pun sama untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Berbeda dengan ceftriaxone, cefixime diminum satu kali dosis yaitu 400 mg.
Erythromycin
Erythromycin merupakan obat salep antibiotik yang biasa digunakan untuk mengobati gonore pada bayi yang baru lahir. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah radang konjungtiva di mata.
Nah, sekarang Anda sudah mengetahui apa yang saja perbedaan antara klamidia dan gonore, kan?
Akan tetapi, tentu saja Anda harus memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala-gejala di atas dan mendapatkan perawatan yang cocok dengan penyakit Anda.
[embed-health-tool-ovulation]