Saat ejakulasi, pria akan mengeluarkan air mani yang isinya berupa sperma. Air mani ini kemudian membuat sperma dapat bertahan hidup lebih lama hingga bisa mencapai sel telur. Namun, lain halnya dengan masa hidup sperma di luar tubuh. Simak penjelasan mengenai berapa lama sperma dapat bertahan hidup di dalam dan di luar tubuh yang perlu diketahui.
Berapa lama sperma hidup?
Di luar tubuh, sperma biasanya hanya bertahan selama beberapa menit hingga 1 jam, tergantung dengan suhu dan kelembapan lingkungan.
Pada permukaan kering, sperma mati dengan cepat karena kekurangan cairan yang dibutuhkan untuk bertahan.
Dikutip dari Cleveland Clinic, di dalam saluran reproduksi wanita sperma dapat hidup hingga 5 hari dalam lendir serviks yang subur, terutama saat masa ovulasi.
Lingkungan ini memberikan nutrisi dan perlindungan yang optimal bagi sperma, memungkinkan mereka bertahan lebih lama untuk mencapai sel telur.
Di luar masa subur, ketika lendir serviks lebih tebal dan asam, sperma hanya bertahan selama beberapa jam.
Di lingkungan yang tidak mendukung, seperti permukaan kering, sperma akan mati dengan cepat begitu cairan semen mengering, biasanya dalam waktu beberapa menit.
Hal ini terjadi karena sperma membutuhkan kelembapan dan suhu tertentu untuk bertahan hidup.
Ketika cairan semen menguap, sperma kehilangan lingkungan yang mendukung kelangsungan hidupnya.
Di permukaan seperti kain atau kulit, faktanya sperma bertahan sedikit lebih lama jika cairan belum sepenuhnya kering, tetapi tetap tidak mampu bertahan lebih dari beberapa menit.
Lingkungan kering tidak menyediakan nutrisi atau perlindungan yang diperlukan sperma untuk hidup.
Bisakah hamil jika ada air mani di dekat vagina?
Seperti yang sudah dijelaskan sedikit di atas bahwa sperma dapat bertahan hidup baik di luar maupun di dalam vagina.
Namun, berapa lama bertahan atau masa hidup sperma dipengaruhi dengan lingkungan sperma berada. Begitu juga saat kondisi air mani berada di luar, tetapi dekat dengan area vagina.
Saat belum kering, masih ada kemungkinan akan terjadi kehamilan walaupun kemungkinannya sangatlah kecil.
Hal ini karena sperma yang belum kering masih bisa bergerak, apalagi ketika Anda tidak menggunakan pelindung seperti kondom.
Jika air mani masih tetap basah atau lembab, kemampuan sperma bertahan hidup pun meningkat. Ini bisa memuluskan jalan sperma sampai ke leher rahim untuk membuahi sel telur.
Bagaimana dengan masa hidup sperma di air?
Pembicaraan mengenai sperma dapat berenang di air mungkin sering Anda dengar. Banyak yang menganggap bahwa ini adalah kondisi yang bisa terjadi.
Walaupun sperma dapat bertahan hidup di luar tubuh manusia, tetapi tidak berlaku di air.
Ada beberapa alasan yang menjadikan tidak ada masa hidup sperma di dalam air.
Sperma yang berada ia air akan tersebar dan terpisah dari cairan yang melindunginya.
Maka itu, sangat kecil kemungkinannya sperma di dalam air akan masuk ke dalam vagina dan melakukan perjalanan sampai rahim.
Apalagi, dalam bak mandi air panas, suhu air atau bahan kimia akan membunuh sperma dalam hitungan detik.
Ada kemungkinan masa hidup sperma di dalam bak mandi berisi air hangat mencapai beberapa menit.
Namun, kemungkinan sperma di dalam air hangat menemukan jalan sampai ke dalam tubuh wanita dan menyebabkan hamil pun sangat rendah.
Jadi, bisa dikatakan wanita tidak mungkin hamil hanya dengan berenang di kolam renang umum bersama pria yang mengalami ejakulasi.
Berbeda lagi kondisinya ketika Anda melakukan hubungan intim di dalam air dan melakukan ejakulasi di dalam vagina.
Ringkasan
- Sperma dapat bertahan hidup di luar tubuh hanya selama beberapa menit hingga 1 jam, tergantung suhu dan kelembapan lingkungan.
- Dalam saluran reproduksi wanita, sperma dapat hidup hingga 5 hari dalam lendir serviks yang subur, terutama saat masa ovulasi.
- Sperma sulit bertahan di dalam air karena akan tersebar, suhu atau bahan kimia dalam air pun akan membunuh sperma dengan cepat. Kehamilan tidak mungkin terjadi di dalam air tanpa adanya hubungan intim.
[embed-health-tool-ovulation]