Vitamin D termasuk salah satu jenis vitamin yang penting untuk tubuh. Vitamin ini memiliki banyak manfaat untuk menjaga kesehatan tubuh. Maka itu, saat kadar vitamin D di dalam tubuh tidak seimbang, gangguan kesehatan dapat terjadi. Untuk memastikan kondisi tersebut dan mengatehui apa penyebabnya, Anda bisa melakukan tes vitamin D.
Apa itu tes vitamin D?
Tes vitamin D adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur kadar vitamin D di dalam darah.
Pemeriksaan ini umumnya dilakukan untuk memastikan tubuh memiliki cukup vitamin D agar bisa berfungsi dengan baik.
Vitamin D merupakan unsur yang penting untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi serta fungsi otot, saraf, dan sistem imun.
Agar bisa menggunakan vitamin D yang masuk ke dalam tubuh, organ hati (liver) perlu mengubahnya menjadi bentuk vitamin D baru, yakni disebut 25 hidroksivitamin D atau 25(OH)D.
Selanjutnya, ginjal akan menggunakan 25(OH)D untuk membuat vitamin D aktif agar tubuh bisa menggunakan kalsium untuk membetuk tulang dan membantu kerja sel lainnya.
Saat Anda kekurangan atau kelebihan vitamin D, tubuh dapat mengalami sejumlah gangguan kesehatan.
Apa tujuan tes vitamin D?
Tes ini dapat dilakukan untuk mengetahui jumlah kadar vitamin D. Melansir dari Medline Plus, sebagian besar tes ini akan mengukur kadar 25-OH di dalam darah.
Bila Anda punya masalah terkait fungsi tulang maupun penyerapan kalsium, tes ini dapat membantu melihat apakah kekurangan vitamin ini di dalam tubuh yang jadi penyebab kondisi Anda.
Nantinya, ketika ditemukan hasil bahwa kadar vitamin D dalam darah rendah, dokter dapat menyarankan pengobatan dengan suplemen maupun perawatan lainnya.
Siapa yang perlu melakukan tes vitamin D?
Tes vitamin D perlu dilakukan secara rutin pada beberapa orang dengan kondisi tertentu yang membuat tubuh lebih rentan mengalami kekurangan atau defisiensi vitamin D, di antaranya sebagai berikut.
- Berusia lanjut lebih dari 65 tahun.
- Memiliki kulit yang lebih gelap.
- Pernah menjalani operasi untuk menurunkan berat badan.
- Obesitas.
- Tidak mendapat paparan sinar matahari yang cukup.
- Bayi yang hanya minum ASI.
- Osteomalacia.
- Kepadatan tulang rendah yang bisa menyebabkan osteoporosis.
- Rakitis.
Sementara sebagai pemeriksaan lanjutan, dokter mungkin juga akan menyarankan cek kadar vitamin D pada penderita kondisi berikut ini.
- Kadar mineral tidak normal, seperti kasium, fosfat, atau magnesium dalam darah.
- Gangguan atau kelemahan pada tulang (misalnya, osteoporosis).
- Fibrosis kistik.
- Penyakit Crohn.
- Penyakit ginjal.
- Masalah dengan kelenjar paratiroid.
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu yang bisa menurunkan atau meningkatkan kadar vitamin D.
Kondisi di atas dapat menyebabkan penurunan atau peningkatan kadar vitamin D di dalam tubuh.
Peringatan
Untuk mengetahui lebih lanjut apa saja yang perlu Anda persiapkan sebelum mengikuti tes vitamin D, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
Prosedur tes vitamin D
Cek kadar vitamin D umumnya dapat dilakukan tanpa melakukan puasa terlebih dahulu. Namun, hal ini dapat berbeda-beda, tergantung dari peraturan laboratorium dan metode tes yang dilakukan.
Selalu ikuti petunjuk dan arahan dari dokter mengenai apa saja yang perlu Anda persiapkan menjelang tes ini.
Hal ini penting agar pemeriksaan dapat menunjukkan hasil yang akurat dan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
Selanjutnya, Anda bisa mengambil hasil tes sekaligus mendapatkan keterangan dari dokter terkait hasil tes tersebut.