Sebagai salah satu garda terdepan dalam masalah kesehatan, seorang dokter diharapkan dapat menguasai penyakit yang diderita pasien serta mengetahui bagaimana kemunculan penyakitnya. Nah, hal ini ternyata juga dapat digeluti secara khusus oleh dokter spesialis patologi.
Apa itu spesialis patologi?
Patologi adalah salah satu cabang ilmu kedokteran yang berfokus dalam mempelajari penyakit dan bagaimana penyakit tersebut bisa terjadi.
Melalui ilmu ini, dokter bisa mengetahui seperti apa karakter dari suatu penyakit serta tingkat keparahannya.
Dokter yang mendalami bidang ini disebut dokter spesialis patologi.
Dokter spesialis patologi bertanggung jawab untuk membantu menegakkan diagnosis yang paling akurat agar pasien bisa mendapatkan perawatan yang tepat.
Tanggung jawab ahli patologi meliputi pemeriksaan jaringan tubuh, melakukan tes laboratorium, dan membantu jalannya pengobatan.
Seorang ahli patolog juga dapat melakukan prosedur biopsi untuk mengambil sampel jaringan tubuh yang nantinya diperiksa kembali di laboratorium.
Untuk menjadi ahli patologi, seseorang harus menempuh pendidikan kedokteran dan menjalani masa co-ass sampai mendapatkan gelar dokter.
Pendidikan dilanjutkan dengan spesialis patologi yang umumnya berlangsung selama 8 semester atau tergantung kebijakan setiap sentra pendidikan.
Para calon patolog juga dapat mendalami dan mempraktikkan ilmunya selama menjalani masa residensi di bawah pelatihan para ahli.
Dua cabang ilmu patologi
Di Indonesia, ilmu patologi terbagi menjadi dua cabang besar, yaitu anatomi dan klinik.
1. Patologi anatomi
Patologi anatomi adalah cabang ilmu yang berfokus pada deteksi penyakit melalui pemeriksaan sampel organ atau jaringan tubuh pasien.
Patolog anatomi biasanya memeriksa penyakit dengan prosedur biopsi (pengambilan jaringan tubuh).
Nantinya, dokter akan mengidentifikasi adanya kelainan pada sampel yang diambil, contohnya untuk mendiagnosis dan menganalisis tingkat keparahan kanker atau tumor.
Beberapa prosedur yang dapat dilakukan oleh patolog anatomi meliputi sebagai berikut.
- Inspeksi umum atau pemeriksaan sampel jaringan dengan mata telanjang, kaca pembesar, atau mikroskop standar.
- Pemeriksaan jaringan sel, termasuk yang diperoleh melalui bedah biopsi atau melalui jarum halus.
- Pemeriksaan mikroskopis jaringan untuk mengidentifikasi adanya struktur yang abnormal pada jaringan tubuh.
- Teknik sitogenik jaringan untuk mengidentifikasi kelainan pada kromosom dalam tubuh pasien.
- Pemeriksaan struktur sel menggunakan alat mikroskop elektron.
2. Patologi klinik
Pada bidang ini, pemeriksaan berfokus pada pengamatan sampel cairan tubuh seperti darah, urine, cairan sendi, sumsum tulang, dan dahak.
Patolog klinik memiliki peran untuk mendeteksi dan menafsirkan kadar kimia tertentu dalam tubuh beserta reaksinya.
Para ahli dalam bidang ini dapat menentukan apakah pasien memiliki suatu penyakit dari pengamatan kadar mineral, kolesterol, gula darah, atau antibodinya.
Berbagai prosedur yang dilakukan oleh patolog klinik termasuk di bawah ini.
- Pemeriksaan makroskopik untuk melihat kelainan pada warna atau kepadatan dari sampel cairan yang telah diambil.
- Pemeriksaan mikroskopik untuk memeriksa adanya partikel yang tidak dapat dilihat dengan mata telnjang pada sampel cairan, misalnya seperti bakteri atau virus.
- Menentukan apakah sampel tersebut berada pada rentang penilaian yang normal, misalnya saat menentukan tekanan darah normal atau tinggi.
- Tes kultur laboratorium untuk menumbuhkan dan mengidentifikasi bakteri, jamur, serta virus penyebab penyakit.
Bidang patologi dan kegunaannya
Selain itu, spesialis patologi juga mencakup bidang ilmu yang berbeda-beda. Di bawah ini berbagai cabang ilmu yang dipelajari di bidang kedokteran ini.
1. Sitopatologi
Sitopatologi berfokus terhadap pengamatan perubahan sel tubuh karena suatu penyakit, sering dilakukan untuk mendiagnosis kanker.
2. Dermatopatologi
Dermatopatologi merupakan gabungan patologi dengan dermatologi. Bidang ini berperan untuk mengamati penyakit dari sampel biopsi kulit. Dapat mendiagnosis penyakit kulit yang umum dan beberapa penyakit imun tertentu.
3. Patologi kimia
Patologi kimia mempelajari zat organik dan anorganik dalam cairan tubuh, dapat mencakup perubahan dalam berbagai zat dalam darah dan cairan tubuh atau mendeteksi penanda tumor, hormon, racun, dan zat dari obat-obatan teraupetik maupun yang terlarang.
4. Informatika klinis
Informatika klinis adalah ilmu tentang sistem informasi, database, serta kontrol kualitas dan jaminan dalam proses diagnosis penyakit.
5. Patologi forensik
Ahli patologi forensik bertugas untuk mengidentifikasi penyebab dan rekonstruksi kematian pada orang-orang yang meninggal secara tidak terduga atau karena tindak kekerasan. Ini melibatkan pemeriksaan otopsi ke organ tubuh eksternal dan internal.
6. Hematologi
Hematologi mempelajari tentang penyakit yang berhubungan dengan kelainan darah seperti anemia, leukemia, dan hemofilia.
7. Mikrobiologi
Mikrobiologi berfokus pada penyakit-penyakit menular yang disebabkan oleh agen infeksi seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit. Terkadang ahli mikrobiologi juga berperan dalam perawatan pasien.
8. Imunopatologi
Melibatkan ilmu tentang sistem kekebalan serta gangguan yang disebabkan oleh sistem imun yang tidak berfungsi dengan baik.
9. Patologi genetik
Mencakup uji genetik pasien untuk mendiagnosis kondisi kronis atau mengetahui adanya kemungkinan penyakit karena kelainan genetik dan penyakit bawaan (kongenital).
10. Neuropatologi
Neuropatologi atau patologi saraf merujuk pada studi tentang sistem saraf yang akan membantu dokter mendiagnosis penyakit saraf atau otak.
11. Patologi anak
Sesuai dengan namanya, patologi anak bertujuan untuk memeriksa penyakit pada bayi dan anak-anak.
Pada kesehariannya, spesialis patologi cukup jarang bertemu dengan pasien. Jam kerjanya pun cenderung teratur seperti jadwal kerja pada umumnya.
Meski demikian, ada kalanya spesialis dalam bidang ini juga harus melakukan kunjungan pada pasien demi memastikan bahwa mereka telah mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kondisinya.
[embed-health-tool-bmi]