Ingin memberikan perawatan terbaik bagi anjing Anda? Sterilisasi bisa menjadi salah satu langkahnya. Sterilisasi tidak hanya bermanfaat untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, tapi juga dapat mengurangi berbagai risiko penyakit pada anjing.
Apa lagi manfaat yang bisa didapatkan dari sterilisasi? Adakah persyaratan khusus yang perlu disiapkan? Temukan jawabannya melalui uraian berikut.
Apa itu steril anjing?
Sterilisasi anjing adalah proses pembedahan atau operasi untuk mengangkat organ reproduksi anjing agar tidak bisa lagi berkembangbiak.
Pada anjing jantan, proses steril dilakukan dengan mengangkat kedua testisnya. Metode ini dikenal sebagai kastrasi atau orchiectomy.
Sementara itu, steril anjing betina dilakukan dengan cara mengangkat ovarium, tuba falopi, dan rahim. Prosedur ini dikenal dengan ovariohysterectomy.
Selain mencegah kehamilan dan mengontrol populasi, sterilisasi memiliki manfaat untuk menurunkan risiko berbagai masalah kesehatan anjing peliharaan Anda.
Manfaat dan tujuan sterilisasi anjing
Sterilisasi adalah salah satu bentuk perawatan anjing sehingga perlu benar-benar dipertimbangkan. Steril anjing jantan dan betina dapat memberikan manfaat sebagai berikut.
1. Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
Sterilisasi adalah cara paling efektif untuk mencegah kehamilan. Pasalnya, organ reproduksi anjing akan diangkat sehingga pembuahan antara anjing jantan dan betina tidak akan bisa terjadi.
Sterilisasi patut menjadi pertimbangan utama jika Anda memelihara anjing dengan jenis kelamin yang berbeda. Terlebih, anjing Anda memiliki kemungkinan saling membuahi saudaranya.
2. Mengurangi perilaku agresif
Melansir laman The Humane Society of the United States, sterilisasi anjing dapat mengurangi perilaku agresif dan gonggongannya yang berlebihan.
Anjing yang sedang berahi biasanya juga lebih susah diatur. Itu artinya, sterilisasi bisa menjadi salah satu metode untuk menjinakkannya.
Sterilisasi juga dipercaya bisa mengurangi kebiasaan anjing jantan buang urine sembarangan atau spraying.
Kapan waktu terbaik untuk sterilisasi anjing?
Laman American Animal Hospital Association menyebutkan bahwa sterilisasi anjing jantan maupun betina sebaiknya dilakukan ketika mereka mencapai kematangan seksual atau sekitar usia 6–12 bulan. Anjing berukuran besar biasanya membutuhkan sterilisasi pada usia yang sedikit lebih tua. 3. Mengurangi risiko beberapa penyakit
Sama seperti steril pada kucing, anjing yang disterilisasi bisa memiliki kondisi kesehatan yang lebih baik karena risikonya terhadap beberapa penyakit berkurang.
Kebiri anjing betina akan mengurangi risiko mereka terhadap infeksi, kanker rahim, dan kanker ovarium. Ini adalah penyakit yang cukup umum dialami hewan peliharaan yang tidak dikebiri.
Sementara itu, kebiri anjing jantan akan mengurangi risiko tumor testis dan berbagai masalah terkait prostat.
Karena anjing yang dikebiri cenderung tidak terlalu liar, risiko mereka mengalami abses karena luka perkelahian juga akan berkurang.
4. Mengontrol populasi anjing
Melihat anjing liar di jalanan memang kerap memberikan kebahagiaan tersendiri. Akan tetapi, perlu Anda ingat bahwa overpopulasi anjing bukanlah hal yang baik.
Anjing liar di jalanan cenderung tidak mendapatkan perawatan yang mencukupi sehingga mereka sebenarnya mungkin menderita.
Belum lagi, beberapa penyakit pada anjing bisa menular ke manusia. Untuk mencegah overpopulasi, mereka perlu disterilisasi.
5. Mencegah stres saat musim kawin
Selama musim kawin, hewan peliharaan Anda akan menjadi lebih sensitif sehingga risikonya untuk stres pun meningkat. Belum lagi, anjing jantan sering kali harus berkelahi untuk memperebutkan betina.
Sterilisasi memang tidak menghilangkan berahi anjing sepenuhnya, tetapi akan menguranginya. Dengan begitu, risiko mereka merasa stres selama musim kawin bisa berkurang.
6. Menjaga kebersihan rumah
Manfaat lain dari steril anjing adalah menjaga kebersihan rumah. Pasalnya, prosedur ini akan mengurangi kebiasaan anjing jangan kencing sembarangan atau spraying untuk menandai wilayahnya.
Hasil kebiri yang membuat anjing lebih mudah diatur juga akan meminimalkan perilakunya yang terkadang menimbulkan kekacauan di dalam rumah.
Prosedur sterilisasi anjing
Sebelum menjalani sterilisasi, dokter akan memastikan beberapa hal terlebih dahulu terkait kondisi kesehatan anjing Anda.
Selain dari segi usia, dokter mungkin meminta Anda mengendalikan berat badannya terlebih dahulu jika anjing mengalami obesitas. Dokter juga perlu memastikan bahwa anjing sehat.
Anjing yang akan dikebiri akan diminta berpuasa selama 6–8 jam sebelum tindakan, tetapi masih boleh minum sampai dua jam sebelumnya.
Dokter biasanya melakukan operasi pada pagi hari supaya anjing bisa berpuasa lebih nyaman di malam harinya.
Setelah melalui serangkaian persiapan, dokter akan memberikan obat penenang sebelum membius total hewan peliharaan Anda.
Ketika bius sudah bekerja, dokter akan memulai pembedahan untuk mengangkat organ reproduksinya.
Anjing betina akan menerima sayatan pada bagian tengah perut. Sementara itu, sayatan untuk anjing jantan akan dilakukan tepat di atas testisnya.
Setelah organ reproduksi berhasil diangkat, dokter akan menjahit sayatan dan menutup bekas luka operasi menggunakan kain pembalut dan plester.
Anjing yang selesai disteril akan dipindahkan ke ruang pemulihan untuk dipantau sampai efek anestesinya hilang.
Cara merawat anjing setelah sterilisasi
Biasanya, anjing boleh langsung pulang setelah beberapa jam pascaoperasi. Dokter hewan mungkin memakaikan mereka kalung pelindung atau buster collar untuk mencegahnya menjilati bekas luka operasi.
Selain itu, dokter mungkin menyarankan beberapa perawatan rumahan berikut untuk mendukung proses pemulihan pascasterilisasi.
- Jangan biarkan anjing terlalu banyak bermain di luar selama 7–10 hari pasca-operasi.
- Periksa bekas luka operasi setiap hari untuk memastikan ada-tidaknya tanda infeksi, seperti pembengkakan atau keluarnya nanah.
- Tempatkan anjing di ruangan yang aman dan tenang.
Beberapa dokter mungkin menyarankan pemilik anjing untuk melakukan kontrol sekitar 7–10 hari setelah operasi.
Akan tetapi, Anda boleh mendatangi dokter sebelum waktu tersebut jika melihat tanda infeksi atau mengkhawatirkan kondisi anjing pasca-operasi.
Kesimpulan
- Sterilisasi anjing jantan akan dilakukan dengan mengangkat kedua testisnya. Sementara itu, tindakan steril anjing betina akan dilakukan dengan mengangkat ovarium, tuba falopi, dan rahimnya.
- Selain menghentikan reproduksi, sterilisasi bermanfaat untuk mengurangi perilaku agresif, meminimalkan risiko beberapa penyakit, dan mencegahnya dari stres saat musim kawin.
- Sebelum disterilisasi, dokter perlu memastikan bahwa anjing Anda berada dalam kondisi sehat, tidak kelebihan berat badan, dan sudah cukup umur.
- Setelah menjalani sterilisasi, anjing perlu beristirahat selama 7–10 hari. Tak jarang, dokter juga meminta pemilik anjing untuk melakukan kontrol selama waktu-waktu tersebut.
[embed-health-tool-bmi]