Beberapa pemilik kucing atau anabul (anak bulu) memilih untuk mensteril peliharaan mereka. Lalu, seperti apa prosedur steril kucing? Apa saja manfaat dari prosedur ini untuk kesehatan kucing dan lingkungan? Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.
Apa itu steril kucing?
Sterilisasi atau steril kucing adalah prosedur bedah untuk mengangkat organ reproduksi kucing, yakni testis pada kucing jantan serta ovarium dan rahim pada kucing betina.
Pengangkatan organ inilah yang dapat menghilangkan kemampuan kucing untuk bereproduksi.
Prosedur yang dilakukan oleh dokter hewan ini punya tujuan utama untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan mengontrol populasi kucing di suatu lingkungan.
Selain itu, prosedur yang beberapa orang sebut sebagai kebiri kucing ini juga bisa menurunkan risiko masalah kesehatan tertentu pada peliharaan Anda.
Manfaat steril kucing
Sterilisasi adalah salah satu perawatan kucing yang perlu Anda perhatikan. Dengan melakukan hal ini, Anda bisa mendukung anabul untuk hidup lebih sehat.
Mengebiri kucing juga punya beragam manfaat, baik bagi kucing itu sendiri, manusia, dan lingkungannya.
1. Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
Steril atau pengebirian merupakan satu-satunya cara yang efektif 100% untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan pada kucing peliharaan.
Ini penting bila Anda memelihara kucing dengan jenis kelamin yang berbeda. Pasalnya, kucing bisa kawin dengan saudaranya atau bahkan orangtuanya sendiri.
2. Mengendalikan populasi kucing
Dilansir dari laman Cats Protection UK, kucing betina dapat melahirkan hingga 18 anak kucing tiap tahunnya. Prosedur steril menjadi cara ampuh untuk mengendalikan populasi kucing.
Dengan mencegah kehamilan secara berlebihan, Anda membantu mengurangi populasi kucing liar dan menurunkan risiko masalah kesehatan.
3. Menurunkan risiko penyakit tertentu
Sterilisasi bisa membantu mengurangi risiko penyakit reproduksi pada kucing jantan dan betina. Pada kucing jantan, salah satu manfaat steril ialah mencegah gangguan prostat.
Sementara pada kucing betina, prosedur ini mampu mengurangi risiko infeksi rahim (pyometra), kanker ovarium, hingga kanker payudara di kemudian hari.
4. Mengurangi keinginan untuk berkeliaran
Kebiri pada kucing jantan juga mengurangi dorongan mereka untuk mencari betina. Hal ini bisa menurunkan peluang kucing tersesat atau terluka akibat perkelahian.
Mencegah anabul berkelahi dengan kucing liar juga membantu mencegah infeksi, seperti FeLV (feline leukemia virus) dan FIV (feline immunodeficiency virus).
5. Mencegah stres akibat musim kawin
Perkelahian kucing jantan tentu tidak terhindarkan saat musim kawin. Stres pada kucing dapat menjadi masalah jika kucing kalah berkelahi dalam memperebutkan betina.
Sterilisasi pada kucing mampu menghilangkan dorongan seksualnya. Hal ini membantu kucing agar tetap tenang dan tidak merasa cemas sepanjang tahun.
6. Menjaga kebersihan rumah
Manfaat lainnya dari steril kucing peliharaan adalah menjaga kebersihan rumah. Hal ini mengurangi kebiasaan kencing sembarangan atau spraying yang dilakukan kucing jantan untuk menandai wilayah.
Pengangkatan testis juga mengurangi produksi testosteron. Hormon inilah yang menimbulkan perilaku seperti kabur dari rumah, bersuara berlebihan, dan berkelahi.
Kapan waktu terbaik untuk kucing disteril?
Kucing bisa disterilisasi pada usia berapa pun. International Cat Care menyarankan Anda untuk mensterilkan kucing pada usia sekitar empat bulan. Hal ini karena kucing betina umumnya sudah mencapai kematangan seksual dan bisa melahirkan anak kucing pada usia ini. Prosedur sterilisasi kucing
Selain memastikan kucing sudah cukup umur, ada beberapa syarat yang harus Anda ketahui sebelum melakukan sterilisasi pada kucing peliharaan.
Anabul harus dalam kondisi sehat dan minimal puasa enam jam sebelum prosedur. Bagi betina, pastikan mereka tidak sedang dalam kondisi hamil maupun menyusui.
Prosedur sterilisasi melibatkan pemberian anestesi umum sehingga kucing tidur dan tidak merasakan sakit selama disteril.
Sterilisasi kucing jantan melibatkan pengangkatan testis (orchiectomy). Dokter hewan membuat sayatan kecil pada kantong testis atau skrotum untuk mengangkat testis.
Setelah testis kucing berhasil diangkat, dokter akan menjahit sayatan hingga tertutup.
Sementara itu, sterilisasi pada kucing betina akan melibatkan pengangkatan ovarium dan rahim (ovariohysterectomy) melalui sayatan pada sisi perut kucing.
Dokter hewan akan mencukur bulu kucing untuk menjaga kebersihan area sayatan. Selanjutnya, dokter akan mencari serta mengangkat ovarium dan rahim dari kucing betina yang disteril.
Setelah pengangkatan berhasil, dokter akan menjahit sayatan dan menutup luka bekas operasi dengan kain pembalut dan plester.
Kucing yang selesai disteril akan ditempatkan di ruang pemulihan. Kondisi kucing akan dipantau sampai mereka bangun karena efek anestesi yang mulai berkurang.
Cara merawat kucing setelah sterilisasi
Anabul bisa pulang pada hari yang sama setelah sterilisasi. Kucing Anda mungkin akan mengantuk atau berperilaku aneh akibat efek anestesi yang belum hilang sepenuhnya.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu Anda perhatikan ketika merawat kucing yang baru disteril.
- Tempatkan kucing di ruangan yang aman dan tenang hingga benar-benar pulih.
- Periksa bekas luka operasi setiap hari untuk melihat tanda-tanda infeksi, seperti kulit kemerahan, bengkak, atau keluar nanah.
- Kenakan corong (collar) pada kucing untuk mencegahnya menjilati atau menggaruk bagian bekas luka operasi.
- Sebaiknya, berikan makanan basah (wet food) dan selalu sediakan air dengan jumlah yang cukup untuk mendukung proses pemulihan.
Jika Anda mempertimbangkan untuk mensterilkan kucing peliharaan, bicarakanlah dengan dokter hewan untuk mendapatkan saran perawatan yang tepat.
Kesimpulan
- Sterilisasi bermanfaat untuk mengendalikan populasi kucing dan menurunkan risiko penyakit tertentu pada kucing jantan dan betina.
- Prosedur steril kucing bisa dilakukan pada usia sekitar empat bulan, yang melibatkan pengangkatan testis pada jantan serta ovarium dan rahim pada betina.
- Kucing bisa pulang pada hari yang sama setelah sterilisasi. Perawatan pascasteril mencakup pemantauan luka operasi dan pemberian makanan yang sesuai.
- Bicarakan dengan dokter hewan Anda untuk mendapatkan saran perawatan yang tepat.
[embed-health-tool-bmi]