backup og meta

Mengenal Polyglot dan Tips Menguasai Bahasa Asing

Mengenal Polyglot dan Tips Menguasai Bahasa Asing

Polyglot adalah suatu istilah yang digunakan untuk orang-orang yang mahir berbicara, menulis, atau membaca dalam banyak bahasa. Lantas, bisakah Anda menjadi seorang polyglot? Yuk, cari tahu berbagai tips mudahnya lewat uraian berikut ini.

Apa itu polyglot?

tips belajar bahasa

Secara harfiah, polyglot atau poliglot dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya orang yang pandai dalam berbagai bahasa. Mereka dapat mengetahui, menggunakan, dan menulis dalam banyak bahasa.

Polyglot berasal dari bahasa Yunani, yakni polyglōttos. Kata ini terdiri dari gabungan kata poly- yang berarti banyak dan glōtta yang berarti bahasa.

Menurut Merriam-Webster Dictionary, istilah polyglot juga bisa digunakan sebagai sinonim dari multilingual yang berasal dari bahasa Latin dengan arti yang sama.

Belum ada kesepakatan berapa bahasa yang harus dikuasai agar Anda bisa dikatakan polyglot. Akan tetapi, setidaknya Anda perlu menguasai lebih dari dua bahasa.

Hal ini karena orang yang memakai dua bahasa dengan baik disebut sebagai bilingual atau dwibahasawan.

Tokoh Indonesia yang menguasai banyak bahasa

Presiden Indonesia Soekarno dikenal sebagai seorang polyglot. Dalam buku berjudul King of the Mountain: The Nature of Political Leadership, dijelaskan bahwa ia berbicara bahasa Jawa, Sunda, Bali, Indonesia, Belanda, Jerman, Inggris, Prancis, Arab, dan Jepang.

Manfaat jadi polyglot untuk kesehatan

manfaat poliglot

Menurut sebuah riset yang berjudul Multilingualism and Personal Health Benefits: Connecting the Dots, menjadi seorang poliglot atau menguasai berbagai bahasa memberikan suatu keuntungan tersendiri dalam era globalisasi.

Riset ini juga menjelaskan sejumlah manfaat dari menjadi seorang polyglot. Berikut beberapa contohnya.

1. Mempertajam pikiran

Mempelajari bahasa baru dapat membantu mempertajam pikiran Anda. Hal ini karena belajar bahasa kedua mempunyai dampak lebih tinggi pada perkembangan struktur otak.

Para peneliti menemukan bahwa orang yang menguasai dua bahasa punya badan otak yang lebih tebal dan materi abu-abu yang lebih besar di dalam otaknya.

Materi abu-abu merupakan bagian otak yang mengandung banyak sekali saraf. Bagian ini berperan penting dalam pengolahan informasi, gerak tubuh, ingatan, dan emosi.

2. Mempermudah pengambilan keputusan

Sebuah studi dari University of Chicago menemukan poliglot lebih mudah untuk mengambil keputusan dibandingkan dengan orang yang menguasai satu bahasa (monolingual).

Hal ini berkat pengalaman dalam penggunaan bahasa. Hasilnya, orang yang multilingual lebih terlatih dalam mengambil keputusan yang lebih masuk akal daripada orang-orang monolingual.

3. Membantu memperluas jaringan

Saat belajar bahasa baru, kebanyakan dari Anda juga pasti mempelajari budaya terkait bahasa tersebut. Misalnya, Anda belajar yang belajar bahasa Korea mungkin juga punya ketertarikan dengan K-pop maupun drakor.

Dengan begitu, Anda bisa merasa lebih percaya diri untuk berbicara dan menjalin pertemanan dengan orang yang berasal dari negara tersebut. 

4. Menurunkan risiko penyakit Alzheimer dan demensia

Tak hanya manfaat jangka pendek, studi dalam jurnal Trends In Cognitive Sciences (2012) juga menemukan bahwa polyglot berisiko lebih rendah terhadap penyakit Alzheimer dan demensia.

Pasalnya, orang yang mempelajari bahasa baru selama hidupnya lebih sering mengasah otaknya. Ini membuat kinerja otak makin baik sehingga mereka terhindar dari risiko gangguan kognitif.

Tips mudah belajar banyak bahasa asing

tips belajar bahasa asing

Pada dasarnya, polyglot bukanlah sebuah talenta yang dibawa sejak lahir. Orang awam pun dapat mahir berbicara, menulis, atau membaca dalam banyak bahasa asal giat berlatih.

Berikut ini beberapa metode yang bisa Anda lakukan untuk belajar bahasa asing dengan lebih mudah dan lancar.

1. Perbanyak kosakata yang tepat

Makin banyak kosakata yang dikuasai, maka makin cepat Anda belajar bahasa baru. Saat pertama kali belajar bahasa baru, cukup cari tahu kata atau frasa apa saja yang biasa digunakan saat berkomunikasi.

Buatlah catatan untuk mengembangkan kemampuan menulis Anda. Selain itu, Anda juga bisa mencatat secara rutin pada aplikasi belajar bahasa yang tersedia di ponsel pintar.

2. Pelajari tata bahasa dari bahasa asing

Setelah Anda memiliki perbendaharaan kata yang kuat, kini saatnya mempelajari tata bahasa (grammar). Cobalah menerjemahkan buku favorit Anda, tetapi dalam versi bahasa asing.

Coba juga untuk membaca buku dalam bahasa asing dan terjemahkan baris demi baris. Pelajari bagaimana kata atau frasa yang telah Anda pelajari bisa tersusun menjadi sebuah kalimat yang utuh.

3. Lakukan variasi dalam belajar bahasa

Belajar menjadi seorang polyglot tentu bukanlah proses yang mudah. Terkadang, mempelajari hal baru secara berulang kali juga membuat Anda jenuh dan bosan.

Anda bisa melakukan berbagai variasi metode belajar, misalnya dengan menerjemahkan lirik lagu, menonton film atau acara TV, hingga melakukan permainan interaktif.

4. Temukan partner belajar bahasa

Tidak ada salahnya mengajak orang lain yang fasih berbahasa asing untuk menjadi lawan bicara. Anda pun bisa bergabung dengan komunitas, seperti Polyglot Indonesia.

Dalam komunitas ini, Anda bisa berbagi pengalaman tentang belajar bahasa asing. Anda bisa sekaligus mengasah sejauh mana kemampuan bahasa yang sudah dipelajari.

5. Jangan takut berbicara

mengikuti komunitas

Seiring dengan perkembangan Anda, jangan takut berbicara sepenuhnya dalam bahasa asing. Coba mulai dengan 30–60 menit untuk berbicara hanya dalam bahasa asing, lalu tingkatkan durasinya bahkan hingga seharian penuh.

Apabila Anda sedang bersama komunitas polyglot, jangan ragu memulai pembicaraan dengan orang lain. Cobalah berfokus pada topik tertentu agar percakapan dapa terus mengalir.

6. Jaga kuantitas dan kualitas belajar

Menurut sebuah artikel yang diterbitkan University of North Carolina, kunci utama untuk belajar bahasa ialah meniru dan menghafal melalui pengulangan.

Itulah kenapa penting untuk selalu menjaga kuantitas dan kualitas belajar supaya Anda lebih mudah dalam mempelajari bahasa asing.

Mulailah untuk fokus dengan porsi-porsi kecil materi pembelajaran, lalu beralihlah ke topik yang menyeluruh dari awal sampai Anda benar-benar paham.

Menguasai banyak bahasa asing dan menjadi seorang polyglot tentu bukanlah proses yang instan. Jadi, penting bagi Anda memiliki komitmen yang kuat selama menjalaninya.

Sementara itu, janganlah terpaku dalam satu materi pembelajaran saja. Coba konsisten untuk meningkatkan ke level yang lebih tinggi agar Anda bisa berkembang.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Polyglot Definition & Meaning. Merriam-Webster. (2022). Retrieved 5 July 2022, from https://www.merriam-webster.com/dictionary/polyglot

Learning Languages. Learning Center – University of North Carolina. (2022). Retrieved 5 July 2022, from https://learningcenter.unc.edu/tips-and-tools/learning-a-second-language/

Tips on Studying a Foreign Language. University of Houston. (2008). Retrieved 5 July 2022, from https://www.uh.edu/ussc/launch/services/handouts/Handouts/Tips-On-Studying-A-Foreign-Language.pdf 

Thinking in a foreign language helps economic decision-making. University of Chicago. (2012). Retrieved 5 July 2022, from https://news.uchicago.edu/story/thinking-foreign-language-helps-economic-decision-making

Lova, C., & Carina, J. (2019). Komunitas Polyglot, Tempatnya Orang-orang yang Fasih Lebih dari Satu Bahasa Asing…. Kompas.com. Retrieved 5 July 2022, from https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/29/06000071/komunitas-polyglot-tempatnya-orang-orang-yang-fasih-lebih-dari-satu?page=all

H. Al Aqad, M. (2022). Multilingualism and Personal Health Benefits: Connecting the Dots. Multilingualism – Interdisciplinary Topics. https://doi.org/10.5772/intechopen.99855

Klein, D., Mok, K., Chen, J., & Watkins, K. (2014). Age of language learning shapes brain structure: A cortical thickness study of bilingual and monolingual individuals. Brain And Language, 131, 20-24. https://doi.org/10.1016/j.bandl.2013.05.014

Bialystok, E., Craik, F., & Luk, G. (2012). Bilingualism: consequences for mind and brain. Trends In Cognitive Sciences, 16(4), 240-250. https://doi.org/10.1016/j.tics.2012.03.001

Amunts, K., Schleicher, A., & Zilles, K. (2004). Outstanding language competence and cytoarchitecture in Broca’s speech region. Brain And Language, 89(2), 346-353. https://doi.org/10.1016/s0093-934x(03)00360-2

Ludwig, A. M. (2002). King of the Mountain: The Nature of Political Leadership (Illustrated ed.). University Press of Kentucky.

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Mulai Sejak Dini, Ini 10 Cara Jitu Mengajari Anak Bahasa Inggris

Kapan Sebaiknya Anak Diperkenalkan dengan Bahasa Kedua?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan