backup og meta

Ini Akibatnya Pada Mata Jika Anda Menatap Matahari Dengan Mata Telanjang

Ini Akibatnya Pada Mata Jika Anda Menatap Matahari Dengan Mata Telanjang

Pernahkah Anda iseng mendongak ke atas menatap langit di siang bolong? Jarang yang bisa sukses karena mata terlanjur kesilauan dengan pancaran sinar matahari yang terlalu panas dan terang. Namun sekali-kali pernah mencoba menatap matahari langsung dengan mata telanjang. Ini yang bakal terjadi pada mata Anda jika Anda nekat memelototi sang surya.

Cahaya matahari menyilaukan mata

Ternyata, refleks memicingkan mata atau buru-buru mencari peneduh saat berlama-lama di bawah paparan sinar matahari — baik itu dengan “memayungi” wajah dengan tangan atau pakai kacamata hitam — bukan cuma gara-gara kepanasan atau kesilauan. Ini merupakan reaksi otomatis dan naluriah setiap manusia untuk sebisa mungkin menghindari kontak langsung dengan sinar matahari demi keselamatan dirinya.

Mata sangat sensitif dengan cahaya yang terang. Matahari pada dasarnya merupakan sumber ledakan panas mahadashyat yang terjadi tanpa henti. Begitu Anda memutuskan untuk melihat matahari dengan mata telanjang, sengatan sinar matahari dapat menyebabkan kerusakan mata serius dan kadang tak mungkin dipulihkan. Sinar UV adalah jenis sinar matahari yang paling bisa merusak mata, terutama bila dipantulkan pasir, salju, atau air.

Yang terjadi pada mata ketika menatap matahari dengan mata telanjang

Sinar matahari yang jatuh tepat di mata akan membakar bola mata. Proses ini sangat mirip dengan bagaimana sinar matahari bisa membakar kulit, yang mungkin pernah Anda alami ketika panas-panasan di luar.

Ketika Anda memandang tepat ke arah matahari barang sebentar saja, panas yang dipancarkan oleh sinar UV akan terkonsentrasi sangat dashyat pada kornea (lapisan terluar mata yang transparan) sehingga kornea mulai melepuh dan retak.

Kerusakan mata akibat paparan sinar matahari langsung dikenal dengan fotokeratitis. Gejala biasanya muncul beberapa jam setelah paparan pertama dan diawali dengan produksi air mata berlebihan, mata merah dan meradang, kemudian timbul sensasi kesat berpasir seperti Anda sedang menggosokkan mata dengan kertas amplas.

Jika Anda berani dan tahan untuk menatap matahari lebih lama lagi, kemudian Anda akan mengalami kerusakan retina dan makula. Retina merupakan jaringan di bagian belakang mata untuk meproyeksikan gambar ke otak, yang amat sensitif terhadap cahaya.

Hantaran cahaya ultra-panas dari matahari yang menembus retina bisa langsung membakar dan menghanguskan retina. Parahnya lagi, retina tidak memiliki reseptor rasa sakit. Jadi, Anda tidak tahu kerusakannya telah terjadi sampai terlambat.

mengatasi heat stroke serangan panas

Berlama-lama menatap matahari langsung bisa bikin buta

Hal ini dibuktikan oleh sebuah eksperimen dari Mark Thompson, seorang astronomer sekaligus presenter TV. Dilansir dari IFL Science, Thompson bereksperimen menggunakan mata babi yang sudah mati, yang diletakkan untuk melihat sinar matahari melalui teleskop selama 20 menit. Dalam rentang waktu tersebut, sinar matahari sudah membakar kornea mata babi.

Mata babi memiliki kemiripan dengan mata manusia. Oleh karena itu, eksperimen ini cukup mewakili dampak yang mungkin terjadi pada mata dan penglihatan jika Anda benar-benar nekat menguji nyali untuk memelototi matahari.

Retina yang terbakar akibat paparan sinar UV berlebihan dapat menyebabkan mata buta sebagian, yang berbentuk lingkaran hitam tepat di tengah bidang penglihatan Anda. Pada kebanyakan kasus, hilang penglihatan ini bersifat sementara. Namun tak menutup kemungkinan bisa sampai menyebabkan kebutaan permanen.

Beragam studi ilmiah dan penelitian dari program luar angkasa Amerika Serikat bahkan menunjukkan bahwa paparan radiasi UV dalam “porsi kecil” sekalipun yang berlanjut selama periode bertahun-tahun dapat meningkatkan risiko Anda terkena katarakpterygium dan pinguecula.

Melindungi mata saat beraktivitas di bawah sinar matahari

Bisakah manusia benar-benar langsung buta setelah melihat matahari? Mungkin tidak selalu. Namun kerusakan yang Anda alami bisa amat parah sehingga mata tidak akan lagi bisa melihat dengan baik secara mendetail.

Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk melindungi kesehatan mata saat beraktivitas di luar ruangan, sementara cuaca sedang terik-teriknya. Pakailah topi yang berpinggiran lebar atau kenakan kacamata hitam.

Namun, sepasang kacamata hitam biasa tidak akan cukup melindungi mata dari sinar UV. Anda perlu kacamata hitam yang memiliki lapisan UV protection dengan kadar perlindungan 100%. Pastikan juga ada label UV 400nm tertera pada kacamata hitam yang Anda pakai.

Bagaimana dengan warna lensanya? Lensa hitam mungkin adalah pilihan yang terbaik. Namun alternatifnya, Anda bisa memilih kacamata berlensa abu-abu yang dapat mengurangi kecerahan dan silau. Warna lensa dengan nuansa hijau, cokelat tua kemerahan, hingga pink kemerahan juga dapat mengurangi mata lelah dalam cahaya yang terang.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

This Demonstration With A Pig’s Eye Shows Why You Should NEVER Look At The Sun Through A Telescope. http://www.iflscience.com/space/why-you-don-t-look-sun-through-telescope/. Diakses pada 5 Desember 2017.

Photochemical damage of the retina. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16950247. Diakses pada 5 Desember 2017.

Keeping Your Eyes Safe in the Sun. https://www.verywell.com/uv-eye-safety-3421853. Diakses pada 5 Desember 2017.

Versi Terbaru

08/07/2021

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

10 Merk Kipas Angin Portable Terbaik, Bye-bye Gerah

Mengenal Porfiria, Penyakit Kelainan Darah yang Jarang Terjadi


Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 08/07/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan