backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Kenapa Makanan yang Terlalu Pedas Bisa Bikin Tuli Sementara?

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 10/11/2020

    Kenapa Makanan yang Terlalu Pedas Bisa Bikin Tuli Sementara?

    Masih ingat tantangan makan mie super pedas asal Korea yang sempat booming belum lama ini? Bagi para pecinta makanan pedas, mungkin tantangan makan mie ini terkesan nikmat. Tapi, lain cerita bagi yang memang tidak menyukai pedas. Pasalnya, makan secuil mienya saja mungkin akan membuat keringat mengalir deras di dahi.

    Kemudian belum lama ini juga ada seorang vlogger asal Indonesia yang bernama Ben Sumadiwiria mengaku tuli sementara setelah mengonsumsi makanan super pedas. Peristiwa ini sontak menghebohkan dunia maya.

    Lantas, apa kata para ahli terkait peristiwa ini? Apa benar makanan yang terlalu pedas bisa membuat tuli? Ketahui jawabannya dalam artikel ini.

    Tuli akibat mengonsumsi makanan super pedas, bukan mitos belaka

    Efek tuli, atau “budeg” sementara yang ditimbulkan akibat mengonsumsi makanan yang super pedas ini pada dasarnya terjadi karena pengaruh zat kimia dalam cabai yang disebut dengan capsaicin.

    Capsaicin adalah senyawa komponen bioaktif yang memiliki banyak manfaat untuk ketahanan tubuh terhadap infeksi. Tapi di sisi lain, capcaisin ini merupakan senyawa pemicu sensasi panas yang bisa memicu iritasi pada sel manusia, terutama yang terletak di membran mulut, tenggorokan, lambung, dan mata.

    Dalam jumlah sedikit, capsaicin umumnya hanya akan memicu sensasi panas yang memberikan sedikit rasa hangat seperti menimbulkan efek “kegerahan’ saat Anda kepedasan. Namun, ketika Anda mengonsumsi makanan yang super pedas semakin banyak, tubuh secara otomatis akan memproduksi ingus dan air mata sebagai bentuk pertahanan tubuh untuk melawan capsaicin. Hasilnya, Anda akan mengalami hidung meler, mulut berair karena terjadi peningkatan air liur dalam mulut, dan tentunya mengeluarkan keringat.

    Nah, tuli sementara yang diakibatkan makan makanan pedas ini bisa dipicu karena adanya sumbatan lendir atau ingus di saluran eustachius, yaitu saluran yang menghubungkan tenggorokan dengan telinga.

    Penyebab tuli setelah mengonsumsi makanan pedas

    Michael Goldrich, seorang ahli otolaringologi dari Robert Wood Johnson University Hospital di New Jersey mengatakan, sensasi tuli sementara itu sebenarnya mirip dengan “bindeng’ saat flu. Hanya saja, sumbatan ingus lebih banyak sehingga tak hanya “bindeng’ tetapi sampai menyebabkan tuli.

    Kemungkinan lain seseorang mengalami tuli sementara setelah mengonsumsi makanan pedas adalah kerena mendapatkan stimulus yang berlebihan pada saraf trigeminal, yaitu saraf pada bagian mulut dan wajah yang berhubungan dengan saraf koklea di telinga.

    Akibatnya, akan terjadi perubahan aliran darah di bagian koklea sehingga menyebabkan hilangnya pendengaran sementara, ungkap Sam Marzo, kepala Department of Otolaryngology di Loyola Medicine, seperti dikutip dari laman Livescience. 

    Tak hanya memicu tuli sementara, capsaicin ternyata juga memicu sekresi endorphin, hormon yang meredakan stress dan memicu rasa bahagia. Maka, tak mengerankan jika setelah makan makanan pedas, manusia bisa lebih rileks. Hilang pendengaran akibat makanan pedas biasanya hanya berlangsung sebentar. Jika bertahan berhari-hari, maka penderita harus segera ke dokter.

    Mengonsumsi makanan pedas boleh saja, asalkan….

    Pada dasarnya seberapa besar sensasi panas yang Anda rasakan bergantung pada tingkat sensitivitas tubuh Anda terhadap rasa pedas itu sendiri. Dalam beberapa kasus, makanan pedas dapat mempengaruhi atau memperburuk sebuah kondisi medis.

    Namun, efek dari makanan pedas ini hanya meningkatkan intensitas gejala kondisi medis tertentu, bukan sebagai faktor risiko penyebab penyakit. Itu sebabnya, bagi Anda yang mengalami perut yang sensitif, entah itu karena penyakit tertentu atau gangguan pencernaan lainnya, Anda sebisa mungkin harus membatasi makanan pedas dalam jumlah yang berlebihan.

    Selain itu, hindari mengonsumsi makanan pedas pada malam hari menjelang tidur. Pasalnya, mengonsumsi makanan pedas menjelang tidur bisa menyebabkan gangguan pencernaan yang membuat Anda kesulitan untuk tidur nyenyak. Bahkan, ini juga berlaku bagi orang yang memang sudah terbiasa mengonsumsi makanan pedas.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 10/11/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan