Udara panas membuat tubuh tidak nyaman beraktivitas. Penggunaan kipas angin dan AC (air conditioner) merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi kondisi ini.
Akan tetapi, lebih baik kipas angin atau AC untuk kesehatan? Yuk, simak ulasan di bawah ini!
AC bisa mengusir panas lebih ampuh dibandingkan kipas angin
AC atau penyejuk udara bisa membuat tubuh terasa lebih segar meskipun lingkungan luar terasa panas. AC memiliki kemampuan mendinginkan udara yang lebih baik dibandingkan kipas angin.
Berkat kemampuan tersebut, salah satu manfaat AC adalah membuat tubuh lebih nyaman untuk beraktivitas.
Selain itu, suhu yang rendah di ruangan ber-AC bisa mengurangi keberadaan serangga. Ruangan ber-AC juga tertutup sehingga Anda jadi lebih sedikit terpapar polusi.
Sementara itu, kipas angin cenderung memberikan aliran angin saja. Jika udara di luar panas, Anda pun akan tetap merasa panas. Dari segi kesejukannya, tentu AC menang telak.
Kekurangan AC dibandingkan kipas angin
Walaupun AC lebih unggul dalam menghilangkan udara panas, alat penyejuk ruangan ini juga memiliki beberapa kekurangan bila dibandingkan dengan kipas angin.
1. Sirkulasi udara lebih terbatas
Masalah umum pada AC adalah sirkulasi udara terbatas dan selalu sama dalam ruangan. Jika seseorang batuk atau bersin, kuman akan tinggal di udara dan berputar di sekitar ruangan.
Terlebih bila makin banyak orang yang sakit, kuman di ruangan ber-AC akan menumpuk. Anda pun tentu berisiko lebih tinggi untuk terserang kuman penyakit tersebut.
Nah, perbedaan utama kipas angin dan AC yaitu kipas angin tidak menggunakan sirkulasi udara di satu tempat. Anda pun bisa menggunakan kipas angin di ruangan terbuka.
Hal ini memungkinkan adanya sirkulasi udara yang lebih baik dibandingkan dengan AC.
2. Kelembaban ruangan berkurang
AC juga bisa menurunkan kelembapan ruangan. Makin lama dan sering Anda berada di ruangan ber-AC, kulit akan makin kering karena kehilangan kelembapannya.
Tanpa disadari, tubuh juga lebih rentan mengalami dehidrasi ketika berada di ruangan ber-AC. Udara AC yang sejuk membuat tubuh tidak berkeringat sehingga Anda kerap lupa untuk minum.
Anda mungkin juga buang air kecil lebih sering ketika berada di ruangan ber-AC, kan? Itu artinya, cairan tubuh lebih mudah keluar. Tanpa minum yang cukup, tubuh jadi rentan dehidrasi.
Sementara itu, kipas angin tidak memengaruhi kelembapan ruangan. Kelembapan ruangan cenderung stabil saat menggunakan kipas angin sehingga kulit kering atau dehidrasi bisa Anda hindari.
Lebih baik AC atau kipas angin untuk kesehatan?
Sebenarnya, penggunaan AC atau kipas angin akan sangat tergantung pada kebutuhan Anda.
Banyak hal yang luput dari perhatian saat memilih menggunakan AC atau kipas angin. Ini yang justru bisa berdampak negatif pada kesehatan tubuh.
AC dapat menjadi pilihan yang tepat saat cuaca panas. Tidak hanya memberikan angin yang sejuk, AC juga membantu mendinginkan tubuh Anda.
Akan tetapi, penggunaan AC harus diimbangi dengan beberapa hal untuk mencegah efek buruknya.
Anda sebaiknya mengoleskan losion untuk menjaga kelembapan kulit, minum air putih lebih banyak, dan memastikan AC memiliki daya saring udara yang baik.
Sementara itu, penggunaan kipas angin mungkin kurang efektif selama cuaca sedang panas-panasnya.
Pasalnya, kipas angin hanya meniupkan udara panas pada kulit dan tidak memberikan efek dingin.
Pada cuaca bersuhu di bawah 35 derajat Celsius (°C), kipas angin masih bisa berfungsi dengan baik untuk membantu menyejukkan tubuh Anda.
Namun, bila suhu udara di sekitar sudah lebih dari itu, kipas angin malah membuat tubuh Anda jadi lebih banyak berkeringat.
Hal-hal yang harus diperhatikan saat memilih kipas angin
Penggunaan kipas angin memang terlihat aman, tetapi jangan arahkan langsung kipas angin ke tubuh terlebih selama Anda tidur. Pantulkan angin agar berputar di dalam ruangan.
Dengan begitu, ruangan akan menjadi sejuk dan sirkulasi udara makin lancar. Hal ini juga membantu membuat udara yang Anda hirup tetap bersih.
Jika Anda ingin tidur dengan kipas angin, berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan.
- Gunakan kipas angin portabel agar lebih mudah dipindahkan sesuai kebutuhan Anda.
- Pastikan kipas angin memiliki tingkat kebisingan yang rendah agar tidak mengganggu tidur pada malam hari.
- Pakailah fitur pengatur waktu atau timer agar kipas angin tidak terus-terusan menyala sepanjang malam.
- Aktifkan fitur osilasi supaya kipas angin dapat bergerak ke kanan dan ke kiri sehingga sirkulasi udara merata ke setiap sudut ruangan.
Pada dasarnya, pemilihan antara AC atau kipas angin harus disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Hal yang terpenting adalah selalu bersihkan AC atau kipas angin secara berkala.
Partikel debu yang menumpuk pada AC atau kipas angin malah akan membuat kotoran dan kuman kian menyebar dalam ruangan.
Itulah yang akan Anda hirup nantinya. Kondisi ini tentu membuat sistem pernapasan bekerja ekstra untuk menyaring kotoran dari kipas angin atau AC yang kotor.
Kesimpulan
- AC lebih efektif dalam mengatasi udara panas dibandingkan dengan kipas angin karena mampu menurunkan dalam suhu ruangan secara signifikan.
- Namun, pemakaian AC dapat mengurangi sirkulasi udara, meningkatkan penyebaran kuman, serta menyebabkan kulit kering dan dehidrasi.
- Pemilihan AC dan kipas angin harus disesuaikan dengan kebutuhan. Jangan lupa untuk membersihkannya berkala untuk menjaga kualitas udara dalam ruangan.
[embed-health-tool-bmi]