Mencret atau diare pada dasarnya bukanlah penyakit kucing yang dapat dianggap enteng. Sebab, saat kucing mengalami diare berkepanjangan dan tidak mendapatkan pengobatan, ia bisa mengalami dehidrasi.
Lantas, apa saja yang menjadi penyebab kucing mencret dan bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasan berikut ini untuk penjelasan lengkapnya.
Berbagai penyebab kucing mencret atau diare
Sama halnya dengan manusia, kucing juga bisa mengalami masalah kesehatan, termasuk diare atau mencret.
Seekor kucing dapat dikatakan mengalami diare apabila ia mengalami buang air besar (BAB) lebih dari tiga kali sehari.
Tidak hanya meningkatkan frekuensi buang air besar, tekstur tinja pun cenderung menjadi lebih encer dan berwarna gelap.
Kondisi ini dapat membuat hewan yang menggemaskan ini tampak lesu, lemas, dan susah makan.
Perlu Anda Ketahui
Sebagian besar kasus kucing diare tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, ada juga kondisi yang disebabkan oleh kondisi medis tertentu, sehingga membutuhkan penanganan dari dokter. Apalagi bila diare yang dialami sudah berlangsung lebih dari 24 jam, berhari-hari, atau bahkan berminggu-minggu.
Berikut ini adalah beberapa kondisi atau penyakit yang dapat menyebabkan kucing mengalami diare.
1. Perubahan pola makan
Penyebab kucing mencret atau diare yang paling umum adalah perubahan pola makan yang tidak biasa atau mendadak.
Biasanya, ini terjadi saat Anda mengganti merek makanan kucing dengan yang baru.
Oleh karena itu, saat Anda ingin mengganti merek makan anabul ini, ada baiknya lakukan secara bertahap, yaitu dengan mencampurkan makanan yang lama dengan yang baru.
2. Infeksi
Beberapa infeksi seperti gastroenteritis juga dapat menjadi penyebab kucing mengalami diare.
Biasanya, infeksi ini disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi virus atau bakteri serta kontak langsung dengan kucing lain yang terinfeksi.
3. Alergi makanan
Meski ini jarang terjadi, beberapa kucing juga bisa mengalami alergi, sehingga muncul gejala diare.
Kucing mungkin mengalami alergi terhadap protein yang terkandung di dalam makanannya atau mengandung bahan yang tidak cocok dengan sistem pencernaannya.
4. Stres
Kucing adalah salah satu hewan peliharaan yang mudah stres, terutama saat ia mengalami perubahan lingkungan.
Stres yang terjadi pada kucing secara berlebihan dapat membuatnya mengalami diare atau mencret.
5. Penyakit radang usus
Kondisi berikutnya yang dapat menyebabkan kucing mencret adalah radang usus, yaitu peradangan kronis pada saluran cerna.
Penyakit ini bisa menyebabkan kucing mengalami diare jangka panjang dan bahkan berulang.
6. Obstruksi usus
Obstruksi usus akibat menelan benda asing, seperti benang atau serpihan plastik, juga dapat menyebabkan kucing mengalami diare atau mencret.
Oleh karena itu, sebaiknya hindari menaruh benda-benda asing pada tempat yang mudah dijangkau oleh kucing.
7. Parasit usus
Parasit pada saluran pencernaan kucing, seperti cacing dan protozoa, dapat menyebabkan kucing mengalami mencret.
Pada kasus seperti ini, kucing mungkin akan mengalami diare berdarah atau bahkan lendir pada fesesnya.
8. Zat kimia
Kucing yang mengonsumsi zat beracun atau toksin, seperti tanaman beracun atau produk kimia lainnya, dapat memicu iritasi lambung yang menyebabkan kucing mengalami mencret.
Tidak hanya karena mengonsumsi zat beracun, kucing yang suka makan makanan yang dilarang, seperti makanan manusia, juga dapat memicu terjadinya diare.
Bagaimana cara mengatasi diare pada kucing?
Pada dasarnya, bila diare atau mencret yang terjadi masih tergolong ringan, kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari kemudian.
Namun, bila diare yang terjadi sudah terlalu lama bahkan menunjukkan frekuensi yang terlalu banyak, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
Hal ini untuk mencegah terjadinya kucing mengalami dehidrasi atau kekurangan gizi.
Mengutip dari The People’s Dispensary for Sick Animals, untuk mengatasi diare yang tergolong ringan, Anda dapat memberikan beberapa cara perawatan di rumah seperti berikut ini.
- Berikan makanan dalam porsi kecil, tetapi sering. Hal ini bertujuan untuk mencegah kucing mengalami kelaparan dan kekurangan gizi. Jadi, berikan takaran makan kucing dalam porsi yang kecil, ya.
- Berikan lebih banyak air. Saat mengalami diare, ada baiknya untuk memberikan kucing lebih banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang dan mencegah terjadinya dehidrasi.
- Istirahat. Saat mengalami diare, mungkin kucing akan membutuhkan waktu tidur yang lebih lama dari biasanya. Oleh karena itu, biarkan ia untuk beristirahat.
Bila Anda ingin memberikan obat diare untuk kucing, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter.
Mengingat diare kerap terjadi pada kucing dan bisa disebabkan oleh beberapa faktor, penting bagi Anda untuk mengetahui cara merawat kucing yang benar sebagai salah satu langkah pencegahan penyakit ini.
[embed-health-tool-bmi]