backup og meta

8 Penyebab Kucing Marah dan Cara Mengatasinya

8 Penyebab Kucing Marah dan Cara Mengatasinya

Sama seperti manusia, kucing juga memiliki perasaan dan emosi, termasuk rasa marah. Sebagai pemilik atau orang yang berinteraksi dengan kucing, Anda mungkin pernah melihat atau mengalami sendiri ketika kucing sedang marah. Ada berbagai hal yang bisa menjadi pemicu kucing marah. Ketahui selengkapnya di bawah ini.

Kenapa kucing marah? 

kucing marah

Kucing dapat menunjukkan perilaku marah atau agresif karena berbagai alasan, antara lain sebagai berikut.

1. Ketakutan atau kecemasan

Kucing mungkin marah jika merasa terancam, termasuk karena adanya ancaman fisik, seperti kedatangan hewan baru atau orang yang tidak dikenal.

Pasalnya, kucing adalah hewan teritorial, sehingga bisa merasa terancam jika wilayah mereka diganggu. Ini bisa menjadi alasan kenapa kucing marah saat ada kucing baru atau manusia yang belum dikenal.

Bahkan hal ini bisa memicu kucing berkelahi. Situasi yang menakutkan, seperti suara keras atau guncangan pada tempat berpijak, juga dapat memicu respons marah pada kucing.

2. Stres

Perubahan lingkungan, seperti pindah rumah atau adanya gangguan dalam rutinitas, menjadi penyebab kenapa kucing tiba-tiba marah akibat merasa stres. 

Selain itu, kurangnya stimulasi dapat menyebabkan stres pada kucing. Hal ini sering kali diekspresikan melalui agresi atau perilaku marah.

Pasalnya, kucing membutuhkan stimulasi fisik dan mental dengan bermain yang cukup untuk menghindari rasa bosan.

3. Overstimulasi

Bukan hanya saat kekurangan stimulasi, kucing yang mendapat stimulasi berlebih atau overstimulasi juga bisa menjadi agresif dan menunjukkan rasa marah.

Salah satu penyebab overstimulasi pada kucing yaitu cara menyisir bulu yang salah, misalnya saat grooming kucing.

Namun, ini termasuk hal yang normal. Kucing mungkin tidak suka jika disisir di bagian tubuh tertentu atau disisir terlalu lama.

4. Sakit atau cedera

Ketika kucing merasa sakit atau terluka, mereka mungkin menjadi lebih mudah marah atau agresif, sebagai respons terhadap ketidaknyamanan atau rasa sakit.

Saat mengalami rasa sakit, kucing mungkin menjadi lebih sensitif, cemas, atau terancam, yang akhirnya memicu perilaku agresif.

5. Hormon

Perubahan hormonal, terutama pada kucing yang tidak disterilkan, dapat meningkatkan agresivitas dan menjadi penyebab kenapa kucing marah-marah terus selama musim kawin (estrus).

Selain itu, beberapa kondisi medis dapat memengaruhi perilaku mereka, misalnya gangguan hormon.

Gangguan endokrin, seperti hipertiroidisme atau ketidakseimbangan hormon lain, pun dapat memengaruhi perilaku kucing, termasuk meningkatkan kecemasan dan agresivitas.

6. Trauma masa lalu

Ketika kucing mengalami peristiwa traumatis, baik di masa lalu maupun dalam masa kecil mereka, itu dapat memengaruhi cara mereka berinteraksi dengan manusia dan hewan lainnya.

Trauma ini sering kali menyebabkan kucing merasa terancam atau tidak aman, yang dapat diekspresikan melalui perilaku agresif dan menyebabkan kucing lebih mudah marah dalam situasi tertentu.

7. Frustrasi

Ketika tujuannya tidak tercapai atau kebutuhan fisik dan mentalnya tidak terpenuhi, kucing bisa frustrasi dan ngamuk.

Misalnya, kucing yang terhalang dalam mengakses sumber daya penting seperti makanan kucing, mainan, atau tempat tidur yang nyaman.

Hal ini dapat membuat mereka menjadi lebih teritorial dan agresif untuk mempertahankan sumber daya tersebut.

8. Gangguan neurologis

Beberapa gangguan neurologis yang memengaruhi neurotransmiter di otak bisa menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrem pada kucing.

Misalnya, kekurangan serotonin atau dopamin dapat menyebabkan kecemasan dan peningkatan agresivitas pada kucing.

Memahami penyebab di balik perilaku kucing yang tak biasa, misal marah, dapat membantu Anda memberi penanganan yang tepat dan memastikan kesejahteraan kucing peliharaan Anda.

Cara mengatasi kucing marah

kucing mengeong terus

Mengatasi kucing yang marah memerlukan pendekatan yang penuh perhatian dan kesabaran.

Ada beberapa cara yang dapat membantu mengatasi kucing yang marah, baik dengan memperbaiki faktor penyebabnya maupun memberikan perawatan yang tepat. Berikut di antaranya.

1. Mendeteksi penyebab stres atau agresi

Lakukan observasi untuk mengidentifikasi penyebab kemarahan anabul. Apakah itu karena rasa sakit, ketakutan, frustrasi, atau kondisi medis?

Mengatasi penyebab mendasar, seperti membawa kucing ke dokter hewan untuk pemeriksaan kesehatan, dapat mengurangi agresivitas.

2. Memberikan ruang untuk kucing

Jika kucing merasa terancam atau frustrasi, memberi mereka ruang untuk menghindari situasi yang memicu kemarahan dapat sangat membantu.

Pastikan kucing memiliki tempat yang aman dan tenang untuk berlindung, yang jauh dari gangguan.

3. Memberikan stimulasi mental dan fisik

Kucing yang bosan atau tidak terstimulasi secara fisik dan mental bisa menjadi marah.

Memberikan permainan interaktif, mainan, atau tempat yang menarik seperti pohon kucing atau scratcher bisa membantu mengurangi stres.

4. Menggunakan pheromone

Melansir dari Journal of Feline Medicine and Surgery, penggunaan pheromone dapat menjadi pilihan untuk membantu menenangkan kucing yang stres atau cemas.

Pheromone ini meniru feromon alami yang diproduksi oleh kucing dan dapat memberi rasa aman bagi mereka.

5. Pelatihan positif

Menggunakan pelatihan positif dengan hadiah dan pujian dapat membantu kucing mengingat perilaku yang diinginkan dengan pengalaman yang menyenangkan.

Hindari hukuman fisik karena ini dapat memperburuk agresivitas kucing.

6. Sterilisasi

Kastrasi atau sterilisasi pada kucing jantan atau betina yang belum disterilkan dapat mengurangi agresivitas yang dipicu oleh hormon atau keinginan untuk berkembang biak.

Kucing yang tidak dapat memenuhi dorongan reproduksi mereka, seperti keinginan untuk kawin, sering mengalami frustrasi dan stres, yang bisa memicu perilaku agresif.

Sterilisasi menghilangkan dorongan ini, sehingga mengurangi tingkat frustrasi.

7. Penggunaan obat-obatan 

Jika agresi kucing disebabkan oleh gangguan medis, seperti hipertiroidisme atau kondisi neurologis, dokter hewan mungkin merekomendasikan obat-obatan untuk menyeimbangkan kondisi fisik kucing dan mengurangi perilaku agresif.

Pengobatan ini sering kali diberikan setelah dokter hewan mendiagnosis kondisi yang mendasari. Maka dari itu, Penting untuk selalu berkonsultasi kepada dokter hewan sebelum memberikan obat apa pun kepada kucing.

Mengatasi kucing yang marah memerlukan pendekatan secara menyeluruh, dengan mempertimbangkan faktor fisik maupun psikologis yang memengaruhi perilaku mereka.

Jika agresivitas berlanjut atau semakin parah, penting untuk berkonsultasi kepada dokter hewan atau ahli perilaku hewan.

Kesimpulan

Kucing marah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti rasa sakit, stres, ketakutan, frustrasi, ketidakseimbangan hormon, atau gangguan medis. Perilaku agresif ini sering kali merupakan respons terhadap ancaman atau ketidaknyamanan, baik fisik maupun emosional. Untuk mengatasi agresi pada kucing, penting untuk memahami penyebabnya, apakah itu masalah medis, lingkungan, atau perilaku. Langkah-langkah seperti memberikan ruang aman, sterilisasi, penggunaan feromon, serta pengobatan yang sesuai dapat membantu mengurangi agresi dan meningkatkan kesejahteraan kucing. Konsultasi kepada dokter hewan adalah kunci untuk penanganan yang tepat.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Amat, M., & Manteca, X. (2019). Journal of Feline Medicine and Surgery21(3), 245–255. doi:10.1177/1098612×19831206

Feline Behavior Problems: Aggression. (n.d.). Retrieved 18 December 2024, from https://www.vet.cornell.edu/departments-centers-and-institutes/cornell-feline-health-center/health-information/feline-health-topics/feline-behavior-problems-aggression

Aggression in Cats. (n.d.). Retrieved 18 December 2024, from https://www.aspca.org/pet-care/cat-care/common-cat-behavior-issues/aggression-cats

5 things you do that your cat secretly hates. (n.d.). Retrieved 18 December 2024, from https://www.pdsa.org.uk/pet-help-and-advice/looking-after-your-pet/kittens-cats/5-things-you-do-that-your-cat-secretly-hates

Quaranta, A., d’Ingeo, S., Amoruso, R., & Siniscalchi, M. (2020). Emotion Recognition in Cats. Animals : an open access journal from MDPI10(7), 1107. https://doi.org/10.3390/ani10071107

Why does my cat bite me? (n.d.). Retrieved 18 December 2024, from https://www.cats.org.uk/cats-blog/why-does-my-cat-bite-me

Cat – Aggression when Brushed or Groomed. (n.d.). Retrieved 18 December 2024, from https://www.maddiesfund.org/cat-aggression-when-brushed-or-groomed.htm

Cat communication: how do I know if my cat is happy? (n.d.). Retrieved 18 December 2024, from https://www.pdsa.org.uk/pet-help-and-advice/looking-after-your-pet/kittens-cats/cat-body-language

Cat Aggression Toward Children. (n.d.). Retrieved 18 December 2024, from https://www.maddiesfund.org/cat-aggression-toward-children.htm

Spotting Signs of Cat Stress – How to Care: Cats Protection. (n.d.). Retrieved 18 December 2024, from https://www.cats.org.uk/help-and-advice/health/cat-stress

Understanding feline language. (n.d.). Retrieved 18 December 2024, from https://www.humanesociety.org/resources/understanding-feline-language

Care, I. C. (2019). Retrieved 18 December 2024, from https://icatcare.org/advice/aggression-to-humans/

Overstimulated Cats. (2023). Retrieved 18 December 2024, from https://www.ddfl.org/resources/overstimulated-cats/

Understanding Your Cat’s Behaviour: RSPCA – RSPCA. (n.d.). Retrieved 18 December 2024, from https://www.rspca.org.uk/adviceandwelfare/pets/cats/behaviour

Aggression Between Cats in Your Household. (n.d.). Retrieved 18 December 2024, from https://www.aspca.org/pet-care/cat-care/common-cat-behavior-issues/aggression-between-cats-your-household

Play Aggression (Cats). (2023). Retrieved 18 December 2024, from https://www.sfspca.org/resource/play-aggression/

Welch, W. (2018). Petting-Induced or Overstimulation Aggression in Cats. Retrieved 18 December 2024, from https://www.hshv.org/petting-induced-or-overstimulation-aggression-in-cats/

Cat Aggression Toward People: Causes and Prevention. (n.d.). Retrieved 18 December 2024, from https://bestfriends.org/pet-care-resources/cat-aggression-toward-people-causes-and-prevention

How do I tell if my cat is frustrated? (n.d.). Retrieved 18 December 2024, from https://www.battersea.org.uk/pet-advice/cat-advice/how-do-i-tell-if-my-cat-frustrated

Feline Behavior Problems: Aggression. (n.d.). Retrieved 18 December 2024, from https://www.vet.cornell.edu/departments-centers-and-institutes/cornell-feline-health-center/health-information/feline-health-topics/feline-behavior-problems-aggression

Versi Terbaru

22/12/2024

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh drh. Hevin Vinandra Louqen

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Apakah Kucing Boleh Makan Keju? Ini Penjelasan dan Risikonya

6 Jenis Kucing Tanpa Bulu, Unik dan Tetap Menggemaskan


Ditinjau secara medis oleh

drh. Hevin Vinandra Louqen

Kesehatan Hewan · None


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 23 jam lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan