backup og meta

7 Penyebab Kucing Kencing Darah yang Perlu Diwaspadai

7 Penyebab Kucing Kencing Darah yang Perlu Diwaspadai

Salah satu penyakit pada kucing yang kerap ditemui adalah kucing kencing darah. Kondisi ini mungkin berakibat fatal bila tidak ditangani dengan baik. Berikut ini pembahasan mengenai tanda dan gejala, penyebab, dan cara mengobati kucing yang kencing berdarah.

Tanda dan gejala kucing kencing darah

Dalam istilah medis, kondisi kucing kencing berdarah disebut hematuria. Cairan kencing atau urine kucing normal umumnya berwarna jernih hingga kekuningan.

Namun, pada kucing dengan hematuria, Anda dapat melihat urine berwarna merah muda atau merah gelap. Anda mungkin juga melihat bercak atau gumpalan darah dalam urine.

Terkadang, darah pada kencing kucing peliharaan tidak kasatmata alias tidak bisa dilihat oleh mata telanjang. Sel darah baru akan terlihat saat diperiksa di bawah mikroskop.

Beberapa tanda dan gejala klinis lain yang terkait dengan hematuria pada kucing, yaitu:

  • lebih banyak minum dan sering buang air kecil,
  • mengejan untuk buang air kecil,
  • tidak mampu buang air kecil,
  • kencing di luar kotak pasir (litter box) atau di sekitar rumah,
  • bersuara seperti kesakitan saat buang air kecil,
  • lebih sering menjilati area kemaluan,
  • air kencing yang keluar berwarna merah muda atau merah gelap.

Seberapa umumkah kondisi ini?

Hematuria pada kucing cukup umum terjadi. Sebuah studi dalam AgroLife Scientific Journal (2017) menyebutkan 42% kucing pernah menunjukkan gejala kencing berdarah. Namun, angka ini bisa bervariasi tergantung pada ras, usia, dan kesehatan dari masing-masing kucing.

Penyebab kucing kencing darah

ciri-ciri kucing sakit

Pada umumnya, kucing yang pipis berdarah mengalami kondisi atau penyakit yang memengaruhi saluran kemih. Adanya infeksi dan cedera pada saluran kemih juga bisa memicu hematuria.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai beberapa kemungkinan penyebab kucing kencing berdarah atau hematuria.

1. Infeksi saluran kemih

Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan penyebab umum kucing kencing berdarah. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang memasuki dan menginfeksi saluran kemih.

Pertumbuhan bakteri dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan jaringan. Infeksi saluran kemih inilah yang bisa membuat kucing Anda kencing berdarah.

2. Adanya batu/kristal pada saluran kemih

Batu atau kristal yang terbentuk pada saluran kemih dapat menimbulkan sumbatan dan bahkan perlukaan.

Pembentukan batu atau kristal ini terjadi karena kucing kekurangan asupan air minum serta terlalu banyak mendapatkan asupan mineral kalsium.

3. Trauma atau cedera

Kucing peliharaan yang sering beraktivitas di luar rumah lebih berisiko mengalami trauma atau cedera fisik, misalnya akibat berkelahi dengan kucing lain atau tertabrak kendaraan.

Cedera tersebut mungkin menimbulkan kerusakan pada jaringan sensitif dalam saluran kemih. Hal inilah yang pada akhirnya dapat menyebabkan kucing pipis berdarah.

4. Tumor

kucing tidur terus

Tumor jinak maupun ganas pada saluran kemih atau organ-organ di sekitarnya dapat menyebabkan kucing Anda mengalami kencing berdarah.

5. Gangguan pembekuan darah

Masalah pembekuan darah, seperti hemofilia pada kucing dapat mengakibatkan perdarahan pada berbagai bagian tubuh, termasuk di dalam sistem saluran kemih. 

Akibatnya, darah bisa bocor ke dalam urine kucing meski tidak ditemukan adanya trauma atau penyakit yang mendasarinya.

6. Paparan racun atau obat-obatan

Perdarahan pada saluran kemih juga bisa disebabkan oleh paparan racun. Hal ini dapat terjadi jika kucing memakan langsung racun atau bangkai tikus yang mati akibat racun.

Dikutip dari MSD Veterinary Manuals, kucing yang menelan obat-obatan manusia, seperti pil KB dan asam asetilsalisilat (Aspirin), juga berisiko mengalami perdarahan.

7. Sindrom Pandora

Sindrom Pandora adalah istilah yang kerap digunakan untuk menggambarkan masalah saluran kemih pada kucing yang tidak diketahui penyebabnya secara pasti.

Menurut para ahli, kondisi yang juga disebut feline idiopathic cystitis (FIC) ini disebabkan kelainan pada sistem organ dan pengaruh stres pada kucing.

Cara mengobati kucing kencing darah

cara mengobati kucing kencing darah

Apabila Anda melihat darah pada urine kucing, bawalah ia ke klinik dokter hewan sesegera mungkin. 

Dokter hewan akan menanyakan riwayat kesehatan peliharaan Anda. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan dan tes urine (urinalisis).

Selain itu, dokter hewan juga dapat pemeriksaan penunjang seperti rontgen, USG, hingga tes kimia darah untuk mendiagnosis penyebab kucing kencing berdarah.

Perawatan kucing yang mengalami hematuria bervariasi tergantung penyebabnya. Berikut ini adalah jenis pengobatan yang umumnya diberikan.

  • Obat-obatan. Jika hematuria disebabkan oleh infeksi saluran kemih, dokter bisa meresepkan antibiotik. Obat pereda nyeri juga bisa diberikan untuk meredakan rasa sakit dan ketidaknyamanan.
  • Pengangkatan batu atau tumor. Prosedur operasi mungkin diperlukan untuk mengangkat batu atau tumor yang tumbuh pada saluran kemih, baik pada ginjal, ureter, hingga kandung kemih.
  • Terapi pakan. Dokter hewan mungkin menyarankan penyesuaian makanan kucing untuk membantu mengeluarkan batu dan mencegah pembentukannya pada saluran kemih.

Selalu ikuti instruksi dari dokter hewan untuk memastikan kucing peliharaan Anda memperoleh perawatan terbaik. Jangan ragu untuk bertanya bila Anda punya pertanyaan lebih lanjut.

Kesimpulan

  • Kucing kencing darah atau hematuria bisa menandakan masalah kesehatan serius.
  • Beberapa penyebab hematuria di antaranya infeksi saluran kemih, adanya batu/kristal, cedera, dan tumor.
  • Pengobatan kucing kencing berdarah bergantung pada penyebabnya. Hal ini mencakup terapi obat-obatan, terapi pakan, hingga perawatan intensif.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Grzyb, K. (2023). Blood in Cat Urine. PetMD. Retrieved September 17, 2023, from https://www.petmd.com/cat/symptom/blood-in-cat-urine

Cotter, S. M. (2018). Bleeding Disorders of Cats. MSD Veterinary Manual. Retrieved September 17, 2023, from https://www.msdvetmanual.com/cat-owners/blood-disorders-of-cats/bleeding-disorders-of-cats

Hunter, T., Weir, M., & Ward, E. (2023). Feline Idiopathic Cystitis. VCA Animal Hospitals. Retrieved September 17, 2023, from https://vcahospitals.com/know-your-pet/feline-idiopathic-cystitis

Bladder and Kidney Stones. (2021). Cornell University College of Veterinary Medicine. Retrieved September 17, 2023, from https://www.vet.cornell.edu/departments-centers-and-institutes/cornell-feline-health-center/health-information/feline-health-topics/bladder-and-kidney-stones

Dorsch, R., Teichmann-Knorrn, S., & Sjetne Lund, H. (2019). Urinary tract infection and subclinical bacteriuria in cats: A clinical update. Journal of feline medicine and surgery, 21(11), 1023–1038. https://doi.org/10.1177/1098612X19880435

Popa, A. M., Simion, V., Codreanu, I., Fernoagă, C., Cornilă, M., & Cordeanu, M. (2017). The prevalence of hematuria in dogs and cats. AgroLife Scientific Journal, 6(2), 115-160. https://www.cabdirect.org/cabdirect/abstract/20183009342

Versi Terbaru

22/09/2023

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh drh. Hevin Vinandra Louqen

Diperbarui oleh: Ilham Fariq Maulana


Artikel Terkait

Scabies Kucing pada Manusia, Apakah Bisa Menular?

Mengenal Ailurophobia, Rasa Takut Berlebihan pada Kucing


Ditinjau secara medis oleh

drh. Hevin Vinandra Louqen

Kesehatan Hewan · None


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 22/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan