Salah satu penyakit pada kucing yang kerap ditemui adalah kucing kencing darah. Kondisi ini mungkin berakibat fatal bila tidak ditangani dengan baik. Berikut ini pembahasan mengenai tanda dan gejala, penyebab, dan cara mengobati kucing yang kencing berdarah.
Tanda dan gejala kucing kencing darah
Dalam istilah medis, kondisi kucing kencing berdarah disebut hematuria. Cairan kencing atau urine kucing normal umumnya berwarna jernih hingga kekuningan.
Namun, pada kucing dengan hematuria, Anda dapat melihat urine berwarna merah muda atau merah gelap. Anda mungkin juga melihat bercak atau gumpalan darah dalam urine.
Terkadang, darah pada kencing kucing peliharaan tidak kasatmata alias tidak bisa dilihat oleh mata telanjang. Sel darah baru akan terlihat saat diperiksa di bawah mikroskop.
Beberapa tanda dan gejala klinis lain yang terkait dengan hematuria pada kucing, yaitu:
- lebih banyak minum dan sering buang air kecil,
- mengejan untuk buang air kecil,
- tidak mampu buang air kecil,
- kencing di luar kotak pasir (litter box) atau di sekitar rumah,
- bersuara seperti kesakitan saat buang air kecil,
- lebih sering menjilati area kemaluan,
- air kencing yang keluar berwarna merah muda atau merah gelap.
Seberapa umumkah kondisi ini?
Penyebab kucing kencing darah
Pada umumnya, kucing yang pipis berdarah mengalami kondisi atau penyakit yang memengaruhi saluran kemih. Adanya infeksi dan cedera pada saluran kemih juga bisa memicu hematuria.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai beberapa kemungkinan penyebab kucing kencing berdarah atau hematuria.
1. Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan penyebab umum kucing kencing berdarah. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang memasuki dan menginfeksi saluran kemih.
Pertumbuhan bakteri dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan jaringan. Infeksi saluran kemih inilah yang bisa membuat kucing Anda kencing berdarah.
2. Adanya batu/kristal pada saluran kemih
Batu atau kristal yang terbentuk pada saluran kemih dapat menimbulkan sumbatan dan bahkan perlukaan.
Pembentukan batu atau kristal ini terjadi karena kucing kekurangan asupan air minum serta terlalu banyak mendapatkan asupan mineral kalsium.
3. Trauma atau cedera
Kucing peliharaan yang sering beraktivitas di luar rumah lebih berisiko mengalami trauma atau cedera fisik, misalnya akibat berkelahi dengan kucing lain atau tertabrak kendaraan.
Cedera tersebut mungkin menimbulkan kerusakan pada jaringan sensitif dalam saluran kemih. Hal inilah yang pada akhirnya dapat menyebabkan kucing pipis berdarah.
4. Tumor
Tumor jinak maupun ganas pada saluran kemih atau organ-organ di sekitarnya dapat menyebabkan kucing Anda mengalami kencing berdarah.
5. Gangguan pembekuan darah
Masalah pembekuan darah, seperti hemofilia pada kucing dapat mengakibatkan perdarahan pada berbagai bagian tubuh, termasuk di dalam sistem saluran kemih.
Akibatnya, darah bisa bocor ke dalam urine kucing meski tidak ditemukan adanya trauma atau penyakit yang mendasarinya.
6. Paparan racun atau obat-obatan
Perdarahan pada saluran kemih juga bisa disebabkan oleh paparan racun. Hal ini dapat terjadi jika kucing memakan langsung racun atau bangkai tikus yang mati akibat racun.
Dikutip dari MSD Veterinary Manuals, kucing yang menelan obat-obatan manusia, seperti pil KB dan asam asetilsalisilat (Aspirin), juga berisiko mengalami perdarahan.
7. Sindrom Pandora
Sindrom Pandora adalah istilah yang kerap digunakan untuk menggambarkan masalah saluran kemih pada kucing yang tidak diketahui penyebabnya secara pasti.
Menurut para ahli, kondisi yang juga disebut feline idiopathic cystitis (FIC) ini disebabkan kelainan pada sistem organ dan pengaruh stres pada kucing.