Meski gerak-gerik kucing yang lincah terkadang merepotkan, perilaku aktif menandakan kucing dalam kondisi sehat. Justru Anda sebaiknya curiga jika kucing kesulitan melompat, terlihat lemas, sering kehilangan keseimbangan, atau jalan sempoyongan.
Kadang sulit mengetahui penyebab pasti dari masalah kesehatan yang dialami kucing Anda. Simak dulu penjelasan berikut sehingga Anda bisa melakukan langkah perawatan yang tepat.
Ciri-ciri kucing jalan sempoyongan
Kucing yang berjalan sempoyongan biasanya menunjukkan beberapa ciri yang cukup jelas, di antaranya sebagai berikut.
- Gerakan tidak stabil.
- Sering jatuh.
- Kepala cenderung miring, seakan-akan kesulitan menjaga postur tubuhnya.
- Lemah dan lesu, tidak terlihat aktif, tampak lelah, dan lebih sering berbaring.
- Tremor dan gemetar.
- Kehilangan koordinasi, terutama saat mencoba berlari atau memanjat.
Kenapa kucing lemas dan jalan sempoyongan?
Berikut beberapa penyebab kucing jalan sempoyongan yang perlu diketahui pemilik kucing.
1. Ataxia
Ataxia merupakan disfungsi sensorik pada sistem saraf yang menyebabkan hilangnya koordinasi di kepala, anggota badan, atau bagian belakang tubuh.
Ada tiga jenis ataxia, yaitu serebelum, vestibular, dan sensorik. Ataxia serebelum merupakan kerusakan pada otak kecil. Ataxia sensorik dipicu oleh tulang belakang yang tertekan akibat tonjolan atau tumor.
Sementara itu, ataxia vestibular disebabkan oleh masalah pada telinga bagian dalam atau batang otak.
Selain kucing jalan sempoyongan, kondisi ini menyebabkan gejala berupa kesulitan mendengar, perubahan perilaku, kurang nafsu makan, dan sering memiringkan kepala.
2. Infeksi telinga
Infeksi telinga juga dapat menyebabkan kucing berjalan sempoyongan. Hal ini karena telinga bagian dalam kucing berperan penting dalam menjaga keseimbangan tubuhnya.
Ketika terjadi infeksi, terutama pada telinga bagian dalam, sistem keseimbangan tersebut bisa terganggu. Akibatnya, kucing mungkin mengalami pusing, kehilangan orientasi, dan kesulitan bergerak dengan stabil.
Infeksi telinga juga sering kali disertai dengan gejala seperti menggelengkan kepala terus-menerus, menggaruk telinga, serta keluarnya cairan atau bau tidak sedap dari telinga.
Jika tidak segera diobati, penyakit pada kucing ini bisa memburuk dan menyebabkan komplikasi lebih lanjut.
3. Sindrom vestibular
Sindrom vestibular merupakan kondisi yang membuat kucing tiba-tiba jalan sempoyongan dan kehilangan keseimbangan.
Dikutip dari Cornell Feline Health Center, ketika anabul berhasil berdiri, ia membuat ekspresi mengejutkan dengan mata yang bergerak cepat ke depan dan belakang.
Kondisi ini disebabkan karena masalah sementara dengan sistem saraf dan komponen lain yang mengatur keseimbangan dan mengoordinasikan gerakan kepala dan mata.
Gangguan ini memang mengkhawatirkan, tetapi biasanya bersifat sementara dan kucing akan kembali normal. Namun, dalam beberapa kasus kondisi ini bisa menjadi masalah yang serius.
4. Peradangan otak
Peradangan otak atau ensefalitis merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur, parasit, atau bakteri yang menyerang otak kucing.
Kondisi ini dapat mengganggu fungsi otak, menyebabkan kucing berjalan sempoyongan, bahkan sering terjatuh karena hilangnya keseimbangan.
Selain itu, ensefalitis sering disertai gejala lain yang lebih serius, seperti kelumpuhan pada wajah, penurunan kesadaran, dan gangguan pendengaran (tuli).
Kucing yang mengalami kondisi ini juga dapat tampak depresi, lesu, dan kurang responsif terhadap lingkungan sekitar.
5. Tumor otak
Tumor otak pada kucing dapat menyebabkan kucing berjalan sempoyongan karena tumor tersebut menekan area otak yang mengatur keseimbangan, koordinasi, dan kontrol motorik.
Otak bertanggung jawab atas fungsi-fungsi penting ini, sehingga ketika ada pertumbuhan massa seperti tumor, kemampuan kucing untuk berjalan dengan stabil terganggu.
Selain jalan sempoyongan, kucing dengan tumor otak mungkin menunjukkan gejala lain, seperti perubahan perilaku kucing, kehilangan nafsu makan, kejang, dan mata juling.
Kondisi ini umumnya dialami oleh kucing yang sudah tua, tetapi kucing muda juga masih mungkin mengalaminya.
6. Cedera kepala
Kucing juga bisa berjalan sempoyongan akibat cedera pada kepala.
Terkadang, pemilik kucing mungkin tidak menyadari kapan kucing mereka jatuh atau mengalami benturan, terutama jika terjadi di luar pengawasan.
Cedera pada kepala dapat memengaruhi otak kucing, terutama bagian yang mengontrol keseimbangan dan koordinasi. Akibatnya, kucing bisa mengalami gangguan berjalan, sering terjatuh, atau tampak bingung.
Selain jalan sempoyongan, cedera kepala bisa mengakibatkan mata berkedip cepat, perubahan perilaku, kucing muntah, atau kesulitan menggerakkan anggota tubuh.
Cara mengatasi kucing jalan sempoyongan
Cara mengatasi kucing lemas dan jalan sempoyongan dilakukan berdasarkan penyebabnya.
Jika Anda melihat gerak-gerik tidak biasa pada kucing, seperti kepala miring, berjalan terhuyung-huyung, atau langkahnya goyah, segera konsultasikan kepada dokter hewan.
Secara umum, dokter mungkin akan memberikan obat antiradang, obat pereda nyeri, dan terapi fisik agar kucing kembali normal.
Namun, terdapat beberapa perawatan khusus sesuai kondisi penyebabnya. Berikut pengobatan yang mungkin diberikan dokter.
- Untuk kondisi ataxia, dokter akan memberikan suplemen vitamin B12 untuk membantu mendukung pemulihan saraf.
- Obat antibiotik dan obat tetes telinga kucing mungkin akan diberikan jika kucing jalan sempoyongan disebabkan oleh infeksi telinga.
- Obat antimual atau pereda pusing akan diberikan jika kucing mengalami sindrom vestibular untuk membantu mengatasi gejala.
- Jika kucing mengalami cedera kepala, segera bawa ke dokter hewan. Cedera kepala bisa menyebabkan perdarahan internal, pembengkakan otak, atau kerusakan saraf yang serius, sehingga penanganan medis sangat penting.
Apabila Anda memiliki pertanyaan lain tentang kucing yang mengalami cedera, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter hewan.
Ringkasan
- Kucing jalan sempoyongan bisa disebabkan oleh beberapa kemungkinan, yaitu ataxia, infeksi telinga, sindrom vestibular, peradangan otak, tumor otak, dan cedera kepala.
- Masing-masing kondisi memiliki penanganan khusus, mulai dari obat-obatan hingga terapi fisik.
- Penting untuk segera membawa kucing ke dokter hewan untuk pengobatan yang tepat sehingga ia kembali sehat dan aktif.
[embed-health-tool-bmi]