Meski ukurannya sangat kecil, mitokondria memiliki peranan besar untuk kesehatan manusia. Gangguan pada organel sel ini dapat menimbulkan dampak besar bagi tubuh Anda.
Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro
Meski ukurannya sangat kecil, mitokondria memiliki peranan besar untuk kesehatan manusia. Gangguan pada organel sel ini dapat menimbulkan dampak besar bagi tubuh Anda.
Mitokondria adalah salah satu organel atau organ-organ kecil yang ditemukan dalam sebagian besar sel dengan nukleus (eukariotik).
Organel ini digambarkan berbentuk oval yang terdapat di dalam sel tubuh manusia dan hampir semua makhluk hidup, termasuk hewan dan tumbuhan.
Salah satu fungsi penting mitokondria adalah menghasilkan energi untuk memberi daya pada sel.
Organel ini bekerja dengan memproduksi adenosin trifosfat (adenosine triphosphate/ATP) yang merupakan sumber energi utama di dalam sel.
Di samping itu, fungsi lainnya adalah memberikan sinyal antarsel serta mengatur proses kematian sel yang juga disebut sebagai apoptosis.
Jenis sel yang berbeda memiliki jumlah mitokondria yang berbeda. Contohnya, sel darah merah yang matang tidak memiliki organel ini karena tidak membutuhkan energi sama sekali.
Sementara itu, sel-sel dengan kebutuhan energi yang besar, misalnya sel otot dan sel hati, memiliki ribuan mitokondria dalam masing-masing selnya.
Organel penghasil energi ini berukuran kecil, yaitu berkisar antara 0,75 hingga 3 mikrometer (μm). Di dalamnya terdapat dua lapisan, yakni membran luar dan dalam.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai struktur yang dimiliki oleh mitokondria.
Mitokondria terdapat pada hampir semua sel tubuh manusia. Organel ini mempunyai beberapa peran penting seperti berikut ini.
Dengan memetabolisme zat gizi dan oksigen, mitokondria akan memproduksi adenosin trifosfat (ATP) yang berfungsi sebagai sumber energi utama bagi sel tubuh.
Produksi ATP paling besar terjadi pada krista atau lipatan membran dalam. Proses ini melibatkan serangkaian reaksi yang disebut siklus asam sitrat atau siklus Krebs.
Siklus Krebs menghasilkan bahan kimia yang disebut NADH. Selanjutnya, NADH ini digunakan oleh enzim dalam krista untuk menghasilkan ATP.
Fungsi lain mitokondria adalah mengatur kematian sel yang terprogram atau apoptosis. Saat sel-sel rusak, organel ini akan memutuskan sel mana yang harus dihancurkan.
Proses ini melibatkan pelepasan sitokrom C yang akan mengaktifkan caspase, yakni salah satu enzim utama yang terlibat dalam penghancuran sel.
Penghancuran sel membantu menjaga keseimbangan tubuh serta mencegah pertumbuhan sel-sel abnormal, yang pada akhirnya memicu pertumbuhan tumor dan kanker.
Tubuh memerlukan mineral kalsium untuk menjalankan fungsi penting, termasuk kontraksi otot, pembekuan darah, dan pembuahan selama proses reproduksi.
Kalsium juga memiliki fungsi penting dalam beberapa proses dalam sel, di antaranya mengatur metabolisme sel, pembentukan steroid, hingga pengekspresian gen.
Karena peran mineral ini sangat penting, mitokondria bertugas untuk menyerap ion kalsium dan menyimpannya sampai dibutuhkan oleh tubuh.
Saat kedinginan, tubuh akan menggigil untuk memproduksi panas. Tubuh Anda juga melakukan proses yang disebut termogenesis dengan jaringan lemak yang disebut brown fat.
Mitokondria dalam brown fat memiliki jumlah lebih banyak dan mengandung uncoupling protein 1 (UCP1). Protein ini mampu memicu reaksi untuk menghasilkan panas.
Tidak hanya berguna untuk mengatur suhu tubuh, serangkaian proses yang disebut termogenesis mitokondrial ini juga mengontrol metabolisme dan berat badan.
Gangguan mitokondria atau mitochondrial disease merupakan sekelompok kondisi genetik yang memengaruhi cara mitokondria dalam menghasilkan energi.
Mitokondria memproduksi 90% energi yang tubuh butuhkan. Saat organel ini tidak menghasilkan cukup energi, tubuh manusia tentu tidak dapat berfungsi dengan baik.
Gejala mitochondrial disease bervariasi menurut jenis dan lokasi sel yang terkena, di antaranya:
Dilansir dari situs Cleveland Clinic, diperkirakan satu dari 5.000 orang memiliki mitochondrial disease.
Jenis mitochondrial disease yang paling umum terjadi yaitu sindrom Leigh, sindrom Kearns-Sayre, sindrom MELAS, dan sindrom MERRF.
Karena gangguan ini bersifat genetik, gejala biasanya muncul saat lahir. Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan gejala muncul pada orang yang berusia lebih tua.
Apabila Anda mengalami salah satu gejala di atas, sebaiknya konsultasikanlah dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa
General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro